Keesokan paginya, Chanyeol bangun lebih dulu dari Baekhyun. Pria itu terdiam beberapa saat mengumpulkan kesadarannya sebelum kemudian kepalanya menoleh menatap Baekhyun yang masih terlelap dalam tidurnya
Tangannya terulur mengusap pipi Baekhyun dengan lembut sebelum kemudian menempelkan punggung tangannya ke dahi Baekhyun untuk memeriksa suhu tubuh pria mungil itu, mengingat suhu tubuh Baekhyun sempat meningkat semalam, tapi untungya pagi ini sepertinya suhu tubuh Baekhyun sudah turun dan kembali normal
Setelah memastikan Baekhyunnya baik-baik saja, pria itu beranjak turun dari ranjang sepelan mungkin berusaha untuk tidak menimbulkan pergerakan yang berlebihan yang mungkin saja bisa mengusik tidur kekasihnya, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke sekolah, dan setelahnya Chanyeol langsung keluar kamar menuju ruang makan tanpa membangunkan Baekhyun dengan maksud membiarkan Baekhyun istirahat lebih lama
"Pagi, ma, pa"
Chanyeol menyapa sambil mengambil tempat duduk persis berhadapan dengan kedua orang tuanya"Kok sendiri? Kata mama Baekhyun ke sini semalem, gak kamu ajak sarapan bareng?" tanya Park Dongil - ayah Chanyeol -
"Masih tidur, biar Baekhyun istirahat dulu sampai bener-bener sehat, semalem sempet demam lagi soalnya"
Baik Dongil maupun Yui mengangguk "Yaudah, nanti mama anter sarapan sekalian obatnya"
Ketiganya memulai sarapan dengan cukup hening, hanya terjadi percakapan-percakapan ringan seperti Dongil yang menanyakan kehidupan pendidikan Chanyeol, atau sekedar berbincang mengenai hobi sang ayah yang belakangan sedang menyukai bermain golf
Ketika suasana kembali hening di tengah-tengah percakapan, Chanyeol tiba-tiba saja teringat sesuatu membuat pria itu menoleh ke arah ibunya sambil melahap sarapannya
"Ma"
"Hm?"
"Kemarin mama jadi nganter Baekhyun ke dokter kan?"
Yui hanya mengangguk tanpa suara membuat Chanyeol kembali bicara "Terus kata dokter apa?"
Yui menoleh menatap Chanyeol yang juga sedang menatapnya penasaran "Chanyeol agak khawatir, soalnya belakangan emang Baekhyun keliatan dalam keadaan kurang baik, semalem juga dia nangis karena katanya denger suara-suara aneh yang ngetawain dia, itu kenapa tengah malem Baekhyun sempet demam lagi"
Sementara Chanyeol menatapnya penasaran, Yui hanya menghela nafas panjang, sebelum menuangkan air mineral ke gelasnya berniat menghindari tatapan putra semata wayangnya itu
"Kecapean dan stress berat aja Baekhyun itu, pola hidup dan tidurnya juga gak sehat, kamu tau Baekhyun tinggal sendiri di apartemennya, makan sering gak teratur, belum lagi keseringan begadang, ada faktor stress juga mengingat dia dalam waktu dekat ada olimpiade"
Chanyeol mengangguk meski sebenarnya agak ragu "Tapi kayaknya baru kali ini begini, maksudnya Baekhyun olimpiade gak cuma sekali tapi baru tahun ini kayaknya yang sampai sakit"
Yui berdehem sedikit gugup menyadari keraguan dalam suara putranya "Ya mama juga gak tau, tapi yang dokter bilang kan kayak gitu, lagian bisa jadi efek yang sekarang dialami penyebabnya dari pola hidup dan pola tidur yang gak sehat beberapa tahun lalu, kamu tau kadang sesuatu itu efeknya gak instan, ada beberapa hal yang efeknya baru kerasa setelah sekian lama"
"Bisa jadi" dan Chanyeol mengangguk merasa masuk akal dengan apa yang ibunya katakan
Diam-diam Yui menghela nafas lega ketika melihat Chanyeol kembali melahap sarapannya tampak percaya dengan apa yang ia katakan
"Chanyeol!"
Mendengar suara seseorang membuat semua yang ada di meja makan menoleh demi mendapati Baekhyun berlari menuruni tangga tergesa-gesa
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymouse Guardian
FanfictionAkankah Chanyeol bertahan di dalam ingatan Baekhyun? ChanBaek BXB Rating : T - M Genre : Romance, friendship, school life, angst, etc.