Lembar 2

4 0 0
                                    

Aku dan kamu terpaut jarak yang begitu jauh. Bahkan ketika kita sudah kembali saling menyapa, aku tidak begitu berharap untuk bisa bertemu secara langsung denganmu. Kita sudah terlalu berbeda. Tidak, bukan kita. Aku yang sudah terlalu berbeda. Aku menyimpan terlalu banyak luka. Aku yang sakarang bukanlah aku, Kak. Aku berusaha menjelaskan padamu sejak awal. Tentang semua rasa takutku untuk kembali percaya pada sesuatu yang disebut hubungan. Tapi kamu begitu sabar, menerima aku dan semua retak ku. Lalu, kita kembali bertemu.


...... Pertemuan ......


kita bertemu di musim panas yang lalu

tepat di bulan lahirmu

malam itu hangat, mungki karena senyummu

detik pertama saat melihat netramu, aku bersemu

otakku merangkai angan dengan menggebu

terbawa tentram pada kilaumu

detik kedua aku terpana pada tawamu

begitu lepas, menerbangkan kupu-kupu

begitu merdu menghilangkan sendu

detik berikutnya aku melihat aku

begitu mirip, hingga ingin kularutkan dalam dekapku

membawa aman pada aku dalam dirimu

lalu kamu tersenyum

mulai detik itu, aku ingin menemani langkahmu

Kita yang Telah Lama UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang