10

122 8 0
                                    

Jihoon saat ini berada didalam mobil bersama haruto. Ini adalah jadwal terakhir jihoon terapi. Setelah dinyatakan sembuh, jihoon akan kembali pada kehidupan awalnya.

"Ji, sudah sampai" haruto membuyarkan lamunan jihoon

"Ah, iya maaf aku malah bengong" jihoon membuka seatbeltnya sedangkan haruto langsung keluar dan berputar membukakan pintu untuk jihoon

"Terimakasih kak" haruto tersenyum untuk membalas kata itu, sudah terlalu banyak kata terimakasih yang jihoon berikan padanya

"Kak haru" jihoon menghentikan langkahnya dan berbalik pada haruto

"Ini terapi ku yang terakhir kan?"

"Iya ji, kenapa?"

Jihoon tampak berpikir, mulutnya sudah hampir terbuka untuk mengatakan sesuatu, namun....

"Pasien atas nama park jihoon?" Tanya seorang suster menghampiri haruto dan jihoon yang masih berada diambang pintu

"I-iya saya sus"

"Mari, dokter sudah menunggu"

"Baik, terimakasih sus" jihoon menatap haruto agak lama, lalu ia berjalan mengikuti suster memasuki ruangan terapi

"Apa yang akan kamu katakan ji? Apa boleh saya berharap bahwa yang akan kamu katakan adalah sebuah permintaan untuk tetap bersama saya" haruto menatap pada pintu yang kini mulai tertutup
























"Proses penyembuhan jihoon terbilang cepat. Semangat dan dukungan dari orang terkasih memang berdampak sangat baik pada perkembangan pasien" haruto dan jihoon bertemu pandang satu sama lain

"Baiklah jihoon, saya menyatakan terapi kamu selesai dan kamu sembuh total. Saya harap kamu lebih menyayangi diri kamu sendiri, jaga kesehatan kamu. Banyak berterimakasih pada pendamping kamu, dia selalu menemani dimasa-masa sulit kamu. Saya mendoakan yang terbaik untuk kalian" dokter menyelesaikan ucapannya

"Terimakasih banyak dokter" jihoon dan haruto berdiiri lalu membungkuk sopan pada dokter sebelum meninggalkan ruangan

"Kami permisi"

"Ji?" Haruto mensejajarkan langkahnya denga jihoon

"Iya kak?"

"Yang mau kamu katakan tadi?"

"Ahh, iya sepertinya aku juga lupa. Gapapa kak ga penting juga kok"

"Kamu tidak pandai berbohong ji" haruto menghentikan langkahnya, menyadari itu jihoon pun ikut berhenti

"Langsung pulang ya kak. Kak haru juga harus kek kantor kan?" Jihoon berusaha mengalihkan pembicaraan

"Pulang ke mansion saya" Ucap haruto yang kembali melanjutkan langkahnya. Itu Bukan sebuah pertanyaan, lebih tepatnya sebuah pernyataan.

"Tapi kak-"

"Kamu tahu Saya tidak menerima penolakan"

"Kak haru dengar dulu"

Haruto tak menghiraukan perkataan jihoon, ia membukakan pintu untuk jihoon dan langsung duduk dikemudi, melajukan mobil tanpa sepatah kata lagi keluar dari mulutnya.

Jihoon bingung, ia tidak bisa membantah haruto jika sikap haruto sudah seperti ini. Tapi ia juga tidak ingin mengingkari janji yang sudah ia ucapkan yaitu akan kembali ke kossan dobby ketika sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Kenapa haruto malah membawanya kembali ke mansion miliknya?

Sepanjang perjalanan jihoon habiskan dengan melamun, lebih tepatnya memikirkan berbagai macam hal yang tidak pasti. Hingga ia tidam sadar bahwa sebenarnya haruto tidak membawanya pulang ke mansion.

no worriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang