Lembar yang Disembunyikan

1 0 0
                                    

Lembar ini kutulis saat kita telah berpisah. Aku begitu merindukan sosokmu yang selalu ada walaupun semu. Aku bukannya diam saja menunggu kamu. Aku berusaha meraih kamu melalui langit juga menggantungkan harap pada beberapa bubble chat yang tidak pernah kamu baca lagi. Aku sempat berpikir apakah benar katamu bahwa sejak awal kamu memang tak pernah memiliki rasa untukku. Tapi akupun ragu, hingga kini aku selalu memiliki keyakinan bahwa mungkin ada sesuatu yang menghalangi kamu untuk meraihku. Kamu mencintai aku sebesar itu, kak. Kita hanya belum bisa bersama. Tapi aku pun takut, bahwa aku mungkin terbawa pada erotomania, menganggap kamu juga mencinta padahal tak punya rasa.


...... Merindu Sendiri ......


hilangmu belum ada seminggu

tapi terasa sewindu bagiku

taukah kamu bahwa aku merindu?

aku menggantungkan harap pada setiap aksaraku

berangan bisa mengetuk kalbu

menunggu, mungkin nanti akan ada aksara lain darimu

senyumku palsu sejak itu

nyanyianku tak lagi merdu

terbelenggu pada melodi sendu

lalu jiwaku kembali membiru

hatiku hanya ingin kamu

kembali dalam dekap hangat walau semu

tapi akupun tau

hatimu bukan milikku sejak dulu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita yang Telah Lama UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang