Di sebuah rumah besar yang selalu riuh, pagi itu terdengar suara teriakan yang menggelegar dari kamar si kecil, bungsu keluarga Malvinas
"ABANG, KOLOR GUE LO PAKE YA?! " teriak si bungsu malvinas, siapa lagi kalo bukan jevana orangnya
"adek, masih pagi udah teriak-teriak aja, sakit nih kuping abang" ucap revan, sulungnya malvinas
"kenapa sih adek, pagi-pagi udah teriak aja, nanti tenggorokannya sakit loh, lagian siapa yang nyolong kolor kamu? abang punya kolor sendiri ya, dan ga minat juga pake kolor adek, yang full pink semua" jeano yang baru bangun langsung turun mendengar teriakan sang adik tercintanya
"abang juga engga ya dek, abang ga minat sama kolor pink kamu" saut si sulung, yang mana membuat jevana semakin mengerucutkan mulutnya
"adek tau siapa yang ngambil, pasti abang satu lagi nih" tuduh jevana yang tepat sasaran
"ABANG, BANGUN GA LO! NYENYAK BANGET GUE LIAT-LIAT PAKE KOLOR ORANG SEENAKNYA" haikal terbangun mendengar teriakkan membahana jevana
"apasih dek, pagi-pagi udah ngajak ribut aja, abang masih ngantuk" jawab haikal, yang nyawanya masih melayang dialam mimpi
"sini, mending tidur lagi aja sama abang, gunain waktu liburnya buat rebahan" ucap haikal sambil menarik lengan jevana, yang mana langsung membuat jevana jatuh ke atas kasur, tepat disamping haikal
Haikal pun memeluk Jevana seperti guling. Jevana, yang memang masih mengantuk, tidak menolak. Wangi dada Haikal yang segar membuatnya nyaman, dan si kecil pun terlelap dalam pelukan abangnya. Dengkuran halus terdengar, melupakan masalah kolornya sejenak, untuk tidur bersama abang terlaknat
"Kayak kucing lo kalo lagi tidur gini, gemesin, tapi kalo bangun kaya singa nyeremin" gumam haikal, sambil menghirup rambut jevana, wangi mint yang sangat menenangkan, haikal ikut terlelap kembali, dengan jevana di pelukkannya
diruang tamu...
tak tak tak
suara derap kaki terdengar nyaring dari arah tangga
"Morning jagoan daddy " Sapa kepala keluarga malvinas, siapa lagi kalo bukan daddy jamal, kesayangan empat anaknya, jamal duduk disofa single, dengan santai sambil membaca koran, ditemani secangkir kopi panas dan sepiring gorengan. Di depannya, tiga anaknya sibuk dengan kegiatan masing-masing
"morning dad " Jawab mereka serempak
" 1, 2 , 3, eh satu lagi mana nih? kok ga ada? " tanya jamal, ketika mengabsen jumlah anaknya, yang ternyata kurang satu
"adek masih tidur dad " ucap haikal
"tadi daddy lewatin kamarnya, kok ga ada? " jamal heran, pasalnya tadi saat dia turun melewati kamar si bungsu, dan mengecek kamarnya, si kecil sudah tidak ada di sana
"dia tidur dikamar haikal dad" ini si sulung yang jawab, dengan mencomot goreng pisang diatas meja
"kok bisa? padahal semalam daddy yang nemenin adek tidur dikamar" Kata Jamal keheranan
"ceritanya panjang dad, tunggu aja, adek bangun pasti kuping kita semua ga aman, terutama haikal" saut jeano, dengan tangan yang fokus bermain games di HP nya
"ABANG, KOLOR GUE MANA ASU? GUE BARU INGET, PAS MANDI KOLOR GUE GA ADA" teriak jevana menggema dari arah tangga
"adek mulutnya" Jamal melirik tajam jevana yang berkata kasar
"hhe maaf dad, kelepasan" jevana menggaruk pipinya yang tak gatal
"heran daddy sama kalian, ada aja yang diributin, padahal masih pagi ini loh " Jamal menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Tapi kalo kata author ga usah heran mal, anak lu kan anak spesial semua
"Gimana ya dad, jevan tergantung abang sih. Kalo abang pada diem, jevan juga diem" Kata jevana, yang langsung mendapatkan delikan tajam dari ketiga saudaranya
"kamu juga sama aja" Jevana tak mengelak, memang bener yang dibicarakan jamal
"iya-iya jevan juga sama, udah ya daddy diem dulu, jevan jadi lupa kalo daddy ngomong terus, ini permasalahannya tentang kolor jevana yang pada ilang" jevana mulai berjalan mendekati haikal, dengan mata memicing curiga
"ABANG! LO KAN YANG NGAMBIL KOLOR GUE? " Teriaknya tepat di samping telinga haikal, membuat si pemiliknya meringis, menutup kupingnya rapat-rapat
"abang engga ya dek, ga minat sama kolor pink kamu" Perkataan jeano membuat orang-orang tertawa, apa lagi haikal, dia yang paling ngakak sampai matanya berair, tak terkecuali jevana, yang sedari tadi misuh-misuh perkara kolor
"abang juga engga, ga minat sama kolor gambar kucing " mendengar jawaban revan, membuat haikal semakin tertawa, hingga terjungkal
Dengan mulut cemberut, Jevana berkata "iyaa, si paling anti warna pink, si paling anti kucing!" Tatapan marah Jevana membuat ketiga abangnya semakin gemas.
"kalo bukan abang revan, sama bang jeano, berarti abang haikal nih atau daddy" lanjut jevana, menuduh Jamal dan haikal bergantian
"dih apaan, kok daddy dibawa-bawa, noh, abang kamu yang satu lagi kali, daddy mana mau pake kolor anak SMA " jawab daddy, yang menumpu satu kakinya di kaki yang lain, menikmati pertengkaran sang anak tercinta, dengan kopi dan gorengan yang dia genggam di masing-masing tangan
"bang, lo ngaku atau stok chocobi lo gue abisin" anceman jevana berhasil membuat haikal gelagapan
"iya-iya, gue yang pake, pinjem doang pelit banget, sama abang sendiri juga, kolor gue pada kotor semua, jadi gue pinjem punya adek" ucap haikal seadanya
"bukan masalah pelitnya, tapi kolor gue yang udah lo pake, bukan cuman satu atau dua biji doang ya! tapi 1 losin anjirr! Minimal tau dirilah kalo pinjem" emosi jevana pun keluar, yang mana membuat pertengkaran tersebut semakin sengit
Akhirnya, setelah debat panjang yang penuh ancaman dan tawar-menawar, Haikal menyerah.
"Oke, oke, satu minggu ke depan abang traktir kamu macaron dan Dancow" katanya sambil menghela napas panjang. Jevana tersenyum puas mendengarnya
"Ingat ya, Bang, janji itu harus ditepati" Jevana tertawa dengan penuh kemenangan
"uang, lo sehat-sehat yaa, 1 minggu ini lo bakal terkuras abis sama si cimit" gumam haikal dengan muka meringis
Yang bangun tidur marah-marah karena kolornya ilang 😄🤏
KAMU SEDANG MEMBACA
RUSUH jaehyun ft 00L
RandomJangan lupa vote ya, walaupun udah END S2 nya udah di publish, masih tahap pembuatan, bisa di cek di profil >> CERITA SEMENTARA DI UNPUBLISH #Tahap revisi! Not bxb #jaehyun #renjun #jeno #haechan #jaemin #family