02

14 1 0
                                    

PERTEMUAN YANG TIDAK DIHARAPKAN

~o0-O-0o~

Kedua pasang mata itu bertemu

Lahilla terduduk diam menghadap meja rias dikamarnya, kehadiran tatapan pria itu membuat pikirannya menjadi kacau. Ia menatap kearah cermin tangannya melepaskan uraian rambut. Saat ini pikirannya dipenuhi oleh kehadiran Damian .

kengerian menyelimuti seluruh tubuhnya, ia ingat dengan jelas mata biru itu. Mata menatapnya seakan ingin melahap dirinya seperti singa yang sudah lama mengincar mangsanya

Lahilla menutup matanya sejenak menenangkan dirinya, meminum segelas air dinakas dekat ranjangnya dengan tergesa - gesa.

akhirnya ia mengingatnya dengan jelas, Damien Scalfritz sang kolonel militer Luiden, tapi bukan statusnya yang ia takutkan, akan tetapi masa lalu dari pria itu

Seorang mantan tawanan perang yang pernah dijadikan budak yang ditahan di aschene sebelum berhasil kabur.

ia mengenal baik orang itu. Pria lusuh yang sering dihukum dan ditindas namun tidak pernah menunjukkan ekspresi kesakitan saat menerima semua siksaan itu.

Tanpa diketahui siapapun dahulu ia merupakan orang yang secara tidak langsung membantunya kabur. Dan itu adalah 8 tahun yang lalu saat Lahilla masih berumur 13 tahun

Rasanya tidak mungkin pria jika itu mengingatnya. saat melakukan pertunjukan wajahnya telah tertutup oleh kain dan memperlihatkan setengah wajahnya saja, dan harusnya Damian tidak akan mengenalinya

Dan ia juga tidak tau untuk apa Damian datang ke kota kecil ini. Atau mungkin ini adalah hanyalah kebetulan?

lahilla mengigit ibu jarinya saat ini pikirannya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan dan yang harus ia lakukan mulai saat ini adalah menghindarinya

~oO~0~Oo~

Ia mulai sedikit melupakan kejadian ditempo hari, Dan  baru sadar sejak pertunjukkannya selesai ia belum sempat untuk bertemu George marton yang biasa datang mencarinya

Lahilla kembali menjalani kehidupannya seperti biasanya. Kali ini ia menemani Madame Annebeth yang disebuah Gereja untuk sekedar melakukan ibadah malam. Saat ini, berdoa menjadi kegiatan teratur Lahilla karena Madame Annebeth sering mengajaknya.

Dahulu Lahilla sering mengalami trauma dan mimpi buruk yang menghantuinya, sampai ketika Madame Annebeth hadir dan menyelamatkannya, Bagi Lahilla wanita itu adalah orang paling berjasa didalam hidupnya.

Madame Annebeth sangat taat beragama walaupun dengan penampilan terlihat eksentrik, ia tetaplah wanita baik hati dan suka menolong orang lain

Didalam gereja orang - orang menyapa Lahilla begitu pula sebaliknya, Lahilla telah mengenal dengan baik anggota gereja di monete. Lahilla telah dikenal bak seorang selebriti di kota kecil itu

Hal tersebut tidak mengherankan karena ia memiliki wajah yang rupawan. Terutama wajah asing yang khas dengan bola mata merah batanya yang begitu unik.
Banyak orang yang senang bersosialisasi dengan Lahilla. Bagi mereka Lahilla tak hanya cantik, tapi berkepribadiannya ramah terhadap semua orang membuat siapapun menyukainya

Tak terkecuali Ethan. Pria disebrangnya yang terlihat malu- malu saat ingin meliriknya. Lahilla menyadarinya dan tersenyum melihat Ethan yang  ketahuan meliriknya diam- diam, pria itu tersipu malu.

ESSENCE OF THE SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang