Maaf kalo ada typo karena aku engga terbiasa dengan keyboard baru ku^_^
Hari sudah sore, semua murid berhamburan untuk segera pulang. Sedangkan Zelan dia masih bersantai mengelilingi sekolah walaupun banyak yang mengikutinya.
Sisi lain
"Ar, lo beneran udah ngerjain semua ini? " tanya jeremy, jeremy adalah wakil ketua osis dia adalah teman masa kecil Arga
"Y" singkat pria itu
"Anjir makasih banyak bro, emang itu ketua osis kaga ada hati ngasih semua kerjaannya kek gue, btw sekali lagi terimakasih ya" ucapan jeremy hanya di angguki oleh Arga.
Yap dia adalah Arga Mahendra Yogie walapun tampang dingin tapi soal membantu teman jangan di tanya, walaupun orang ini sering di bilang kejam tapi dia adalah orang yang baik.
Dia memilik dua sisi berbeda jika yang satu nya kejam maka sisi satunya lagi adalah sisi lembutnya.
"Gue antar ini dulu ya, lo tungguin gue di gerbang sekolah, kita kerestoran bintang 5 gue yang traktir" lagi lagi pertanyaan Jeremy hanya diangguki oleh Arga, Arga dan Jeremy berbalik saling membelakangi lalu berjalan ketujuan mereka masing masing.
Arga sudah sampai di depan gerbang sekolah, berdiri ditengah tengah gerbang Arga tau bahwa dia menghalangi jalan namun setelah dia liat sekitar semua parkiran sekolah sudah kosong hanya tersisa mobil Arga dan Jeremy, berarti aman saja jika dia berdiri di tengah gerbang.
Balik ke sisi Zelan
"Cape, mending pulang aja deh" Zelan berjalan untuk segera pulang, di tengah tengah perjalanan Zelan melihat seorang ketua geng jupiter sedang berdiri di tengah gerbang.
Zelan yang melihat itu tentu takut, karena dia pernah mendengar ada salah satu siswa yang di bully hingga mati mengenaskan di gudang, tentu hal itu membuat Zelan merinding dan takut.
"Aduh bagaimana ini" batin Zelan
"Berpikir Zelan berpikir, kalo lewat gerbang belakang pasti udah di kunci satu satunya jalan ya gerbang depan doang aduhh... gimana dong"
"Terobos engga terobos engga terobos engga terobos engga terobos engga terebos engga"
"Terobos ae anj lah" Zelan melewati arga dengan pelan sambil permisi.
"Misi kak, numpang lewat" ucap Zelan, walaupun takut takut dengan suara bergetar setidaknya dia sudah berusaha. Hingga sebuah suara membuat Zelan berhenti.
"Sini" panggil Arga
"Hah? Iya kak?" Zelan yang bingung merasa ragu mendatangi Arga, Arga menatap zelan tajam. Zelan yang merasa di tatap semakin ketakutan.
"Sini" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Arga.
Zelan mendekati Arga, masih ada dua langkah lagi agar mereka agak dekat, karena zelan tidak berani jadi dia memberi jarak 2 langkah. Arga yang kesal menarik lengan Zelan agar dia mendekat kearah nya.
Zelan yang ditarik oleh Arga menabrak dada bidang nya, "maafkan aku" ucap Zelan sambil menunduk. "Gpp lagian gue yang narik" hanya di angguki oleh Zelan.
"Kenapa ya kak?" -Zelan
"kertas" -Arga
"Hah?" -Zelan
"Maaf kak maksudnya apa ya?" -ZelanTanpa aba aba Arga membalikkan tubuh Zelan, lalu mengambil kertas yang tertempel di tasnya.
"Ini" -Arga
"Oh kertas?" -Zelan
Isi kertas
"MATI MATI MATI
MATILAH KAU BAJINGAN""yaampun" -Zelan
Arga mengambil sesuatu di kantong celana nya, lalu mengangkat poni Zelan yang menutupi mata nya.
Setelah terangkat semua Arga mengikat rambut nya dengan karet yang dia ambil dari kantong tadi.
Zelan mengangkat kepalanya melihat kearah Arga, "Eh?" Zelan yang bingung, kenapa Arga mengikat poni poni kesayangannya.
"Lah ni orang kenapa ya" batin zelan"Potong poni, kepanjangan" -Arga
"Iya kak, aku bakal potong kok" -Zelan
"Tapi boong, yahahah wahyu, poni slay gini di suruh motong ogah" batin Zelan dengan yang dia ucapkan jauh berbeda."Nama?" -Arga
"Nama ku Zelan kak"
"Oh" -Arga
"Kalo gitu aku pulang duluan ya kak, makasih" -Zelan
Perkataan Zelan hanya di angguki oleh Arga, mereka berpisah dia gerbang. Zelan pikir hidup nya sudah aman namun tidak untuk hari esok dan seterus.
Arga yang sudah tidak melihat punggung Zelan lagi, Arga tersenyum dengan penuh makna entah apa itu. Senyuman itu hilang setelah temannya muncul.
"Dia sengaja tidak memotong poninya, dan kacamata yang tidak ada mines nya. Sangat menggemaskan" batin Arga
Semua sudah kembali kerumah nya masing masing, tinggal kan sekolah yang kosong tidak ada orang yang beraktifitas lagi.
Seseorang wanita bergaun merah itu terus menatap luar sekolah di balik jendela ruang guru.
Character :
JEREMY SINANTIO
TEMAN MASA KECIL ARGA
XI MIPA 2Arga Mahendra Yogie
PEMERAN UTAMA
XI MIPA 2
Hallo semua jangan lupa vote ya terimakasih maaf jika ada salah kata atau kata² yang ngebuat bingung soalnya ini cerita pertama aku, kalo ada saran jangan lupa komen ya bye bye🥰✨
(Ini asli karya aku buat sendiri dan aku pikir sendiri)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight Them Dear
HorrorAnak culun bernama Zelan Chira Allen dia selalu di bilang anak wibu sama murid murid disana karena selalu menggunakan masker dan hoodie. Anak geng Jupiter adalah geng paling di takuti oleh murid murid disana, dengan ketua mereka yang dingin seperti...