🦋 C.U.A 9🦋

15 4 0
                                    

Happy Reading
Sahabat Stars
.
.
.
。⁠☆。

9. Perubahan Satya

Disekolah

"Gue tadi papasan sama Satya Sa." Ucap Ayraa. Yang baru saja duduk di bangkunya.

Lisa yang tengah membaca novel, langsung menutup novel yang ia baca dan beralih menatap Ayraa.

"Terus? Dia ga ngapa-ngapain lo kan?" Tanya Lisa memastikan. Bukan tanpa sebab ia tanya seperti itu, ia hanya khawatir kalau Satya akan bersikap buruk pada Ayraa-- sahabatnya. Apalagi setelah Ayraa menolak Satya, dan Satya yang tiba-tiba pergi dengan raut wajah yang terlihat menahan amarah.

Ayraa menggeleng.

Melihat itu Lisa menghela nafas lega. "Syukurlah."

"Tapi sa, ada yang beda dari Satya ." Lisa menatap Ayraa tak paham.

"Maksudnya?"

"Tadi pas kita papasan Satya lewat gitu aja, ga nyapa kaya biasanya, gue juga liat tangannya diperban, kantung mata Satya tadi juga item kayanya dia ga tidur deh Sa." Jelas Ayraa. Saat mengingat tampilan Satya yang acak-acakan dengan kantung mata yang hitam dan kedua tangan yang tebalut perban.

"Apa jangan-jangan Satya nglukain diri dia sendiri karna lo tolak cintanya kemarin Ra." Ucapan Lisa membuat Ayraa takut. Apa yang Lisa katakan ada benarnya? Kalau ia Ayraa benar-benar merasa lebih bersalah kali ini karena membuat Satya sakit hati sampai melukai dirinya sendiri.

Ayraa menggeleng lalu menggoyang-goyangkan lengan Lisa. "Sa jangan nakut-nakutin gitu ih, gue kan jadi overthinking."

Lisa tersenyum jail melihatnya. "Ya kan siapa tau, hayo loo... Gue ga ikut-ikutan loh Ra." Ucap Lisa menakut-nakuti.

Ayraa berdiri tiba-tiba membuat Lisa mencekal pergelangan tangan Ayraa saat gadis itu akan beranjak pergi.

"Eh, Lo mau kemana gue bercanda kali." Panik Lisa.

"Ucapan lo ada benarnya Sa, sekarang gue mau nemuin Satya buat minta maaf."  Ucapnya dengan cepat.

Lisa membulatkan matanya. Apa katanya tadi minta maaf? Lah si Ayraa salah apa. Pikirannya.

"Lah ngapain minta maaf." Tanya Lisa tak mengerti.

"Gue kan udah nolak Satya kemarin bisa ajakan Satya sakit hati."

Lisa menggeleng mendengarnya. "Astaga Ra lo ga salah disini, lagian pas lo nolak dia, lo uda minta maaf duluan. Ngapain minta maaf lagi." Ucap Lisa semakin tak paham dengan Ayraa.

"Tetep aja Sa, gue harus tetep minta maaf. Udah ya gue pergi dulu, bye."

"BENTAR LAGI MASUK RA." Teriak Lisa, membuat atensi siswa yang lain mengarah padanya.

Teriakan Lisa tak di gubris Ayraa. Gadis itu tetap melangkahkan kakinya menuju ruang kelas Satya. Yang letaknya berada dilantai dua.

Saat sudah berada didepan kelas Satya. Ayraa menyusuri pandangannya mencari keberadaan Satya.

Zidan dan Gio yang baru datang dari toilet menghampiri Ayraa saat melihat gadis itu berada didepan kelasnya yang sepertinya tengah mencari seseorang.

"Loh Ra ngapain disini?" Tanya Zidan. Ayraa yang terpanggil pun membalikkan badannya melihat Zidan dan Gio yang sudah berdiri dihadapannya.

"Eh Zidan Gio."

"Ada perlu apa Ra?" Tanya Gio.

Ayraa diam sejenak sebelum menjawab. "Gue nyari Satya, tapi keliatannya ga ada didalam. Kalian.. tau Satya dimana?" Tanya Ayraa dengan ragu.

Cinta Untuk Ayraa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang