8

93 8 0
                                    

Haruto menghembuskan nafasnya sebelum memasuki ruang rawat jihoon.

"Bro, kita duluan ya" pamit junghwan dan sunghoon. Mereka harus mengantar sunoo dan dobby pulang, kedua baby itu sudah terlelap disofa ruangan jihoon sedari tadi

"Thanks bro" kedua sahabatnya berlalu memangku para babynya menuju mobil.

Ceklek

"Ji" sapa haruto saat memasuki ruang rawat jihoon

Jihoon yang sedang menunduk kini mengangkat wajahnya menatap haruto yang berjalam mendekatinya

"Maaf, lagi-lagi aku menjadi beban kak haru" ucap jihoon lirih

Grep

Haruto membawa tubuh yang mulai bergetar menahan tangis itu kedalam pelukannya. Jihoon menangis, tapi tak lama pelukan itu dilepas oleh haruto lalu menatap lamat wajah sendu jihoon

"Kamu tidak pernah menjadi beban saya. Kamu adalah tanggungjawab saya jihoon"

"Tapi kali ini bukan salah kak haru"

"Tidak ada yang salah disini, bahkan dari awal kita dpertemukan, itu sudah menjadi takdir. Jangan pernah berpikir untuk pergi dari saya lagi, saya peduli, saya khawatir dengan keadaan kamu, bukan karna rasa kasihan bahkan menganggap kamu beban, kamu adalah takdir yang diberikan untuk saya jihoon. Saya sayang sama kamu" tangan haruto membelai pipi cubby jihoon, mengusap airmata yang kembali turun dari mata indahnya

"Saya mohon tetaplah bertahan, kamu tidak sendiri. Ada saya, dobby dan sunoo yang setiap waktu akan selalu ada untuk kamu" haruto masih menatap dengan tulus wajah jihoon, matanya dipertemukan dengan manik indah milik jihoon.

"Terimakasih" hanya kata itu yang dapat jihoon ucapkan, ia menundukan kepalanya, tidak kuasa berlama2 bersitatap dengan mata haruto.

"Berapa lama lagi?" Tanya jihoon membuat haruto mengernyit tak mengerti. Haruto sudah keburu berpikir yang tidak-tidak kalau jihoon tak melanjutkan ucapannya

"Apa aku harus tinggal disini lagi?"

Haruto membuang nafasnya lega, "besok kita pulang. Dan berjanjilah, jangan pernah lagi berpikir untuk pergi dari mansion. Paham?"

"Heem" jihoon mengangguk lalu tersenyum. Ah hangatnya hati haruto melihat itu. Akhirnya senyuman jihoon kembali



































----------------------------

DUAAARRRRRR




Suara ledakan balon begitu menggelegar begitu jihoon dan haruto memasuki mansion. Jihoon mendongak menatap haruto, haruto tersenyum lalu kembali mendorong kursi roda jihoon menghampiri ke4 sahabat mereka yang sudah menyambut kepulangan jihoon dengan pesta kejutan kecil2an.

Sunoo dan dobby menghampiri jihoon, mereka berjongkok untuk mensejajarkan posisi lalu memeluk tubuh jihoon.

"Hoonie wellcome home"

"Jangan pergi-pergi lagi. Aku gasuka ya kamu yang begitu. Ga ok tau" sunoo mencebik manja pada jihoon

"Kalo mau kabur, kekossan aku aja, lebih nyaman. Tapi lebihbaik gausah kabur2an lagi. Kasihan kak haru frustasi ditinggal kamu" dobby memberikan candaan yang membuat semua orang terkekeh. Jihoon lantas menatap haruto yang lagi-lagi tersenyum padanya

"Kamu cepu juga ya" ucap haruto sambil bersidekap dada menatap tajam pada dobby

"Idihh dipikir aku bakal takut digituin? Backinganku lebih serem tau kalo marah. Wlee" dobby malah meledek haruto dan berlari kebelakang junghwan

no worriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang