Tetangga - part 2 (end) ⚠

284 20 5
                                    

warning! hars word, hard kiss ⚠

~

Terlihat laki-laki manis yang sedang tertidur nyenyak di kasur putih nya yang empuk dan nyaman. Tak lupa dengan seorang laki-laki tampan yang setia menemani tidurnya sepanjang malam.

Jemian tatap penuh kagum pahatan manis wajah Jiandra yang tengah tertidur pulas setelah memakan bubur buatannya.

Senyuman muncul di wajah Jemian, teringat perkataan Jiandra sebelumnya.

"Jian mau hadiah dari kakak!" ucapnya semangat meski suaranya terdengar sedikit serak.

Jemian tersenyum licik di sela tidur nyenyak sang pujaan hati, menanti hadiah yang akan ia beri.

Pagi telah tiba, menyilaukan mata indahnya yang tertutup. Sang empu bergerak-gerak untuk menghindari cahaya sang surya yang masuk dari jendela kamarnya dan akhirnya memutuskan untuk membuka matanya saja.

Matanya menyipit setelah terkena paparan sinar matahari, yang membuatnya langsung menutup kedua mata yang akhirnya tertutup menggunakan lengannya. Tak menyadari jika sakit kepalanya yang sudah hampir hilang.

Jiandra duduk di pinggir kasur sambil mengucek kedua matanya sedikit kuat.

"Hei, jangan di kucek matanya, nanti merah loh,"

Jiandra abai, namun segera sadar dengan siapa yang sedang bicara dengannya, "Kak Jemian..?"

Hanya deheman yang Jemian berikan pada Jiandra yang memanggilnya tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca di sofa dekat jendela.

"Ternyata kamu suka yang kaya gini ya, Jian?" Ucapnya sambil memperlihatkan sampul buku yang ia baca.

"Ini kamu yang nulis, kan? Bagus loh adegan panasnya, bikin panas dingin," Katanya santai sambil kembali membaca buku yang ia perlihatkan sebelumnya.

Jiandra yang baru sadar jika Jemian tengah membaca buku dewasa bxb miliknya yang baru sekali terbit itu langsung berlari ke arah Jemian dan merebut buku yang sedang dibacanya.

"Loh kena-,"

kalimatnya terputus begitu saja setelah melihat Jiandra yang menyembunyikan buku di bagian belakang tubuhnya dengan wajah yang tersipu sambil menggigit bibir bawahnya.

Tak lupa dengan mata sayu nya yang tengah menatapnya malu-malu.

Sungguh, jika bisa Jemian ingin memakannya sekarang. Hatinya meneriakkan kata menggemaskan dalam hatinya setiap saat.

"Jangan dibaca, malu.." ucapnya dengan bibir yang mengerucut lucu.

Rasa Jemian ingin memojokkan nya di dinding dan mencium bibir lucunya itu hingga kehabisan napas, tapi Jemian akan menahan diri, untuk sekarang.

Tawa kecil keluar dari mulut Jemian, dia bangkit perlahan dan berjalan menuju ke arah Jiandra, menepuk-tepuk kepalanya pelan.

"Iya jian, ga kok. Kakak balik dulu ya, belum mandi nih dari semalem. kakak udah nyiapin bubur ya di dapur. Dimakan, oke?" Ucapnya dengan suara lembut yang mampu membuat perut jian merasa tergelitik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Page Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang