jangan lupa vote dan komen ya mon maaf kali ceritanya agak belibet dan buat kalian g faham alurnya
nih aku tambahin ya dan jangan sampai lupa vote
"dih pegel jir kaki gue, kata lo deket lah ni g nyampek nyampek" mara
"lah tuh keliatan lampunya deket tuh" raysa
"yudah buruan udah malem nih, btw nih nanti di jemput ayangnya masing masingkan" tanya aya ke dua sahabatnya tersebut.
"ayang ayang gw g ada yang jemput jir gue naik gojek tadi " ucap mara sinis
"mau gue tlpn bulan ga nanti biar dia jemput lo?" aya
"paan sih lo g usah deh" mara
"udah udah kalian pesen apa?" raysa
"gue pesen nasi bebek aja minumnya es teh" aya
"kalo gue nasi lele aja minumannya sama kek aya" mara
"oke gue ke ibuknya dulu ya" raysa
triittt..
triittt.."eh bentar ya cosa tlpn" aya
"iy angkat sono" mara
aya pun mengangkat telpon dari ayang tercinta (eaakkk)
"kenapa?" aya
"kamu di mana saya jemput sekarang" cosa
"lagi di warung nih beli makan" aya
"sherlock sayang" cosa
" sherlock 📍, ini ya" aya
_______
"kenapa? " mara
"cosa mau jemput aku" aya
"oh.. " mara
"nih gaes" ucap raysa yang berjalan membawa minuman sedangkan ibu warung berjalan membawa makanan.
"nih cewek cantik cantik bertiga di mana pacarnya neng kok cewek semua" canda ibuk warung
"hehehe lagi jalan jalan buk" aya
"nikmati hawa malam ya neng" ibuk warung
"iya buk" mara
"yaudah ibuk lanjut beres beres ya sama suami ibuk, soalnya mau pulang neng udah habis" ibuk warung
"iya buk" aya
terdengar suara mobil melaju dengan kencangnya dan berhenti di depan warung.
"udah selesai?" ucap seseorang dari arah mobil
"sapa tuh" tanya raysa
cosapun ikut masuk ke warung dan duduk di samping aya
"ini mau bareng?" ucap cosa kepada raysa
"oh enggak cos gue di jemput aldi" raysa
"oh udah jadian ternyata" cosa
"iya hehehe"raysa
"saya bayarin semua makanan ini ya" cosa
"makasih bos cosa" mara
"makasih cos" raysa
"oh iya mara kamu pulng sama bulan ya dia udah saya suruh kesini tadi" cosa
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta segender? [GXG] [END]
Contocinta segender? apakah mereka bisa bersama walau rintangan berat didepan mata mereka? apakah cosa bisa menerima kenyataan?