Bab 30 - fitting Baju

438 14 0
                                    

Pov Nasril

Aku baru saja pulang dari mengambil undangan pernikahan yang sudah selesai di cetak. Aku sudah menghubungi nenek dan tante Ria untuk datang ke acara pernikahan ku. Awalnya mereka tidak setuju karena aku terkesan terburu-buru, tapi aku berhasil meyakinkan bahwa semuanya sudah ku persiapkan dengan baik. Nenek sepertinya tidak datang di pernikahan ku, sama seperti waktu pertunangan ku, karena kondisi nya sering sakit-sakitan akhir-akhir ini sehingga tidak bisa melakukan perjalanan jauh. Aku memaklumi nya.

Setelah acara pernikahan ku selesai jika sudah santai aku berencana membawa Dewi mengunjungi nenek, karena mereka belum pernah bertemu.

Aku membuka pintu rumah, suasana sepi melingkupi. Rumah ini cukup besar, dan memiliki halaman yang luas, biasanya seminggu sekali aku menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini. Rumah ini dibeli sudah cukup lama. Selama ini aku tinggal di apartemen, sesekali aku datang melihat rumah ini. Rencananya rumah ini akan aku tempati setelah menikah. Malam ini aku memutuskan menginap disini.

Selesai mandi, aku merebahkan diriku di atas ranjang. Tak terasa seminggu lagi aku akan menjadi suami orang. Aku mengambil salah satu undangan yang ada di atas meja samping ku. Aku memperhatikan undangan itu, tidak ada foto calon pengantin didalam nya seperti kebanyakan undangan pada umumnya. Hanya undangan simpel berwarna hijau menyerupai amplop, Dewi yang memilih desain undangan ini.

Ilustrasi undangan pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi undangan pernikahan


Mengingat dewi, aku mengambil ponsel ku berniat menelponnya untuk memberitahu bahwa besok kami fitting baju pengantin.

Memanggil Dewi....📞

Tut.. Tut...

"Halo" Terdengar suara Dewi

"Kamu dimana?"

"Aku masih dirumah sakit yank" Jawab Dewi

"Besok kamu bisa pergi fitting baju kan?" Tanyaku

"Maaf yank, kayaknya aku enggak bisa. Besok aku ada jadwal operasi" Ucap Dewi tak enak

Aku menghela nafasku pelan, sebenarnya aku sudah kesal.

"kamu tidak bisa tukar shift sama teman kamu sebentar?, paling cuma berapa jam" Aku memberi saran

"Enggak bisa yank, bukannya aku sengaja. Kemarin kan aku udah libur waktu kita milih undangan. Lagian jatah cuti aku bakalan dipakai pas nikahan nanti" Jelas Dewi di seberang sana

"Yasudah terserah kamu" Ucap ku dingin

"Kamu jangan marah ya, aku enggak bakalan komplain sama pilihan kamu" Sahut Dewi.

"Undangan sudah siap, yang punya kamu bagaimana?" Aku melirik undangan yang ada di dekat ku

"Kalau kamu tidak sibuk bisa tolong anterin ketempat aku kerja enggak? Soalnya aku lagi enggak bisa keluar bentar lagi juga aku ada jadwal operasi" Ujar Dewi.

My HaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang