Lembar ini kutulis saat kita telah berpisah. Aku begitu merindukan sosokmu yang selalu ada walaupun semu. Aku bukannya diam saja menunggu kamu. Aku berusaha meraih kamu melalui langit juga menggantungkan harap pada beberapa bubble chat yang tidak pernah kamu baca lagi. Aku sempat berpikir apakah benar katamu bahwa sejak awal kamu memang tak pernah memiliki rasa untukku. Tapi akupun ragu, hingga kini aku selalu memiliki keyakinan bahwa mungkin ada sesuatu yang menghalangi kamu untuk meraihku. Kamu mencintai aku sebesar itu, kak. Kita hanya belum bisa bersama. Tapi aku pun takut, bahwa aku mungkin terbawa pada erotomania, menganggap kamu juga mencinta padahal tak punya rasa.
...... Merindu Sendiri ......
hilangmu belum ada seminggu
tapi terasa sewindu bagiku
taukah kamu bahwa aku merindu?
aku menggantungkan harap pada setiap aksaraku
berangan bisa mengetuk kalbu
menunggu, mungkin nanti akan ada aksara lain darimu
senyumku palsu sejak itu
nyanyianku tak lagi merdu
terbelenggu pada melodi sendu
lalu jiwaku kembali membiru
hatiku hanya ingin kamu
kembali dalam dekap hangat walau semu
tapi akupun tau
hatimu bukan milikku sejak dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang Telah Lama Usai
PoetryBertemu kamu lagi adalah hal yang tak terduga bagiku. Suatu kejadian mestinya ku syukuri dalam hidup. Faktanya, dulu aku pernah meminta Tuhan untuk menjadikanmu jodohku. Waktu itu aku yang masih sekolah dasar ini, berdoa pada Tuhan setelah minum air...