07. PROSES.
Kesaksian pertama, Abiam: Waktu kejadian Dilo jatuh, Gue sama Ody lagi nugas di kelas samping UKS karna lupa ngerjain PR. Gue sama Ody juga sempet ketemu bu Athena, Iya gue bohong karna bilang kalo gue dan Ody sakit, jadi kami disuruh ke UKS, tapi pas mau jalan ke UKS, suara gaduh bikin kami berdua penasaran dan disana, kekacauan terjadi.
Kesaksian kedua, Ody: Apa yang dikatakan Abiam itu fakta. Ya kalo emang kita yang ngelakuin, motif dan penyebab nya apa? selama sekolah di Smanta gue gak ada problem sama Dilo, kok. Oh iya, gue ketemu bu Athena itu sebelum Dilo jatuh, ya.
Kesaksian ketiga, Andrean: Gue di UKS tidur, Soalnya asma lagi kambuh, ada bukti nya kok, di deket P3K ada inhaler gue ketinggalan, karna pas Dilo jatuh, gue sama anak anak lain kepo turun kebawah, tapi malah langsung disuruh masuk sama anak Osis ke kelas, alhasil gue juga belum sempet ambil inhaler nya.
Kesaksian keempat, Nabellia Ashalia: Disana aku gak ikut upacara karna merasa gak enak badan akibat ekskul sampe sore ngajar anak kelas 10 paskib. Aku juga gak punya motif untuk melakukan itu.
Kesaksian kelima, Kalea [kelas 11] : Gue main hp di UKS, sempet ngobrol bentar sama Senja kok, kebetulan perut gue sakit karna ini mens hari pertama, jadi gue gak kuat ikut upacara. Sama kayak Nabel, gue juga gak punya tujuan buat ngedorong Dilo kayak gitu.
Kesaksian keenam, Senja: Gue di UKS sempet bicara juga sama Kalea kelas 11, terus karna ada keributan dibawah, anak anak yang ada di dalam UKS pada meluncur kepo, kecuali gue yang malah takut keluar, dan tiba tiba aja satu cowok berseragam beda dari seragam Smanta masuk, terus ngambil plester buat nutupin luka di bagian wajah. Posisi gue ada di ranjang paling pojok, yang ada batas gorden nya, dibalik gorden itu lah gue ngeliat si pelaku.
Kesaksian ketujuh, bu Athena [saksi tambahan]: Benar, saya sempet tegur Ody dan Abiam untuk ke UKS karna alasan mereka sakit, jadi gak baik kalau dikelas berduaan.
Kaleandra sudah selesai mengetik semuanya menjadi satu folder. Mereka berada di ruang Osis, mencoba untuk mencari si pelaku lewat cctv yang kini di bantu oleh Makhuel, Hazel dan Zamora, memeriksa bagian cctv luar UKS.
"Vel, gue tau tujuan lo baik, tapi apa boleh maksa Lea buat bujuk ambil alih kasus ini? gila, ini tuh kasus besar loh Vel, kita gak bisa salah ambil atau asal asalan."
Aerin, Marvel, Najendra, Cade, Azellyn, dan anak anak Osis lain duduk mendengarkan Aerin berbicara. Jujur sebagai wakil ketua Osis, ia merasa sangat keberatan atas terlibat nya mereka di dalam kasus Dilo. Bukan nya tidak setia kawan, tapi ini belum seharusnya mereka tangani.
"Udah kejadian, Rin. Gak apa, kita pasti bisa." ujar Najendra, mencoba untuk memberikan Aerin semangat lagi.
Kaleandra mencabut flashdisk dari komputer, lalu memberikan nya kepada Aerin,
"Terimakasih, Le."
Dengan teliti, Aerin memasang nya ke projector lalu menampilkan nya untuk di analisa bersama sama. Menurut kesaksian yang Kalea ringkas, ini bisa menjadi langkah pertama untuk mereka diskusikan.
"Coba kita baca dulu—"
Brak!
Tiba tiba pintu ruangan Osis terbuka, menampilkan Hazel yang membawa satu flashdisk salinan rekaman cctv UKS yang alhamdulilah mendapatkan clue tambahan mereka.
"Rin, Gue tau siapa pelaku nya."
•━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━•
Endrix, Hazel, Kaleandra, Marvel, Najendra, Aerin, Zamora, Jarrel dan Laut berada di Warkop depan Smanta yang selalu menjadi tempat favorit bagi mereka yang ingin beristirahat, bertukar cerita, atau sekedar bercengkrama. Termasuk beberapa dari mereka, memilih untuk memakan mie ayam dan segelas es teh manis ditengah kota Jakarta yang panas terik.