Don't Judge Book by A Cover

728 121 13
                                    

Taehyung menyeruput minuman dinginnya di kantin saat jam istirahat. Dia memandang ponselnya tanpa henti, kadang tersenyum geli membaca komen dari peggemarnya di wattpad, ada dua yang paling menonjol secara terang-terangan meminta nomor Whatsapp-nya.
Taehyung tidak keberatan selama tujuannya menambah teman. Penggemarnya yang satu akan mengabari setiap hari Sabtu.

Sedangkan satunya lagi lebih ekstrim, dia akan mengabari Taehyung tiap hari, tiap jam, dan tiap menit benar-benar kurang kerjaan, batin Taehyung. Nama penanya VKooky, jelas dia Fundan baru yang ikut-ikutan trend Different DNA atau DDNA. Bicara dengannya tidak ubahnya berbicara dengan gadis kecil, walaupun sudah berusia 23. Terlalu naif dan polos, apalagi pada hal-hal yang berlebihan tentang BL dan Yaoi.

Pernah dia merengek memaksa Taehyung untuk menceritakan tentang BLCD, saat sudah tahu dia malah bilang menyesal mendengarkan BLCD, kakinya gemetar dan dia bolak balik ke kamar mandi. Benar-benar bocah ingusan, pikir Taehyung.

Sok sok-an mengatakan kau ingat berapa usiaku? Baru dengerin blcd saja dia sudah meronta apalagi lihat video yang utuh. Taehyung berdecak kesal, sebenarnya siapa di sini yang berumur 23?

Taehyung mengunyah rotinya sambil berbalas pesan dengan VKooky. Taehyung tampak tidak menggubris, keberadaan Yoongi yang tiba-tiba mengambil sisa roti milik Taehyung tanpa permisi.

Taehyung memang kelewat santai, dia biarkan saja separuh rotinya hilang ditelan sepupunya.
"Serius sekali," goda Yoongi.
Taehyung hanya melirik bosan pada saudaranya.

"Owh .... aku tau itu pasti VKooky si penguntit itu. Apa dia terlalu fanatik padamu? Sampai-sampai hidupnya hanya diisi untuk mengganggumu? everyday is everyday!" goda Yoongi menirukan dialog tokoh V di salah satu novel favoritnya.

Taehyung hanya terdiam, dia memang tidak suka tersenyum, ekspresi wajahnya datar. Jika ada yang lucu, barulah dia tertawa.

"Teruslah mengejekku, sepupu sialan," gerutu Taehyung yang membuat Yoongi terkekeh.

Taehyung beranjak dari duduknya hendak kembali ke kelas, saat sebuah tangan mencegahnya. Taehyung menoleh mendapati wajah Mingyu yang tersenyum padanya. Mingyu, adalah mantannya di SMP yang sampai sekarang masih mengejarnya.

"Kembali ke kelas bersamaku ..." ucap pria manis itu yang ditanggapi dengan malas oleh Taehyung.
Mingyu berlari di depan Taehyung, tidak sadar bahwa dia sedang direkam oleh Taehyung menggunakan ponsel. Bukan untuk koleksi pribadi melainkan dikirimkan ke VKooky.

VK: kenapa hanya bagian yang tidak bagus yang kau rekam?dimana wajahmu?

T: haha, kau tidak perlu tau wajahku
VK: kenapa wajahmu, korengan, bisulan?

T: tidak, biasa saja.

VK: baiklah tidak apa-apa, tidak sekarang. Tunggu hingga rasa penasaranku sampai ke ubun-ubun.
Taehyung hanya tertawa menanggapinya.

Ini hari pertama Taehyung di Busan University. Dia mengambil jurusan arsitektur, berbeda dengan keinginan Ayahnya untuk menjadikan Taehyung seorang dokter spesialis, dan mengelola Rumah Sakit yang dia bangun.

Busan Univercity adalah universitas khusus laki-laki. Asrama terletak 3 km dari gedung fakultas. Setiap mahasiswa harus tinggal di asrama selama menempuh pendidikan disana, satu kamar dihuni 2 orang. Jam malam hingga jam 9, tidak boleh membawa wanita ke kamar apa lagi minuman keras dan obat-obatan terlarang.

Peraturan itu sudah tertulis sejak pertama kali Universitas ini berdiri, selama puluhan tahun peraturan itu menjaga martabat kampus di mata masyarakat terutama orang ternama yang mempercayakan putra mereka untuk menyelesaikan study di Busan University.

Beruntung ada Yoongi sepupunya yang sudah 2 tahun kuliah di sana, sehingga Taehyung tidak merasa sendirian. Namun, ia juga tidak terlalu khawatir, sebab dia memang tidak suka berbicara dengan orang asing dan menjaga jarak pada orang sekitarnya.

Dr. Kim (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang