♪¹♪

588 31 0
                                    


Ini hanya karangan semata
Dari saya, disini saya
Tidak menyangkut hal dalam kenyataan.
Seperti karakter dan kejadian,
Itu hanya karangan.

Enjoy
______________________________________


Riki telat lagi hari ini, Riki males dihukum, jadi dia naik ke tembok bagian belakang untuk membolos saja. Riki mulai memanjat, dan saat sudah turun betapa beruntungnya dia tidak ada yang memergokinya. Riki berjalan dengan santai, ia bahkan tidak berniat untuk masuk ke kelas, dia lebih memilih untuk ke atap sekolah.

Dia atap sekolah, Riki memilih untuk tidur saja. Riki membaringkan badannya disalah satu kursi dan menutup mukanya dengan tangannya, lalu dengan beberapa menit saja, dia mulai tertidur.

***

Jay sedang berbelajar di perpustakaan, dia sebenarnya tidak suka berada disini, tetapi dia disini untuk melihat seseorang. Jay terus saja menatap orang itu dengan tidak berkedip, novelnya dia anggur kan begitu saja lebih memilih untuk melihat pemandangan nya itu dari jauh.

Melihat bagaimana seriusnya orang itu belajar dan membalikkan halaman itu, dengan kacamata bulatnya dia menjadi 2x lipat lebih imut dan menawan. Mungkin orang itu merasa diawasi, dia berpindah posisi, sekarang dia membelakangi Jay.

Jay tidak peduli, dia masih terus saja menatap orang dengan name tag 'Shim Jaeyoon' sebenarnya Jay tidak dekat dengan dia, Jay bahkan tidak pernah mencoba untuk berbicara dengan dia, ide seperti itu tidak pernah terlintas di otak park jongseong.

Lalu, Jaeyoon pergi dari perpustakaan saat dia sudah selesai, Jay tentu saja mengikuti nya. Jaeyoon ternyata pergi ke taman sekolah, dia duduk di bangku untuk menikmati angin semilir ini. Jay tidak ikut duduk Seperti yang kalian pikirkan, dia hanya berdiri dengan jarak 5 meter, itu cukup jauh jadi Jaeyoon tidak menyadari dia.

Tetiba, ada seseorang yang duduk di bangku sebelah Jaeyoon
"Hallo, Jake" kata orang itu, "oh.. iya, halo kak" jawab Jaeyoon, mungkin akan lebih enak jika kita hanya memanggil nya sebagai 'Jake' seperti yang orang tadi katakan. Orang dengan name tag 'Lee heeseung' itu mengobrol dengan Jake, sesekali bercanda hingga tertawa bersama atau bahkan sampai menggoda Jake.

Jay mengeratkan genggaman tangannya yang berada dikantong, dia berbalik dan pergi dengan sumpah serapahnya yang ia berikan kepada Heeseung.

***

"Nishimura Riki." Tangan Riki disingkirkan dari wajahnya, orang tadi juga menyingkirkan semua poni Riki sehingga semua cahaya yang ada bisa masuk ke Indra penglihatan Riki. Riki mulai terbangun dan menutupi matanya "Nishimura Riki, aku harap anda bangun sekarang juga." Riki duduk dan melihat orang yang berani mengganggu nya. 'Park sunghoon' siapa yang tidak mengenal dia? Dia adalah ketua OSIS dengan kepintaran tidak masuk akalnya.

Riki merotasikan matanya, dari benar benar malas untuk berinteraksi dengan ketua OSIS. "Apa?" Tanya Riki dengan dingin. "Terlambat sekolah -10, membolos -15 jadi poinmu akan dikurangi 25." Jawab sunghoon dengan tegas. Riki tidak peduli dengan semua poinnya, dia hanya ingin ketenangan. Lagian juga, nilai Riki bagus, Riki yakin dia pasti bisa mendapatkan poin itu dengan mudah kembali

Riki hanya mengangguk kan kepalanya dan pergi meninggalkan sunghoon di atap. Sunghoon terkejut akan perlakuan Riki, dia agak penasaran sama tuh bocah... Sunghoon mengangkat bahunya seolah dia tidak peduli dan ikut meninggalkan atap.

***

Jay sedang bermain game di tempat teman sejatinya, dia mulai terpikir dengan Heeseung, Jay mulai melihat temannya yang sedang belajar. "Hoon, lu tau heeseung ga?"tanya Jay yang sudah berada di belakang sunghoon. "Heeseung? Kenal, dia kan anggota OSIS" jawab sunghoon masih dengan fokus pada pembelajaran nya. Jay mengangguk dan dia duduk di sofa yang berada dibelakang sunghoon, menatap punggung temannya itu.

"Trus dia Deket gitu sama Jaeyoon?" Tanya Jay dengan malas, karna sahabatnya itu tidak kunjung selesai belajar.
"Iya, lumayan. Sebenernya heeseung Deket sama semua" jawab sunghoon.
"Tatap gw dong, ah" jawab Jay kesal, dia paling tidak suka jika sedang mengobrol dan lawan bicaranya itu tidak menaruh perhatian.

Sunghoon memutar kursi belajarnya.
"Apa lagi?" Tanya sunghoon dengan malas. "Lu tuh nyuprot ga si??" Tanya Jay dengan kesal.

"Nyuprot apaan bjir"
"Itu loh yang dukung temen"
"SUPPORT, ah bego"
"Itu namanya bahasa daerah Hoon."

Sunghoon capek dengan tingkah Jay, dia kembali memutar kursi belajarnya dan kembali melihat bukunya. "Hoon, gw balik dulu ya? Gw pengin turu".

"Lah biasanya juga udh teler disini"

Jay merotasikan matanya, dia kan juga pengin tidur dirumah, dia juga mau stalk akun heeseung. Dia butuh komputer tersayangnya!

"Beda, gw pengin bobo cantik setelah ngehack"

"Bobo Lo mirip kambing masih di bilang cantik?"

"Au, dah mau pulang. Bye!" Jay berjalan keluar dari kamar sunghoon dan juga berjalan keluar, lalu dia pulang sendiri menggunakan mobilnya. Sedangkan sunghoon hanya menggeleng kan kepalanya, mungkin sahabatnya sedang pms. Positif thinking aja.

+*+

Hello, belum ada unsur
Hoonki yaa?? Ditunggu yak,
Dichapter selanjutnya dijamin ada!
Sehat selalu, semoga tombol votenya dipencet😌👍

Hello, belum ada unsur Hoonki yaa?? Ditunggu yak,Dichapter selanjutnya dijamin ada!Sehat selalu, semoga tombol votenya dipencet😌👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♦ Pap salju dari ayang Iki ♦

BYE BYEEEEE!!!

different {Hoonki  vt. Jayke}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang