gelud

268 34 5
                                    

--Perjodohan--

"makin cantik aja lo, to." sapa Jeongwoo dengan tiba-tiba mencolek dagunya.

"Jeongwoo anjing!"

sedang asik makan dikantin malah datang makhluk tidak diundang seperti Jeongwoo.
tidak hanya itu, tangan Jeongwoo tiba-tiba mengambil satu Chicken Strip di piring yang ia yakini milik Haruto.

"anjing, enyah lo!" Haruto memukul bahu tegap Jeongwoo dengan cukup keras, tapi sama sekali tidak kerasa di Jeongwoo.

"makasih makanannya cantik." teriak Jeongwoo yang membuat seisi kantin menatap ke arah mereka. ia melarikan diri dari Haruto, takut jika rambutnya akan dijambak oleh pemuda manisnya itu.

"sinii lo Jeongwoo!" balas Haruto yang malah mengejar Jeongwoo. Haruto sudah tidak mood untuk melanjutkan makan siangnya.

mereka berlarian disepanjang koridor, tidak lupa dengan suara nyaring yang bersautan membuat siapa pun dikoridor melihat ke arah sumber suara.

sudah tidak heran jika mereka kejar kejaran seperti ini, seperti sudah normal untuk dilakukan keduanya karena memang sudah sesering itu.

Jeongwoo membawanya ke arah lapangan basket outdoor yang tentu saja diikuti oleh Haruto.

"udah ruu- capee gue. maaf deh yang tadi, ntar gua ganti." Jeongwoo meminta maaf dengan nafas yang ngos-ngosan. ia mendudukkan bokongnya di kursi panjang dekat lapangan.

disusul oleh Haruto yang datang langsung dengan menjambak rambut Jeongwoo.

"HARTANTOO UDAH KEK!" gila. walau Haruto seorang submisif, tapi kan tetep cowok cuy, tenaga nya lumayan buat bikin beberapa helai rambut Jeongwoo rontok.

"anjing ya lo, bikin gue gak mood aja." Haruto menyusul untuk duduk disamping Jeongwoo. menjadikan bahu kekar itu sebagai bantalannya.

"minggu depan kita nika-" 

"ANJING?! BENERAN?" ucapan Jeongwoo langsung dipotong oleh Haruto.

"kalimatnya , Haruto. ngomong kasar lagi gua cipok bibir lo." kata Jeongwoo dengan nada tidak suka.

"bacot— ahh" kepala Haruto yang berada di lengannya ditarik oleh Jeongwoo, terpaksa membuat mereka berhadapan.

Jeongwoo memajukan wajahnya ke wajah Haruto, sambil menahan tengkuk empunya. "untung sekarang masih di sekolah, lain kali beneran gua cipok lo."

saat tersadar Haruto segera mendorong tubuh Jeongwoo dan berdiri. "najis banget." ucap Haruto sambil bergidik ngeri. lalu meninggalkan Jeongwoo begitu saja dan segera pergi ke kelasnya.

"NANTI PULANG SEKOLAH SAMA GUA!" teriak Jeongwoo sebelum Haruto pergi semakin jauh.

"MALES!"

"GUA TUNGGU DI PARKIRAN YA SAYANG!"

"Jeongwoo anjing.." dari kejauhan dia hanya memelototi Jeongwoo tanpa menjawab.

menggemaskan.

—Perjodohan—

"sebelum pulang mau kemana dulu?" tanya Jeongwoo, sekarang Haruto dan dirinya sedang ada di mobil. seperti yang dikatakan saat istirahat, Jeongwoo akan mengantar Haruto pulang.

"supermarket! mau beli eskrim." balas Haruto cepat.

"bukannya minggu ini udah makan eskrim? nanti dimarahin bunda. lo kan gaboleh makan eskrim banyak-banyak." tanya Jeongwoo.

"tsk, ya jangan bilang bundaa, boleh yaaa Jewuu." rengek Haruto

"oke, tapi ada syaratnya." setelah agak lama berfikir.

"apaa?"

"nanti malem jalan sama gua, gimana?" tawar Jeongwoo dengan menaik turunkan alis nya sambil menoleh sekilas ke Haruto.

"oke! gue juga bosen dirumah terus." balas Haruto agak excited.

—Perjodohan—

"cuma eskrim doang? gamau yang lain?" tanya Jeongwoo.

"engga, udah ini aja." balas Haruto yakin.

"mumpung gua baik mau traktir lo. ambil aja apa yang lo mau."

"beneran?? yaudaa kalo lo maksa. dengan senang hati gue bakal ngabisin duit lo." Haruto pergi meninggalkan Jeongwoo lalu pergi ke tempat jajan dan mengambil beberapa yang dia suka.

setelah selesai membelanjakan tunangannya itu, mereka langsung pergi ke rumah Haruto.

"mau mampir?" tanya Haruto

"lain kali aja. jangan lupa ntar malem." balas Jeongwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang