Pertemuan Kedua

549 98 3
                                    

"Bagaimana kau di sini?" tanya Taehyung heran, yang ditanya malah tertawa.

"Seharusnya aku yang bertanya, bagaimana dokter muda yang tampan ini berkeliaran di kampusku?" ucap lelaki itu sambil mencolek lengan Taehyung.

Taehyung langsung mundur selangkah, mengambil posisi aman. "Bukan urusanmu!" jawabnya ketus.

"Apa kau di sini mencariku?" goda lelaki manis itu sambil menaik turunkan kedua alisnya, jika Taehyung seorang wanita ia pasti sudah jatuh dalam manisnya senyum pemuda itu.

"Membosankan," gumam Taehyung kemudian mempercepat langkah menuju kelasnya.

"Hei, jurusan kita sama, kau juga menyukai arsitektur, tak kusangka dokter muda yang kutemui minggu lalu adalah calon arsitek."

Masih tak ada tanggapan, pria itu tidak menyerah.

"Lalu bagaimana kau begitu pintar mengobati lukaku? apa itu bukan dirimu?apa dia kembaranmu? apa kau punya dua profesi? dokter dan mahasiswa? apa kau bekerja paruh waktu di rumah sakit itu?" 

Pria manis yang mengikuti Taehyung tidak henti berceloteh seperti burung beo.

Taehyung sudah tidak tahan mendengar ocehan pria di sampingnya, dia berbalik dan menyudutkan pria itu di tembok, melakukan kaboden sambil matanya menatap tajam ke arah pria, bernama Jungkook yang masih menampilkan deretan gigi manisnya itu.

"Jangan membuatku hilang kesabaran!" Telinga Taehyung telah memerah menahan amarah.

"Memangnya, apa yang kau lakukan jika sedang marah?" Jungkook tampak santai menyikapi wajah intimidasi dari Taehyung, dia malah nyengir lebar seolah penasaran menunggu reaksi Taehyung berikutnya.

Namun, sampai 10 detik berlalu tidak terjadi apa-apa. Taehyung mengambil nafas dalam-dalam, berusaha tenang lalu melepas tangannya dari dinding berniat untuk pergi.

Akan tetapi, kenyataan yang terlihat oleh Sehun dari jauh adalah Taehyung tengah memojokkan Jungkook, dan hendak melecehkannya.

Dengan segenap rasa peduli pada seorang sahabat, Sehun berlari ke arah mereka dan bersiap melayangkan pukulan ke arah Taehyung dengan jurus mendasar hasil latihan karatenya. Namun, Taehyung dengan tangkas menghindar dari serangan yang tiba-tiba. Wajahnya sangat tidak ramah, memandang Sehun dengan amarah.

"Apa yang kau lakukan pada temanku ha?" Wajah Sehun mendongak, menantang Taehyung untuk membalas.

Jungkook merasa situasi sedang tidak aman, bergegas menarik Sehun dari hadapan Taehyung yang memancarkan aura ingin menghajar seseorang.

"Tenanglah Sehun, kau telah salah paham!" Jungkook menarik lengan Sehun menuju kelas mereka.

"Nanti aku jelaskan sepulang dari kampus, oke?" Jungkook memberi tanda dengan jarinya, dan Sehun akhirnya duduk tenang di bangkunya.

.
.
.

Kantin tampak sepi di sore hari, sebentar lagi akan tutup, karena jam pelajaran telah usai. Banyak mahasiswa akan kembali ke asrama.

Sementara Jungkook dan Sehun tengah berbincang di salah satu meja, sambil menikmati minuman dingin bersoda. Setelah Jungkook bercerita tentang keisengannya menggoda murid pindahan bernama Taehyung itu, barulah Sehun angkat bicara.

"Untung saja aku tak sempat memukulnya," gerutu Sehun sedikit kesal pada tingkah Jungkook.

"Kau takut padanya, hei dia berada dibawah kita?" Jungkook menyombongkan diri sebagai anak sematawayang pengusaha terkenal dan Sehun juga bukan orang biasa, Ayahnya adalah pemilik PH penghasil film box office di Cina.

Dr. Kim (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang