0.2

32 8 2
                                    

Back Into Time...

Yunsa bergegas mengambil sepeda dan memakai helm serta alat pengaman lainnya, ia lalu segera menaiki sepeda dan mengendarainya untuk pergi ke rumah orang tua nya.

Sebenarnya ia tinggal sendiri di sebuah kosan kecil yang tidak terlalu jauh dari kampus nya tersebut, namun, ia hanya ingin mengunjungi sang adik, karena sudah lama merindukan nya karena lama tidak berjumpa.

Angin sepoi-sepoi mengelilingi jalan raya di mana Yunsa berkendara, angin pun menghembuskan rambut hitam nan halus milik Yunsa. Sangatlah sejuk untuk bersepeda.

Namun, lantas tiba-tiba sesuatu seperti menabrak sepeda Yunsa saat ingin berjalan lurus di sebuah belokan.

Brukk...

"Aduhh..."

Untung saja, Yunsa tidak apa-apa karena ia reflek keluar dari sepeda nya, hanya cedera sedikit di bagian lutut.

Tapi, sepeda Yunsa kondisi nya....

"Astaga, Ya Tuhan.... Sepeda ku..."

Tiba-tiba, seorang pria tinggi keluar dari mobil sport yang menabrak Yunsa. Dia tidak terlihat merasa bersalah, pria tersebut malah terlihat marah dan arogan sekali.─ Bukannya ia yang salah? Ia belok ke arah bundaran walaupun saat itu adalah giliran yang lurus berjalan. Apalagi, waktu itu, jalanan sangat sepi, mungkin ia mengambil kesempatan karena tidak ada petugas jalanan yang menjaga. Namun, itu tetap melanggar lalu lintas! Yunsa merasa sangat kesal terhadap pria itu.

"Hey, Nona! Kalau sedang bersepeda, lihat jalan dong! Saya sedang belok ini!" Ucap pria itu dengan nada marah dan arogan.

"Mas, maaf ya, tapi, ini giliran yang jalan lurus buat jalan, mas, harus nya mas dong yang salah, malah belok duluan.." Balas Yunsa, ia masih coba untuk menahan amarah nya.

"Ya, kan, saya mengendarai mobil dan sedang buru-buru nih, anda hanya menaiki sepeda, tolong mengalah dong!" Ujar pria itu semakin meluapkan emosi nya yang panas dan muka nya terlihat arogan dan merendahkan Yunsa.

Emosi Yunsa juga terasa meluap dan ia mulai mengepalkan tangan nya dengan geram, kalau bukan di jalan raya, ia sangat ingin memukul kepala pria asing di depan nya ini.

"Mohon maaf ya, mas! Tapi sepeda saya yang rusak dan ketimpa gara-gara mas yang mau belok! Itu sudah melanggar auran lalu lintas! Dan dari mana saya tau kalau mas nya sedang terburu-buru!! Aishh..."
Emosi Yunsa meluap, ia merasa geram, apalagi sepeda nya sudah
hancur karena ditabrak oleh mobil sport pria di depan nya ini.

"Bukan masalah saya, kalau sepeda murahan itu rusak, mungkin saja itu sudah hancur dari lama, mobil saya juga lecet karena tertabrak sepeda murahan itu! Sepeda lebih bagus saja saya bisa ganti untuk sepeda itu. Namun, sudah malas saya menanggapi, anda. Buang waktu saja." Ujar pria itu dengan nada arogan dan ia melihat Yunsa dari atas sampai bawah sambil meremahkan pandangan di depan nya dengan memutar bola matanya dengan malas.

Hancur.

Hancur rasa nya melihat harga diri nya direndahkan, apalagi melihat sepeda satu satu nya dari pemberian orang tua nya di hancur kan begitu saja.

Yunsa merasa geram dan ingin langsung memukul pria itu. Namun, pria itu sudah menuju mobil nya dan mengendarai mobil tersebut.

"Hey!! Mas, tunggu!! Bagaimana dengan sepeda saya?!!...."

Yunsa berlari mengejar mobil itu, namun mobil itu merupakan mobil sport, jadi bergerak sangat cepat, terlalu cepat bahkan ia tidak bisa mencapainya.

Ya, Yunsa ditinggalkan dengan sepeda rusak nya begitu saja oleh pria jahat itu. Ia benci pria itu, dia harap tidak bertemu lagi dengan pria arogan itu.

You Changed Me ; Hee-Yujin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang