[6]

6K 242 3
                                    

“Oh my God.” MC pria itu mendesis dalam microphone-nya.

“Jangankan potongan 0,5 cm, kita bahkan tidak menemukan

remah sama sekali,” decaknya.

***

Iqbaal berdiri di samping kolam renang. Tangannya

memegang sebuah gelas berbatang tinggi yang melebar di

bagian atas. Minuman berisi cocktail berperisa anggur itu

masih jauh dari kata habis. Sempat menyesapnya sedikit lalu

pandangannya kembali mengedar. Beberapa orang menyapa,

mengobrol dengannya hanya untuk berbasa-basi, lalu mereka

pergi dan bergabung dengan teman lain. Iqbaal tidak termasuk

ke dalam kelompok siswa yang suka mengumpulkan teman.

Persahabatannya dengan Bastian dari kelas 10 hingga 12

sudah dirasa cukup. Teman tidak harus banyak, satu saja

cukup yang penting bisa diandalkan ketika kesulitan,

setidaknya selalu ada walau jarang memberi solusi.

Melepaskan napas perlahan, sejenak mengeratkan jas hitam

yang ia kenakan. Udara malam ini terasa lebih dingin, dan

seharusnya ada kopi hangat dari nampan yang melewatinya.

Iqbaal kembali menatap gelas di tangan dan menggoyang-

goyangkannya dengan gerakan pelan. Mendengus ketika

melihat layar ponsel yang menampilkan sebuah pesan dari

Bastian.

‘Gue dateng agak telat, ya? Soalnya Black Time lagi rame.’

Tidak peduli lagi. Jika Bastian tidak datang sekalipun itu tidak

berpengaruh apa pun, karena paksaan Iqbaal pada Bastian

tadi untuk ikut ke acara ini adalah agar ia tidak harus

berduaan berada di dalam mobil bersama Salsha. Setidaknya

ada Bastian yang pandai merecoki.

Berbekal alasan karena paksaan Salsha yang datang ke klinik

tanpa diduga. Gadis itu tidak henti meracau pada Iqbaal agar

ikut ke pesta malam reuni. Tidak bisa dihindari walau dengan

berbagai alasan yang Iqbaal kemukakan, gadis itu tetap

berada di kliniknya dan berhasil hampir bertengkar dengan

Bella—perawatnya di klinik—karena Bella memaksakan seorang

pasien masuk sementara Salsha masih berada di ruang kerja

Iqbaal untuk terus memohon. Baiklah, kekalahan untuk

mengalah ini sama sekali tidak berarti apa-apa. Daripada

harus memilih melihat Salsha menjambak Bella dan Bella balik

menyerang dengan membawa gunting operasi.

Dan saat ini, sudah dari 5 menit yang lalu Salsha meminta

izin untuk menemui panitia lain di belakang panggung.

Face syndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang