Greatest (Chapter 4)

87 9 0
                                    

Sesampainya di dalam Hotaru melihat indra tertidur dengan lelap. Dia terluka di bagian punggung. Seperti luka sayatan katana. Hotaru duduk di sebelah Indra. Dia memandangi wajah tidur suaminya. Wajah yang sangat tenang dan dingin. Dia merawat Indra siang dan malam selama 2 hari. Dia bahkan tidur di lantai dekat tempat tidur Indra. Hotaru tidak mau kauh dari suaminya. Semua orang berpikir bagaimana mungkin Indra yang berhati dingin memiliki istri yang sangat menyayanginya. Di hari kelima Indra mulai tersadar. Racun di dalam tubuhnya mulai menghilang. Dia terbangun dengan keadaan telanjang dada, dan yang lebih mengejutkan adalah dia melihat Hotaru tertidur diatas lengannya.

"Dia, kenapa dia ada disini." Ucap Indra.

Dia berdiri, memakai pakaiannya dan berjalan keluar. Meninggalkan Hotaru yang masih tertidur. Indra berjalan keluar dan bertemu Ashura.

"Aniue, kau sudah sadar?" Tanya Ashura.

"Ashura berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya Indra.

"Selama 7 hari Aniue, kau terkena katana beracun." Jawab Ashura.

"Kenapa dia ada disini? Dia akan menghalangi rencana, dan menjadi penghambat, bawa gadis itu kembali!" Ucap Indra sambil melirik tajam Aoi.

Pertanyaan Indra membuat semua orang yang ada disana menjadi terdiam dan merasa takut.

"Hotaru tiba 5 hari yang lalu. Dia kemari karena mencemaskanmu." Ucap Ashura.

"Aku tidak membutuhkan hal seperti itu." Ucap indra.

"Aniue, dia istrimu. Tentu saja dia mencemaskanmu. Dan membawanya pergi, dia tidak bisa pergi sekarang. Keadaan tidak aman. Banyak sekali mata mata." Ucap Ashura.

"Kirim saja dia pulang dengan penjagaku. Aku tidak ingin melihatnya ada disini. Bawa Hotaru pulang hari ini." Ucap Indra.

"Baik Indra sama." Salah satu pengawal kepercayaan Indra bersiap untuk mengantar kepulangan Hotaru.

Hotaru terbangun dan terkejut melihat suaminya tidak ada di tempat tidur. Dia berlari keluar untuk mencari Indra. Dia bertanya kepada penjada di depan tenda. Dan mendapati Indra sedang berlatih pedang di dekat air terjun.

"Indra sama, kau sudah sehat?" Ucap Hotaru sambil berlari kearah Indra.

Seketika langkahnya terhenti karena katana Indra hampir mengenai lehernya.

"Pulanglah, kau mengganggu disini." Ucap Indra dingin.

"Tapi Indra sama kau terluka dan aku sangat cemas." Ucap Hotaru.

"Aku sudah sembuh, pulanglah lain kali jangan ikut campur urusanku. Kau tidak perlu terlalu memperdulikanku." Ucap Indra.

"Tapi aku adalah ist-"

"Istriku? Sudah kubilang aku tidak punya waktu untuk lelucon bodoh suami istri. Pulanglah, kau itu sangat menyebalkan"Ucap Indra.

"Tidaak Indra sama ini bukan lelucon." Ucap Hotaru mulai mengikuti langkah Indra.

"Indra sama, aku datang sebagai istrimu, sampai kapan kau mau menghindariku." Ucap Hotaru.

"Indra samaa."
Tanpa sadar Indra mendorong Hotaru yang berniat menggenggam tanganya. Hotaru terjatuh ke dalam air terjun. Indra langsung bergegas lompat untuk menangkap Hotaru. Mereka berdua terjatuh di dalam air terjun. Indra berenang untuk membawa Hotaru ke permukaan. Di kedalaman air terjun Indra melihat tubuh Hotaru mengeluarkan cahaya berwarna ungu. Indra langsung membawa Hotaru ke permukaan.
Dia melihat Hotaru yang pinsan. Wajahnya menjadi pucat, Indra mengamati wajah istrinya itu. Dan menggendong Hotaru. Sampai di perkemahan semua orang terkejut.

"Indra sama, Hime sama." Ucap Aoi panik.

"Bantu dia mengganti pakaian, dan siapkan kereta. Bawa dia pulang. Dan pengawalku akan mengantar dia pulang." Ucap Indra.

Hotaru terbangun, dia sadar bahwa dia dalam perjalanan pulang. Indra benar benar membawanya pulang. Hotaru menangis. Aoi berusaha menenangkannya. Tiba tiba dada Hotaru menjadi sakit. Dia merasa sakit sekali, seperti saat dia kecil. Setelah merasa tidak tertahankan, Hotaru meminta diantar ke kuil dekat desanya. Akhirnya pengawalnya setuju. Dia menggendong Hotaru sampi di kuil dekat sungai di desanya.

Petapa di dalam kuil mengatakan bahwa penyakit Hotaru adalah kutukan. Dia tidak bisa disembuhkan dengan mudah. Hotaru mengemban tugas yang tidak ada seorang pun tau apa tugasnya bahkan Hotaru sendiri. Reaksinya akan muncul tanpa bisa di prediksi. Akhirnya setelah menunggu Hotaru tenang, mereka kembali ke kediaman Indra.

Beberapa hari kemudian Indra memeangkan pertempuran itu. Tapi di akhir dia bertemu seorang petapa di sebuah hutan tempat peperangan itu. Sang petapa melihat wajah angkuh Indra dan mengatakan hal yang aneh menurutnya.

"Hati dan jiwamu sangat dingin. Aku sangat takut melihat jiwa yang begitu gelap sepertimu. Tidak baik menjadi terlalu kejam. Seseorang akan menanggung kekejamanmu. Suatu saat kau akan tau nilai dari nyawa manusia." Ucap sang petapa dan meninggalkan Indra begitu saja.

"Omong kosong. Aku tidak peduli hal kecil seperti itu." Ucap Indra.

Indra dan Ashura kembali dengan membawa kemenangan. Semua orang menyambut kepulangan mereka. Kanna langsung memeluk suaminya. Hanya Hotaru yang tidak ada disana. Indra juga tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Setelah sejenak merayakan kemenangannya dia bergegas kembali ke kediamannya.

Indra tidak melihat keberadaan Hotaru ataupun berusaha mencarinya. Keadaan mereka berdua menjadi asing. Hotaru merasa terluka dengan ucapan Indra tempo hari. Dan Indra tidak peduli dengan apa yang Hotaru rasakan. Indra hanya memikirkan peperangan beeikutnya dia tidak berniat untuk istirahat. Dia menginginkan kemenangan lebih dari apapun. Dia hanya peduli dengan kekuatan dan kekuasaan.

GreatestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang