NIGHTMARE | TAEKOOK

1. Rumah Kosong

Gemercik air hujan terdengar nyaring membentur sekujur bangunan rumah mewah yang berdiri kokoh di atas tanah seluas kurang lebih 500 meter persegi. Rumah itu tampak seperti rumah warga sipil Korea secara umum. Desainnya tidak aneh, sebab sejak dibeli oleh si penghuni, rumah itu belum pernah direnovasi. Kedua penghuninya sama-sama penggila kerja yang tamak untuk mengambil waktu luang.

Rumah itu baru dibeli sekitar satu tahun belakangan, hasil kerja keras mereka. Untuk ukuran properti mewah, memang ditawarkan dengan harga fantastis. Beruntung calon pembeli ini memiliki kekayaan finansial yang menjanjikan. Biasanya untuk aset rumah di Korea, hanya kalangan atas yang mampu meminangnya.

Si penghuni bukan berasal dari keluarga konglomerat, atau juga merupakan komplotan orang-orang dewasa yang sudah lama bekerja. Bukan, mereka bahkan baru berusia dua puluhan. Bukan pekerja kantoran, tapi mereka berkecimpung di dunia entertainment.

Rumah mewah itu hanya dihuni oleh dua orang. Satunya bekerja sebagai penyanyi dan satunya lagi sebagai penari latar. Belakangan ini, si penyanyi mendapatkan peruntungan besar yang membuat namanya semakin tersohor. Pundi-pundi kekayaan mulai mereka dapatkan secara perlahan-lahan hingga sampai pada titik ini.

Mereka sudah hidup bersama sejak enam tahun lalu, saat keduanya menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas. Keduanya sepakat untuk bekerja sesuai keahlian. Saat itu mereka hanya menyewa satu kamar untuk menampung dua orang. Lalu seiring berjalannya waktu, melalui banyak perjuangan, mereka mulai bisa berdiri.

Awalnya hanya hunian sepetak yang sempit, lalu berganti ke satu unit apartemen, dan sekarang sebuah rumah. Pencapaian yang didapatkan dengan kerja keras satu sama lain. Si penyanyi ini beruntung mendapatkan pasangan seperti si penari yang memiliki banyak andil membantunya mengurus segala keperluan.

Sosok penari yang sekarang sudah resmi menjadi pasangannya itu, selalu hadir dalam setiap langkahnya. Sosok itu banyak sekali membantu, dari mulai mengurus penampilan, menyiapkan pakaian, promosi, sampai merekomendasikannya ke perusahaan musik yang kemudian menjadi tempat dimana mereka berkerja sekarang.

Penari itu bernama Jeon Jungkook, ia kerap menjadi penari latar untuk banyak solo idol atau penyanyi dari perusahaan tempatnya bekerja. Karirnya bagus, ia cukup populer di kalangan penggemar. Ia juga mulai mengambil bagian untuk melatih junior-junior mereka.

Lalu si penyanyi itu bernama Kim Taehyung. Keunggulannya ada pada semua bagian di dirinya. Ia tampan, tinggi, berbakat, sopan, dan selalu menarik perhatian. Ia kerap tampil sambil membawa band-nya untuk menyanyikan lagu-lagu ballad, jazz sampai lagu pop.

Taehyung memiliki penggemar berlipat-lipat lebih banyak dari jumlah orang-orang yang menyukai Jungkook. Tak heran, dirinya ini sosok  idol yang karirnya sedang melejit. Ditambah tidak memiliki catatan kelam di masa lalu yang semakin menarik simpati publik.

Namun kesusksesan ini tak diperoleh dengan cara instan. Taehyung melewati banyak perjuangan, kegagalan dan penolakan. Tapi ia tak menghadapinya sendiri, melainkan bersama seseorang yang dua tahun belakangan secara resmi ia nikahi. Cukup berani sebenarnya mengambil keputusan itu. Dengan keadaan seperti ini, berarti dirinya sedang menutupi pernikahan dari lautan penggemarnya. Tetapi selama dua tahun yang lalu, ia tak pernah mendengar kabar yang menyinggung pernikahan sembunyinya ini.

Mereka hidup bersama di atas atap yang sama, sembunyi dari media dan penggemar. Tak ada yang curiga, sebab selama ini Taehyung kerap dirumorkan memiliki hubungan spesial dengan selebritis ataupun penyanyi lain. Meskipun semuanya hanya sebatas dugaan, tapi mereka meyakini asumsi itu.

Sesuatu yang mereka tidak tahu bahwa penyanyi yang mereka sukai itu sudah memiliki pasangan. Bahkan pasangannya itu sama-sama lelaki yang sebenarnya hal ini masih dianggap tabuh di negara mereka. Sebuah fakta yang mencengangkan dan berpotensi merusak karir si penyanyi. Tapi hubungan yang terjalin enam tahun ini mulai retak di banyak sisi. Mereka memang gegabah, menikah di usia muda, di saat kematangan emosi belum terbentuk penuh. Akhirnya, banyak menemui kerumpangan satu sama lain.