She will be Loved

555 67 14
                                    

Suara gemuruh yang didominasi dengan suara berat para pria dengan baju tahanannya kini menguasai penuh ruangan besar basement ini, ruangan yang menjadi tempat semua tahanan mengisi perut mereka pada waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gemuruh yang didominasi dengan suara berat para pria dengan baju tahanannya kini menguasai penuh ruangan besar basement ini, ruangan yang menjadi tempat semua tahanan mengisi perut mereka pada waktunya. Namun gemuruh itu tidak mempengaruhi sedikitpun lamunan seorang pria paruh baya dengan wajah yang begitu kacau, tidak terawat dengan bulu-bulu yang makin hari makin lebat di sekitar dagu hingga kedua telinganya.

Matanya menatap lurus nampan makan siangnya dengan pikiran kosong melompong. Tidak ada lagi yang bisa seorang Anthony pikirkan dengan keadaan dimana ia sekarang, keadaan yang menjadi konsekuensi dari semua yang ia perbuat, hutang yang terlalu banyak hingga membuatnya menggelapkan dana hutang yang lain dengan cara curang untuk menghindari pembayaran.

Itulah yang membuat pikirannya semakin mati, Anthony kehilangan semuanya di titik ini, semuanya, istrinya, putranya, hartanya, kekuasaannya, dan keluarganya, tidak ada batang hidung siapapun dari keluarganya sekalipun yang datang, bahkan pada saat sidang, tidak ada.

Semuanya hilang, Anthony kehilangan semuanya, bahkan kewarasannya.

"Tadi pagi putriku datang membawakanku brownies dengan kabar gembiranya karena dia diterima di kampus negeri, yah walaupun tidak ada bentuknya lagi setelah sampai di tanganku."

"Karena pihak keamanan sialan itu?"

"Begitulah, tapi tetap saja brownies itu enak sekali," balas seseorang yang kini duduk di depan Anthony sembari mengunyah makanannya."Betapa aku merindukan putriku, kami hanya hidup berdua karena ibunya meninggal, dia mengurusku dengan baik walaupun aku memperlakukannya dengan buruk dengan datang ke rumah dengan keadaan mabuk."

"Begitu? Haaah, aku tidak tahu apa-apa tentang dunia seorang ayah, terdengar menyenangkan memiliki harapan, kau pasti langsung pulang ke putrimu setelah keluar dari sini, aku bahkan tidak punya tujuan apapun setelah keluar dari sini," balas seseorang di sebelahnya dengan perhatian sama menuju makanan.

"Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri setelah keluar dari sini, aku akan membahagiakan putriku, aku tidak ingin memiliki penyesalan lagi, karena aku hanya memilikinya sekarang dan dia hanya memilikiku, aku—"

Semuanya langsung berdenging di telinga Anthony.

Memorinya langsung terpaku pada Arabella, putri satu-satunya bersamaan dengan itu semua memori tentang Arabella dan juga dirinya yang selalu menyiksa putrinya, entah itu dengan tangannya atau bahkan perkataannya langsung muncul secara bergantian bak film yang berganti adegan secara cepat.

Semuanya hanya ada siksaan, amarah, pukulan, cacian, dan kebencian.

"—aku akan membahagiakan putriku, aku tidak ingin memiliki penyesalan lagi, karena aku hanya memilikinya sekarang dan dia hanya memilikiku—"


Perkataan itu langsung menguasai dan menyerang pikiran Anthony seketika, ia berpikir ia kehilangan semuanya tapi Arabella?

Arabella?

Daddy Issues Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang