👑[8]👑

483 64 45
                                    

Putri Hinata hari ini berjalan-jalan sebentar, anggap saja melatih kekuatan otot-otot kakinya, dengan menggunakan gaun sutra yang indah, putri Hinata berjalan begitu anggun dengan diiringi para pelayan setianya.

Hari ini sangat cerah, secerah suasana hatinya, akhirnya ia bisa memulai lagi segala aktifitasnya.

Membaca buku di taman istana sepertinya rencana yang bagus, harum semerbak bunga akan semakin menenangkan jiwanya.

Untuk hari ini putri Hinata masih boleh beristirahat tanpa melakukan segala hal yang merepotkan, ratu Mikoto sendiri yang mengatakan jika untuk hari ini putri Hinata bebas melakukan apapun, ibu ratu benar-benar baik.

"Pelan-pelan yang mulia putri".

Para pelayan putri Hinata sedikit khawatir, karena putri Hinata berjalan dengan sangat semangat, meskipun sedikit menyeret kaki kanannya.

Tapi mereka tahu, ini lebih baik dari pada harus melihat putri Hinata terbaring lemah di atas ranjang, mereka tidak ingin putri yang mereka sayangi terbaring lemah di ranjang lagi, kali ini mereka berjanji akan lebih menjaga putri Hinata dengan sebaik-baiknya.

Ada pohon yang cukup rindang di taman istana, putri Hinata akan duduk di sana saja, para pelayan putri Hinata dengan cekatan membantu putri Hinata duduk, di bawah pohon itu juga terdapat kursi.

Benar-benar lokasi yang cocok.

Angin berhembus dengan begitu lembut membelai kulit putihnya, senyum putri Hinata semakin manis, suasana hatinya benar-benar bagus hari ini.

Para pelayan putri Hinata sudah membawakan buku yang diminta putri Hinata, buku itu menceritakan tentang gadis biasa yang memiliki kecerdasan luar biasa.

Kenapa terdengar seperti kisah Izumi ?.

Kisah seperti ini memang begitu disukai dikalangan rakyat kerajaan, putri Hinata hanya ingin menghibur hati para pelayan setianya, jadi membacakan cerita seperti ini sangat bagus untuk membangun suasana hati mereka.

Para pelayan putri Hinata begitu antusias mendengarkan putri Hinata bercerita, sepanjang putri Hinata bercerita, para pelayannya terus saja tersenyum, mereka benar-benar terlihat sangat senang dengan cerita yang dibacakan putri Hinata.

Sepertinya kisahnya memang indah.

"Putri Hinata", panggilan dari seseorang mencuri perhatian putri Hinata.

Pangeran Sasuke berdiri disana, dengan jarak yang cukup dekat bagi keduanya untuk saling memandang.

"Pangeran", putri Hinata menyapa sambil tersenyum manis menatap pangeran Sasuke.

Putri Hinata benar-benar merasa bersalah, karena waktu itu mengabaikan pangeran Sasuke yang tulus membantu dirinya untuk menuju paviliun saat pergelangan kakinya terkilir.

Jika tanpa pangeran Sasuke, mungkin pergelangan kaki putri Hinata akan terluka lebih parah jika dipaksakan untuk berjalan cukup jauh.

Pangeran Sasuke terdiam memandang putri Hinata, seolah waktu telah berhenti, senyuman putri Hinata sungguh indah, jantung pangeran Sasuke serasa dipukul dengan sangat kuat, benar-benar berdetak dengan kecepatan yang gila.

Panggilan yang terus berulang dari putri Hinata berhasil membawa jiwa pangeran Sasuke kembali, dengan mempertahankan ekspresi wajah dinginnya, pangeran Sasuke berpura-pura biasa saja saat ini, ia tidak ingin putri Hinata menertawakannya, karena jujur pangeran Sasuke sangat bahagia saat ini, senyuman putri Hinata benar-benar indah.

"Ini bingkisan dari pangeran Neji, dia menitipkannya padaku, dia ingin aku yang memberikan secara langsung padamu, putri", setelah mengatakan itu, pangeran Sasuke fokus memperhatikan ekspresi putri Hinata, saat ini wajah putri Hinata terlihat berseri-seri, dan mata bulannya pun terlihat berbinar.

THE CROWN (ITAHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang