Chapter 36

2.7K 103 2
                                    


Amalia kembali ke mansion, saat kembali hari sudah malam dan karena jarak dari mansion Madame Mary ke mansion keluarga Smith agak jauh Amalia sudah melewatkan waktu makan malam dan sekarang sudah saatnya tidur.

Amalia tidak merasa lapar dirinya sangat lelah dan memutuskan menuju kamarnya di lantai atas. ketika masuk ke dalam, Amalia tidak menemukan William.

"Kemana William?"Dia bertanya pada dirinya sendiri.

Amalia memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu lalu berganti gaun tidur. setelah itu dia keluar dari kamarnya dan menuju kamar lain yang kemarinnya di tempati William saat mereka pisah kamar.

Tebakan Amalia benar jika William berada di kamar itu. Amalia melihat pria itu berbaring di kasur dengan posisi membelakangi pintu kamar. dengan langkah yang pelan tanpa suara Amalia mendekat kasur, naik ke atas dan membaringkan tubuhnya tepat di sebelah William. Amalia menaruh tangannya di atas tubuh William, memeluk tubuh yang kekar suaminya dari belakang.

Amalia menenggelamkan wajahnya di punggung William. Sementara itu William yang memang tidak tidur merasakan pelukan yang Amalia berikan padanya. itu bukanlah kali pertama dimana Amalia memeluknya, tapi pelukan Amalia saat ini sangat erat seolah tidak mau melepaskannya.

"Kau tidak tidur?"Tanya Amalia, dia tahu William sangat sulit untuk tidur jika sendirian jadi tidak mungkin kalau William sudah tidur apalagi malam belum terlalu larut.

William tidak menjawab pertanyaan Amalia, dia memilih untuk diam dan memejamkan matanya. ayolah saat ini dia sedang mencoba mengabaikan Amalia, dia tidak mau menepis keputusannya untuk bercerai. Ini bukan saatnya untuk patah hati lagi.

"kau sudah tidur yah..." Ujar Amalia lagi

Amalia membuka matanya, tangannya masih dalam posisi memeluk William. memeluk pria itu sangat nyaman akan sangat baik jika pelukannya di balas, namun sayang William sudah tertidur bahkan kalau dia masih bangun dia tidak mungkin akan membalas pelukannya. William tidak lagi seperti dulu.

"Kau mengira kalau aku mencintai pria lain, padahal aku sama sekali tidak mencintai pria lain, entah di masa lalu atau masa sekarang" Ujar Amalia, dia hendak membicarakan hal itu dengan William tapi yang di dapati William sudah tertidur.

Padahal William mendengarkan dia bicara, meskipun matanya sedang terpejam. Kau bohong lagi, Amalia.
Batin William tidak setuju dengan ucapan amalia karena sudah jelas telinganya mendengar pengakuan Amalia kalau dia bertemu dengan orang yang disukai saat wanita itu tertidur dan mengigau.

"Hari itu, saat kakiku bengkak kau datang dan memberiku es batu" Amalia terdengar tertawa kecil laku melanjutkan ucapan yang dia jeda "Ketika aku remaja dan berada di istana untuk perayaan ulang tahun raja Jovian, seorang pria asing datang dan memberiku hal yang sama saat kakiku bengkak. saat itu taman dalam kondisi yang sunyi, hanya ada aku dan dia"Amalia menarik sudut bibirnya

Memori William kembali pada hari yang sama dimana dia memberikan es batu pada gadis bangsawan yang sedang sendirian di taman dengan kondisi kaki yang bengkak. saat itu dia tidak melihat wajah gadis itu dengan jelas karena dia sedang buru-buru.

"Tapi aku tidak tahu dia siapa, dia langsung pergi begitu saja tanpa mendengarkan ucapan Terimakasih yang ku punya. Meskipun hanya melihat punggungnya aku langsung menyukainya"

William tersentak ketika Amalia mengucapkan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada gadis asing yang dia tolong di hari itu.

"Aku berharap bisa bertemu dengannya, lalu suatu hari saat aku bertanya padamu, kenapa kau bisa tahu kalau kakiku membutuhkan es batu?, dan kau menjawab kalau kau pernah menolong seseorang di taman istana. Aku langsung menebak kalau orang yang kutemui hari itu adalah kau, William"

A chance for duchess amalia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang