Aku dan kamu terpaut jarak yang begitu jauh. Bahkan ketika kita sudah kembali saling menyapa, aku tidak begitu berharap untuk bisa bertemu secara langsung denganmu. Kita sudah terlalu berbeda. Tidak, bukan kita. Aku yang sudah terlalu berbeda. Aku menyimpan terlalu banyak luka. Aku yang sakarang bukanlah aku, Kak. Aku berusaha menjelaskan padamu sejak awal. Tentang semua rasa takutku untuk kembali percaya pada sesuatu yang disebut hubungan. Tapi kamu begitu sabar, menerima aku dan semua retak ku. Lalu, kita kembali bertemu.
...... Pertemuan ......
kita bertemu di musim panas yang lalu
tepat di bulan lahirmu
malam itu hangat, mungki karena senyummu
detik pertama saat melihat netramu, aku bersemu
otakku merangkai angan dengan menggebu
terbawa tentram pada kilaumu
detik kedua aku terpana pada tawamu
begitu lepas, menerbangkan kupu-kupu
begitu merdu menghilangkan sendu
detik berikutnya aku melihat aku
begitu mirip, hingga ingin kularutkan dalam dekapku
membawa aman pada aku dalam dirimu
lalu kamu tersenyum
mulai detik itu, aku ingin menemani langkahmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang Telah Lama Usai
PoetryBertemu kamu lagi adalah hal yang tak terduga bagiku. Suatu kejadian mestinya ku syukuri dalam hidup. Faktanya, dulu aku pernah meminta Tuhan untuk menjadikanmu jodohku. Waktu itu aku yang masih sekolah dasar ini, berdoa pada Tuhan setelah minum air...