chapter 5

276 7 2
                                    

Di apartemen Frien

Brian menjatuhkan beban nya ke sofa empuk yang berada di kamar Frien.
Ia menyandarkan punggung nya dan menghela nafas panjang.
Jujur ia juga bingung ngeladenin sikap Frien yang bikin geleng geleng kepala.

*Ngittt

Pintu kamar mandi di buka.
Dilihat kan seseorang dengan kaos hitam dan celana pendek selutut dengan warna yang senada baru saja selesai mandi.
Rambut basah Frien membuat pesona alpha nya semakin matang.

Brian yang menyadari itu langsung mengalihkan pandangannya agar ia tidak di sangka mengintip Frien.

"Pak Brian kalo laper ambil aja di kulkas.ada banyak makanan.kalo mau mandi gpp pak udh aku beliin barang barang buat pak Brian hehe baju juga ada pak"

Senyum Frien kepada Brian.

"Frien kau berlebihan.saya tidak berminat tinggal bersama mu tpi kenapa kau begitu niat membeli peralatan double hah..."

Brian menggeleng geleng kan kepala nya tidak mengerti akan sikap Frien.

"Tapi aku mau pak Brian tinggal bersama saya"

Brian pun membeku sejenak.
Apa apaan kata kata itu?!
Dikira mau ngelamar nikah apa huh?

"Terserah kamu Frien saya lelah"

Brian menyenderkan kepala nya ke punggung sofa yang empuk.

"Mandi dulu pak,atau mau mandi bareng saya nih"

Goda Frien yang kini mulai mendekati Brian.

"Hahh?!!"

Setelah kejadian sus tadi mereka berdua pun berada di kasur yang sama.
Aroma Frien setelah mandi membuat pikiran Brian melayang seakan apakah guru nya ini perempuan kenapa setelah mandi sangat semerbak padahal kita menggunakan sabun yang sama.

"Jangan menatap saya begitu Brian kau seperti orang mesum"

Tutur Frien menghancurkan haluan indah Brian.

"Ck,jangan formal kek pak lagian udah gk di sekolah"

Balas Brian santai lalu mendekati tubuh Frien yang duduk di tepi ranjang.
Brian mendekat kan diri nya pada tubuh Frien dan tangan nya mulai meraba bagian paha Frien.

"Bri...sthmmhh a-apa yang kau lakukan"

Ucap Frien menahan rasa sensitif itu dan menutupi mulut nya Dangan tangan.
Wajah nya kini memerah.

"Kau suka saat ku raba seperti ini,ayolah jangan bohong tubuh mu lebih jujur"

Brian tersenyum miring dan terus meraba paha Frien sampai masuk terus ke dalam bagian selangkangan nya.

"Mmmhhm~~~"

Desahan laknat lolos dari mulut nya ia tidak tahan dengan sensasi sentuhan dari Brian.

"Jangan di tahan sayang aku ingin dengar suara mu"

Tangan Brian yang lain mencoba menjauhkan tangan Frien yang menghalangi suara lembut nya.

"Brianhh emhhh~~"

Frien menggeliat kenikmatan atas sentuhan dari Brian.

"Ya seperti itu sayang~"

*Smirk*

Tangan Brian mulai memijat pelan kepemilikan Frien dengan pelan.
Hal itu membuat Frien tidak bisa tahan untuk terus mendesah.

"Ahhh~mnhh b-brianhh janganhh~~~"

Wajah Frien memerah,mata nya berkaca kaca dan air luar nya sedikit keluar dari ujung mulut nya.
Ahh begitu menggoda bukan?.

"Ah shit gue gak tahan lagi"

Brian tiba tiba berhenti dan membuat Frien kaget.
Brian membuka baju nya dan menurunkan celana nya Frien secara paksa.

"B-brian!!enghh j-jangan saya mohon"

Rengek Frien.

"Saya lakukan dengan pelan~"

Bisik Brian di dekat telinga Frien.


×××××××××××××
TBC...
Don't forget to vote this story
Sorry for late update
I love you guys🙌🌸✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guru BK Untuk Si Nakal 🔞🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang