Hard to Love

227 20 5
                                    

Jake mendengus sebal, lantaran hari ini seharusnya ia sudah berada di kantornya dan duduk manis didepan PC yang biasa ia gunakan, tetapi sekarang ia malah terjebak kemacetan yang biasa terjadi di jalanan Ibu Kota. Sudah hampir 1 jam ia berdiri didalam transjakarta dengan jurusan 5C-Juanda belum menandakan adanya pergerakkan. Jake sendiri juga tidak paham, padahal sekarang adalah hari Rabu tetapi mengapa macetnya lebih parah daripada hari Senin? Entahlah, rasanya pusing sekali.

"Ada yang kecelakaan."

Jake dengan segera menatap kearah kaca pintu busway, dan ternyata benar sudah ada mobil ambulance yang datang dan mengevakuasi korban kecelakaan tersebut. Jake melirik kearah arloji yang ia kenakan ditangan kanannya, waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 wib, yang artinya bahwa hanya tersisa satu jam lagi untuk datang ke kantor dan melakukan absen. Tetapi, jika dilihat dari keadaan sekarang mana bisa ia datang sebelum jam 9 ke kantornya.

Lagi-lagi Jake hanya bisa menghela nafasnya panjang dan menyugar rambutnya, mendadak kepalanya terasa sangat pusing. Memikirkan mengapa kesialan datang menghampirinya secara terus menerus, mau tidak mau ia harus izin kepada atasannya jika hari ini ia datang telat. Lantas dengan cepat Jake merogoh kantung celana bahannya, mengambil gawainya lalu membuka aplikasi WhatsApp dan mulai menghubuni seseorang disebrang sana.

Setelah cukup memberi kabar, Jake segera memasuki gawainya keadalam kantong celana bahannya. Ia tidak ingin sampai gawainya terlempar sebab busway yang ia tumpangi sekarang sudah mulai berjalan, walaupun secara perlahan.

###

"Halo Jake, posisi lu sekarang dimana?"

"Halo—bentar bentar"

Tap out kartu berhasil, silahkan keluar lewat sini.

"Jake?"

"Oi, gue udah di halte biasa nih. Pak Nanang udah dateng?"

"Dari tadi, banyak yang nanyain elu tau. Mau gue jemput nggak?"

"Nggak perlu, gue udah pesen ojol kok"

"Lah kenapa nggak minta jemput sama gue aja?"

"Coba deh mikir, nanti Sunghoon cemburu!"

"Yaelah, kalian berdua emangnya udah jadian?"

"Belum sih"

"Kan? Hts aja sok-sokan mau menjaga perasaan Sunghoon"

"Tai lu, Bang"

"Hahaha yaudah gue tutup ya telponnya, udah gue izinin tadi sama Pak Nanang"

"Trims ya Bang"

"Kayak sama siapa aja lu"

"Haha iye dah"

Tut tut tut

Jake dengan segera mempercepat langkahnya menuju sebrang jalan, sebab driver ojol yang ia pesan sudah mengirim pesan bahwa sudah dekat dengan titik di aplikasi. Tidak lama kemudian, Jake bertemu dengan driver ojol, lalu berangkat lah Jake menuju kantornya. 

Tidak sampai 10 menit Jake tiba dengan driver ojolnya, setelah menyerahkan helm milik sang driver dan membayar tarif dengan segera Jake berlari menuju lobby gedung kantor yang sudah 2 tahun menjadi tempat ia mencari rezeki.

"Selamat Pagi, Pak!" sapa Jake kepada security yang sedang berjaga didepan.

"Selamat Pagi juga, Jake," balas security dengan ramah. "Hari ini tumben datang telat?" lanjut sang security dengan heran, sebab Jake adalah salah satu karyawan paling rajin dan tidak pernah memiliki riwayat datang terlambat lewat dari 10 menit (sesuai peraturan kantor).

Adu rayu [Sungjake].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang