ekstra part II

1.4K 26 0
                                    

Kalo banyak typo maafin ya
Soalnya pengen up sekarang
Takut lupa hehe
Jangan lupa vote!!
Happy reading

++++++

Dikediaman kelurga Khalifi terlihat Lio dan papahnya yang sedang membahas anaknya yang hilang. Mereka juga tidak berhenti bergerak untuk mencari keberadaan anaknya itu

"Lio papa mau tanya, apa kamu pernah melakukan sesuatu hal yang merugikan seseorang" tanya Bagas

"Gak tau pah setau Lio, Lio tidak melakukan apapun Lio hanya bekerja, bekerja dan bekerja" jawab Lio lesu

"Terus hubungan kamu sama geng motor kamu itu gimana" tanya Bagas lagi

"Lio sama mereka udah damai pah dari setelah lulus pun kalo sekarang Lio gak tau itu udah bukan tanggung jawab Lio lagi" jawab Lio seadanya

"Tapi papa yakin hilangnya Devin itu karena masalah yang kamu buat ntah dimasa sekarang atau di masa lalu" ucap Bagas

Seketika hening Lio juga tidak mengerti dengan masalah apa yang dia perbuat hingga membuat anaknya hilang. Begitu juga dengan Bagas dia terus mencari keberadaan cucunya dia takut terjadi sesuatu terhadap cucunya itu. Mereka berdua hanya diam mereka kalut dengan pikiran mereka masing-masing

"Pah Lio inget, dulu pernah ada salah satu perusahaan yang mengajak Lio untuk bekerja sama dalam membangun sebuah proyek namun Lio menolaknya dan ternyata tak lama setelah Lio menolaknya perusahaan itu bangkrut dan juga istri dari pengusaha itu meninggal" ucap Lio

"Siapa, siapa dia Lio" ucap Bagas geram

"Lio lupa, Lio akan cari berkas-berkasnya pah" ucap Lio lalu bangkit dari duduknya meninggalkan Bagas setelah itupun Bagas pergi dia juga akan mencari orang yang Lio maksud

-----------

Di panti melati Fira dan anak-anak yang lainnya sedang membersihkan panti itu karena perintah dari bu Vera si pemilik panti

"Kakak Evin cape" ucap Devin dia adalah anak berumur empat tahun

"Yaudah Evin istirahat dulu ya biar kakak yang lanjutin" jawab Fira

"Iya kakak makasiii" ucap Devin sambil memberikan senyumannya kepada Fira

Akhirnya Devin memilih untuk duduk di dekat Fira karena mereka kebagian membersihkan halaman belakang. Hingga bu Vera datang menghampiri mereka lalu menjewer telinga Devin dengan keras hingga membuatnya meringis kesakitan

"Enak ya kamu duduk santai di sini saya menyuruh kamu untuk membersihkan tempat ini bukan duduk di sini dasar anak malas" bentak bu Vera

"Hiks hiks sakit bu lepasin hiks" ucap Devin sambil memegang tangan bu Vera yang menjewer telinga

"Bu lepasin Devin bu saya mohon bu" ucap Fira sambil bersujud di kaki bu Vera dia tidak tega melihat Devin yang kesakitan

"Diam kamu" bentak bu Vera lalu menendang Fira hingga terjungkal ke belakang

"Dan kamu ikut saya, saya tidak butuh anak malas seperti kamu" bentak bu Vera lalu membawa Devin meninggalkan Fira

"Bu jangan bu" ucap Fira sambil mengejar bu Vera

"Kalo kamu masih ikut campur saya akan membuang anak ini" teriak bu Vera

Sebenarnya Fira tidak menghiraukan bu Vera dia bersikeras untuk membantu Devin agar jauh dari bu Vera namun disini lain dia juga tidak ingin Devin di buang alhasil dia memilih diam

"Jangan buang Devin bu hiks" ucap Fira sendu

Setelah itu bu vera pergi membawa Devin untuk melanjutkan rencananya. Dia membawa Devin yang masih menangis ke ruangannya dan langsung mendandani Devin dengan pakaian yang compang-camping

"Dengerkan saya kamu harus pergi ke jalan raya dan kamu ngemis disana" ucap bu Vera penuh penekanan

"Hiks tapi bu-" ucap Devin dia takut jika harus ke jalan raya karena Fira selalu bilang jika di jalan raya itu berbahaya

"Tidak ada bantahan Devin apa kamu mau saya buang ke laut hah" bentak bu vera

"Tidak bu hiks" ucap Devin lalu mengelap ingusnya dengan tangannya

Dia tidak menghiraukan Devin setelah selesai mendandani Devin dia langsung menyeret Devin ke jalan raya

"Ingat Devin kamu tidak boleh pulang sebelum mendapatkan uang" gertak bu vera Devin hanya mengangguk setelah itu bu vera pergi gitu saja meninggalkan Devin, Devin diam tidak bergeming sambil menatap tangannya yang memegang plastik bekas

"Gelang evin gimana ya kalo evin pake pasti ilang telus evin gak bakal ketemu sama olang tua evin" ucap Devin sambil menatap gelang yang melekat pada tangannya karena dia takut gelang itu hilang akhirnya dia melepaskannya dan memasukkan kedalam kantong celananya

Devin masih diam sambil menatap jalanan dia tidak tau harus melakukan apa, apa yang harus dia lakukan agar bisa mendapatkan uang dan setelah itu pulang dia terus saja berpikir

Hingga dia memperhatikan seorang anak yang sedang meminta minta di lampu merah akhirnya dengan mengumpulkan banyak keberanian dia pun turun ke jalan dan melakukan cara yang tadi anak itu lakukan

Devin menghampiri sebuah mobil lalu mengangkat plastik bekas yang dia bawa ke jendela mobil itu si pemilik mobil menoleh dia kaget anak sekecil ini ngemis di jalanan apa tidak bahaya

"Nak kamu masih kecil kenapa ada di jalanan" ucap si pemilik mobil

"Evin lagi cali uang buat makan om" jawab Devin

"Kamu mau ikut om gak nak" ucap pria itu

"Tidak om Evin disini aja" jawab Devin

Si pemilik mobil itu tidak tega dia ingin membawanya namun anak itu menolaknya

"Yasudah ini buat kamu makan nak setelah ini kamu jangan pergi ke jalanan lagi ya" ucap pria itu lalu memberikan beberapa lembar uang pecahan seratus Devin yang melihat itu sontak tersenyum bahagia

"Makasi om semoga om bahagia selalu ya dadah om" ucap Devin lalu meninggalkan jalanan karena sudah lampu hijau

"Kaya kenal senyumannya" batin pria itu setelah itu dia meninggalkan Devin yang masih tersenyum di trotoar jalan dan melambaikan tangannya padanya

++++++++

Jangan lupa vote!!!!!!!??

Byeeeee

ADELIO || END + BELUM REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang