.
.
.Jordan Athalla adalah seorang mualaf, yang akhirnya menikah dengan wanita bernama Inayya Afsheena. 2 tahun menikah, mereka di karuniai 3 anak kembar perempuan. Sayangnya, Inayya hanya bisa menemani putri-putri kecilnya selama beberapa bulan karena setelahnya Inayya harus melakukan perawatan intens setelah di vonis mengidap penyakit kanker hati.
Inayya meninggal pada saat si kembar berumur 1 setengah tahun. Perjuangannya selama ini begitu berat hingga akhirnya Inayya menyerah untuk berjuang.
Bertahun-tahun, Jordan membesarkan anak-anaknya sendirian. Jordan sangat menyayangi mereka, baginya mereka adalah satu-satunya harta paling berharga yang ditinggalkan oleh mendiang istrinya.
Kalau ditanya mengapa Jordan tidak menikah lagi dan malah memilih untuk menduda selama hampir 13 tahun? Jawabannya karena Jordan masih sangat mencintai Inayya. Jordan belum bisa melupakannya walau Inayya sudah tidak bersamanya lagi selama bertahun-tahun.
Lagipula Jordan bisa mengurus mereka, mendidik mereka, bahkan jika mereka tak ingin menikah Jordan tidak akan memaksa. Jordan bisa membiayai ketiga putrinya itu sampai kapanpun, Jordan tidak kekurangan. Mungkin malah kelebihan, itu adalah satu hal yang selalu Jordan syukuri.
Ngomong-ngomong soal didikan. Jordan ternyata begitu sombong, dia pikir dia sudah berhasil mendidik anak-anaknya. Tapi ternyata tidak, hari ini dia menemukan dirinya kecewa setelah mendengar apa yang terjadi disekolah.
Jordan tidak menyangka anak-anaknya bisa melakukan hal itu, padahal Jordan selalu berharap mereka mewarisi sifat Ibunya, penuh kelembutan.
Seperti saat ini, Jordan mengumpulkan mereka semua di ruang keluarga, tiga anak itu berdiri didepannya sementara dirinya duduk di sofa menatap mereka dengan lekat.
Kalau dipikir-pikir, mereka memang kembar tapi mereka memiliki perbedaan yang sangat mencolok hingga orang-orang tidak akan bingung membedakan mereka seperti kembar-kembar pada umumnya. Mulai dari Tara,
Kitara Callista, atau lebih sering dipanggil Tara. Anak kembarnya yang pertama. Kitara memiliki rambut panjang berwarna cokelat alami, iris Hazelnya mewarisi mata Inayya, Tara juga memiliki tahi lalat di sudut matanya, itulah yang membedakan dia dari Siesha dan Alicia. Untuk kepribadian, Tara itu tempramental, sering bersikap bossy, dan agak susah di atur. Ya sebut saja Tara ini agak bar-bar.
Siesha Kanaya, sikembar nomor dua atau sering disapa Sie. Siesha mewarisi bentuk mata bulat, hidung dan bibir Inayya. Rambutnya panjang berwarna cokelat alami, satu-satunya hal yang diwarisi Jordan hanyalah warna matanya yang hitam legam. Siesha ini sedikit plin plan, dia bisa bar-bar tapi bisa kalem juga sewaktu-waktu. Mungkin karena dia lebih dekat dengan Tara, makanya sifat keras kepala itu lebih sering mendominasi.
Dan yang terakhir. Alicia Kirana kembar yang terakhir, mungkin bisa dibilang Jordan lebih sering menghabiskan waktu bersama Alicia ketimbang dua anaknya yang lain. Bukannya Jordan pilih kasih, tapi memang cuma Alicia lah yang sering diajak bicara ketika dirinya ada dirumah. Selain itu Alicia lebih pendiam dan lebih sering ada dirumah dibanding Tara dan Siesha yang sering pergi bermain bersama teman-temannya.
Alicia yang kalem, pintar dan rajin beribadah itu benar-benar sangat mirip dengan Inayya. Alicia memiliki wajah yang bulat, bibir mungil, dan hidung yang mirip dengan Jordan. Warna matanya juga hitam legam, rambutnya lurus sebahu berwarna hitam, bentuk mata bulat Alicia juga mengikuti Inayya. Tatapannya yang polos juga kadang membuat Jordan tidak bisa memarahinya.
Seperti saat ini, disaat Tara balas menatapnya tajam, Siesha yang menunduk dan Alicia yang menatapnya dengan takut-takut, Jordan jadi menghela nafas. Dia benar-benar menyadari ketiga anaknya ini memang memiliki kepribadian yang berbeda.