Aku terbangun tengah malam karena merasa lapar. Aku membuka mata, dan merasa asing dengan suasana kamar ini. Tiba-tiba aku kaget melihat pak Nasril yang tertidur di samping ku dengan posisi tangan ku memeluknya.
"Aaaaaaaaa... " Teriak ku sambil mendorong tubuh pak Nasril
Pak Nasril yang kaget dengan teriakan ku pun spontan terbangun.
"Kamu kenapa?" Dia menatap ku khwatir. Terlihat dia masih sangat mengantuk
"Bapak kok bisa disini? Saya kok bisa tidur sama bapak?" Tanyaku panik sambil menarik selimut menutupi tubuhku sampai ke bahu.
Pak Nasril menarik nafasnya panjang. Tangannya bergerak menuju meja di samping ranjang, ku lihat dia mengambil ponsel. Setelah mengotak atik ponselnya beberapa saat, dia menyodorkan ponselnya padaku.
"Buat apa?" Tanyaku heran
"Kamu liat sendiri" Dia kemudian memutar satu video yang isinya acara ijab qabul kami tadi siang. Ah aku ingat sekarang, kami sudah menikah tadi siang.
"Sudah ingat?" Pak Nasril menatap ku malas dengan wajah ngantuk nya.
"Hehe sorry saya lupa pak" Jawabku sambil menyengir
Pak Nasril kembali berbaring di samping ku, sepertinya dia akan lanjut tidur. Aku masih duduk terdiam, perut ku semakin terasa lapar.
"Kamu tidak tidur? Masih jam 1 dini hari, pagi masih lama" Pak Nasril kembali membuka matanya menatap ku
"Saya lapar pak" Ucap ku jujur.
"Kamu tadi tidak makan?"
Aku menjawab dengan gelengan kepala. Aku baru ingat terakhir aku makan tadi sore sebelum di make up. Pantas sekarang aku merasa lapar. Mana bisa tidur kalau lapar gini.
Pak Nasril kembali mengambil ponselnya menelpon seseorang. Aku mendengar dia memesan makanan. Ah baik sekali suami ku itu.
"Kamu tunggu sebentar lagi ada yang mengantar makanan kesini" Ujar pak Nasril setelah selesai menelpon
"Baik banget sih, kan jadi sayang. Makasih pak" Celetuk ku
Aku hanya mendengar gumaman pak Nasril, ku lihat dia sudah kembali membaringkan tubuhnya.
"Bapak enggak makan?" Tanyaku
"Saya tidak biasa makan tengah malam" Jawab pak Nasril yang sudah kembali memejamkan mata.
Setelah itu aku tidak mengganggu nya lagi. Aku mengecek ponsel ku sambil menunggu pesanan datang.
Hampir dua puluh menit akhirnya pesanan ku datang. Ternyata pak Nasril memesan seporsi nasi goreng dan teh hangat. Tak butuh waktu lama sepiring nasi goreng tadi sudah berpindah kedalam perut ku. Aku bersendawa pelan, akhirnya kenyang juga.
Disamping ku pak Nasril sudah terlelap nyenyak, terdengar dari suara dengkuran nya yang mengalun pelan. Aku melihat lelaki yang sudah menjadi suami ku itu. Wajahnya terlihat damai ketika tidur, hilang sudah wajah mode kulkasnya.
Huaaaa... Aku menguap. Sepertinya efek kekenyangan membuat ku mengantuk. Aku ikut membaringkan tubuhku di sebelah pak Nasril. Aku menatap langit-langit kamar hotel, tak lama kesadaran ku hilang menuju alam mimpi.
🍃🍃🍃
"Hani,, bangun!! Sudah subuh" Sayup-sayup aku mendengar suara seseorang
"Bangun heii!!"
Aku merasa tepukan pelan di pipi ku.
Aku menggeliat sebentar. Siapa sih ganggu aja deh ucap ku dalam hati."Kamu tidak solat subuh? Sudah masuk waktu subuh ini" Ucap Pak Nasril cukup keras. Tampaknya dia sudah mulai frustasi membangunkan aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hani (END)
Aktuelle LiteraturNasril Khairi, seorang pemuda yang cukup populer dikalangan wanita, tapi sikap dingin nya tak jarang membuat wanita menganggap nya pria yang sombong. Sedangkan Hani Pratiwi adalah gadis yang baik, ceria, dan mandiri, banyak lelaki yang menyukai nya...