Di ruang pertemuan Hotaru duduk dibelakang Indra. Dia memperhatikan orang orang yang ada disana. Mereka berbicara tentang hal yang tidak dia mengerti. Disana dia mulai memahami bahwa suaminya lebih ditakuti ketimbang ayah mertuanya. Indra jauh terlihat lebih memiliki banyak kekuasaan.
Mereka terus saja berbicara tentang memperluas kekuasaan. Indra bersikeras untuk merebut paksa, karena menurutnya Ashura terlalu lamban. Semakin lama akan semakin merepotkan menurut Indra. Ruangan menjadi semakin panas.
"Indra sama, kenapa tidak memberi Ashura sama kesempatan sekali lagi, terlebih tidak akan menimbulkan banyak korban." Ucap Hotaru, dia berani memotong ucapan seorang bawahan Indra.
"Kau, tutup mulutmu dan duduk saja dibelakang." Ucap Indra dingin, ekspresi wajahnya seperti ingin menutup mulut Hotaru untuk selama lamanya.
Hotaru terdiam, seketika dia merasakan ketakutan melihat wajah suaminya yang begitu marah. Indra benar benar mengeluarkan aura pembunuh. Badan Hotaru bergetar dengan hebat.
"Sudah cukup hari ini, kembalilah ke kediaman kalian masing masing. Ini sudah terlalu larut." Ucap Hagoromo untuk menghentikan pembicaraan yang sudah mulai memanas.
Dengan aura yang sangat dingin Indra beediri dan menghadap Hotaru yang masih terduduk, mengisyaratkan untuk segera kembali. Hotaru langsung berdiri dan berjalan dibelakang Indra.
"Dengar Indra, berhenti memikirkan segalanya, Ashura akan melakukan yang terbaik. Selama itu bersabarlah." Ucap Hagoromo.
Indra hanya melirik ayahnya dan kembali beejalan.
"Indra, dia baru ditempat ini, perlakukan istrimu dengan sedikit lembut." Ucap sang ibu.
"Di kediamanku aku tidak membutuhkan orang yang tidak mau mendengarkanku." Ucapnya dingin sambil melirik Hotaru.
Hotaru semakinketakukan. Indra memilih mengendarai kudanya sendiri daripada duduk dalam kereta dengan Hotaru. Setibanya di kediaman, Hotaru turun dan mengejar Indra. Dia memanggil manggil suaminya.
Sampai dia di depan ruang istirahat Indra. Indra menghentikan langkahnya. Dan menghadap Hotaru yang berhenti mendadak setelah berlari. Indra mengayunkan katananya hampir mengenai leher Hotaru.
Seketika Hotaru berhenti bernafas."Kau, lain kali kalau kau ikut campur dalam urusanku, aku akan memotong lehermu, sudah kubilang aku tidak berniat bermain main sebagai suamimu." Ucap Indra dingin. Dia langsung masuk dan menutup pintu kediamanya. Hotaru kembali dengan perasaan yang tidak tenang.
Keesokan harinya dia mencoba mencari tau kemana perginya suaminya itu. Dia pergi menemui mertuanya dan tidak mendapatkan apapun disana. Dia juga menemui Kanna. Kanna mengatakan Ashura juga pergi terburu buru kemarin.
Hotaru menjadi kebingungan. Dia sudah biasa di tinggal, namun selama ini dia tau kemana Indra pergi. Dan kali ini Indra pergi tiba tiba, dan itu dalam keadaan marah dengannya.Hotaru mencari suaminya seperti orang gila. Akhirnya dia mengetahui keberadaan Indra oleh seorang penjaga perbatasan yang tidak sengaja ia temui di perjalanan pulang dari kediaman Ashura. Rupanya suaminya sedang terluka di perbatasan sehingga harus digantikan Ashura untuk sementara. Hotaru yang merasakan ke khawatiran langsung mempersiapkan keberangkatan menuju tempat Indra.
Hotaru di dampingi oleh seorang pelayan wanita dan 2 penjaga laki laki berangkat menuju perbatasan. Kebetulan lokasi Indra berada di dekat Desa Lembah Bulan. Sesampainya disana semua orang terkejut dengan kedatangannya. Semua orang curiga bahwa Hotaru adalah mata mata.
"Siapa kau, bagaimana kau menemukan tempat ini? Dari pakaianmu sepertinya kau bukan orang dekat sini." Ucap seorang penjaga benteng dengan mengarahkan pedang pada Hotaru.
"Aku Istri Otsusuki Indra. Aku mau bertemu suamiku." Ucap Hotaru.
"Indra sama tidak mempunyai istri. Dasar perempuan pendusta. Kau pasti mata mata. Kau harus ditangkap." Ucap penjaga yang lain.
Mereka membawa Hotaru di penjara benteng. Pelayan Hotaru melarikan diri mencari pengawal kediaman Indra untuk membuktikan identitas Hotaru. Bagaimanapun suatu penghinaan membuat Istri Indra di tahan. Sambil dikejar dia berlari ke sembarang arah. Tanpa sengaja dia menabrak pelayan Ashura.
"Kau, kau pelayan kediaman Indra sama. Bagaimana mungkin ada disini?" Ucap pengawal itu.
"Kau mengenaliku?" Tanya pelayan Hotaru.
"Tentu saja, pelayan wanita di kediaman Indra sama sangat sedikit, sangat mudah mengenali kalian." Ucap pengawal itu.
"Syukurlah, kalau begitu bantu aku, para penjaga membawa Hotaru hime ke penjara benteng." Ucap pelayan itu.
"Bodoh sekali mereka. Kita beritahu Ashura sama. Tidak sembarang penjaga bisa masuk ke penjara benteng. Ashura sama pasti akan sangat marah jika tau. Kita pergi sekarang." Ucap pengawal itu.
Mereka sampai ke ke tempat peristirahatan Indra. Dan Ashura berada disana.
"Ashura sama, maafkan kelancangan saya." Ucap sang pengawal
"Ashura sama, saya pelayan di kediaman Indra sama, saya kemari dengan Hotaru hime. Tolong bantu saya meyakinkan para penjaga yang membawa Hotaru hime pergi." Ucap pelayan Hotaru.
"Dimana Hotaru chan? Kemana mereka membawanya." Tanya Ashura.
"Penjara benteng Ashura sama." Jawab penjaga.
"Bodoh sekali, berani sekali mereka menahan orang tanpa berbicara pada atasan mereka dulu." Ucap Ashura.
Mereka bergegas menuju lokasi Hotaru.
Sampai di penjara benteng semua penjaga terkejut dengan kedatangan Ashura. Hanya Ashura yang masuk kedalam penjara. Ashura melihat Hotaru sedang di introgasi oleh penjaga sambil menggodanya. Atas kedatangan Ashura semua orang terkejut."Ashura sama, kau disini." Ucap Hotaru.
"Hotaru chan, maaf aku tidak menyadari kedatanganmu, kenapa kau berpakaian seperti pelayan?" Ucap Ashura sambil melepas ikatan tangan Hotaru.
"Tidak aman bepergian dengan pakaian biasa Ashura sama." Jawab Hotaru.
"Ayoo pergi Hotaru chan" Ashura menggandeng Hotaru.
"Ashura sama tapi wanita ini tidak memiliki tanda bangsa kita. Dia mencurigakan." Tanya seorang penjaga.
"Diamlah, dia Istri Kakaku Indra. Kau tau apa yang akan terjadi kalau kakakku tau, kalian menahan istrinya di penjara kotor seperti ini." Ucap Ashura marah.
Semua orang terdiam dan melihat kepergian mereka. Pelayan Hotaru terlihat bahagia melihat Hotaru kembali tanpa terluka.
"Hime sama, kau baik baik saja kan?" Tanya pelayan.
"Aku baik baik saja Aoi chan." Jawab Hotaru sambil tersenyum.
"Baiklah, ayoo pergi ke tempat kakak, kau harus mengganti pakaianmu Hotaru chan." Ucap Ashura.
"Baiklah Ashura sama." Jawab Hotaru.
Hotaru mengganti pakaiannya dengan pakaian biasanya, dia memakai pakaian yang sama seperti sebelum dia menikahi Indra. Pakaian sederhana tapi sangat cantik di kenakan Hotaru. Dia berjalan ke peristirahatan Indra. Semua orang terkejut dengan penampilan Hotaru.
"Lihaat, bagaimana para penjaga gerbang sangat bodoh, dilihat saja pasti orang akan tau kalau gadis ini bukan gadis sembarangan." Para penjaga mulai berbisik bisik.
"Masuklah Hotaru, Aniki ada di dalam. Aku akan menyuruh semua orang keluar." Ucap Ashura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greatest
FanfictionSasusaku IndraXReaders Fantasi penulis OC by Masashi Kishimoto Ambisi, rasa sakit, kepedihan, dan luka. Harga yang harus dibayar untuk memilikimu dan bersamamu. Menangis saja tidak akan cukup untuk membuatmu melihatku.