awal

13 1 0
                                    

Happy reading🥰🥰

"Shila!" Pria itu memanggilnya, Shila menoleh dan membalikkan lagi badannya.
"Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan hubungan kita? Salah aku apa?"

"Kamu nggak salah apa-apa kok, cuma Shila pengen berhenti dulu" jawab Shila.

"Iya terus kamu pengen berhenti karena apa?" Shila terdiam.

"Karena Shila gak bisa lanjutin" Shila bergegas pergi, namun tangannya ditarik sekuat mungkin oleh Davi.

Shila berusaha melepaskan dari cekalan tangannya. Ia merasakan panas dalam kondisi seperti ini, ia juga tak bisa menjelaskan bagaimana dengan kondisi dirinya saat ini. Seketika matanya panas, rasanya ingin sekali menangis karena seolah Davi memaksa dari kehendak Shila.

Di sana Shila masih berusaha melepaskan.
"Davi, tolong lepasin" pinta Shila.
"Ya jawab dulu kenapa?!!"
Shila merasakan nyeri di pergelangan tangannya karena ulah Davi yang mencekal nya terlalu kuat.

"Davi! Sakit!" Akhirnya Davi melepaskan tangannya.
"Jawab dulu kenapa. Udah gak cinta?"
Shila menggelengkan kepalanya.
"Ouh udah ada yang baru ya?"
"Nggak! Shila hanya gak bisa lanjutin karena Shila pengen berhenti dari hubungan kayak gini!"

Shila pergi, namun ditahan lagi. Lagi-lagi pria itu meminta penjelasan dari Shila.

"Emang hubungan kita kayak gimana?! Baik-baik aja tuh" Shila menunduk karena males melihat dengan perlakuan Davi saat ini.

Davi mengangkatkan dagu milik Shila agar dirinya mengobrol. Dengan air matanya yang semakin berlinang, Shila pun memalingkan pandangan.

"Tolong Dav, hargai keputusan saya!" Ucap Shila dengan tangan yang masih di cekal kuat, namun tak digubrisnya oleh Davi.

"Hehh Davi!! Apa-apaan lu kasar sama cewek?!" Seorang perempuan di balik sana menggertak karena melihat ulahnya.

Shila merasa lega karena Alipa datang disaat kondisi seperti saat ini. Alipa pun membawa Shila pergi. Shila menoleh pada Davi dan mengucapkan sesuatu sebelum dirinya pamit.

"Maaf Dav"

"Udah lu jangan minta maaf sama orang yang udah kasar sama lu ah, aneh banget" ucap Alipa sambil  bergegas membawa Shila pergi.

Setelah mereka berada di kejauhan orang lain, akhirnya Alipa mengatakan angan-angannya.

"Aduhh lo itu gimana sih, dari dulu gue gak ngerestuin lo sama si Davi, kan ending nya kayak gini" ucap Alipa kesal.

"Dih, kan emang dia baik kok"
"Bohong! Eh lu jangan bohong ama diri lu sendiri deh"

Benar apa kata Alipa, bohong sama diri sendiri itu akan menimbulkan rasa sakit, meski tidak diawal, tapi penyesalan akan datang di akhir. Selama ini Shila selalu menganggap hubungannya itu baik, padahal dari dulu Alipa selalu mengingatkan bahwa Davi adalah pria yang tidak baik. Terbukti waktu Shila lagi sakit waktu itu, Davi malah berduaan sama perempuan lain. Alipa melihatnya ketika ia ingin melintasi jalanan dan saat itu juga Davi mengendarai motor membonceng seorang perempuan. Dan itu terjadi bukan hanya satu kali ataupun dua kali, melainkan beberapa kali. Awalnya, Alipa berbaik sangka dulu, siapa tahu perempuan itu adalah keponakan, sepupu, atau bahkan adik dan kakaknya. Tapi, Alipa melihat dengan mata sendiri, Davi selalu bergandengan tangan bersama perempuan yang sama dan Davi memperlakukannya sebagai seorang kekasih kepada perempuan itu. Dan tentu hal itu terjadi sudah sejak lama sebelum Davi berhubungan dengan Shila. Tapi sayangnya, Alipa mengetahui bahwa Davi sebenarnya sudah sejak lama  berhubungan disaat Shila sudah menjalin hubungan. Sudah telat, namun Alipa sudah ngasih tahu juga Shila tetap bersikeras bahwa Davi adalah orang yang baik. Akhirnya Alipa memutuskan untuk tidak ikut campur selama Shila baik-baik saja, dan tetap merahasiakan tentang Davi agar kebahagiaan Shila tidak terganggu.

Perfect Faith In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang