09

2K 100 5
                                    

Pagi itu, saat Haikal bangun, rumah sudah sepi. Padahal ini hari Minggu, yang artinya daddy dan kedua saudaranya juga sedang libur

"Ini rumah sepi bener, kayak isi dompet gue kalau abis jajanin si cimit—kosong melompong" gumam Haikal sambil menuruni tangga, mencari keberadaan warga Malvinas

"Mana adek juga belum pulang lagi. Jadi makin sepi" tambahnya lagi, masih berbicara sendiri

"Ini warga pada ke mana sih pagi-pagi begini?" tanyanya, kebingungan

"Ini gue beneran ditinggal, nih?" lanjutnya, lagi-lagi sambil mengomel sendiri

Setelah beberapa saat, Haikal akhirnya memutuskan untuk menelepon Revan

Tuttt... tuttt...

"Halo, Mas" sapa Haikal setelah panggilannya diangkat

"Ini kalian pada ke mana sih pagi-pagi begini, rumah udah sepi aja?" tanyanya penuh penasaran

"Coba lo lihat jam, jam berapa gue tanya sekarang?" balas Revan, menantang. Haikal pun melirik jam yang berada di ruang tengah, yang menunjukkan pukul 11 siang

"Jam 11, Mas" jawab Haikal

"Lo sekolah, kan? Tau kan, jam 11 itu udah termasuk siang!" Revan menyindir, membuat Haikal hanya bisa tertawa renyah

"Ini lo belum jawab, kalian pada ke mana?" tanya Haikal, masih penasaran

"Kita lagi otw rumahnya Maru, jemput adek" jawab Revan, yang sontak membuat Haikal langsung memegang dadanya secara dramatis

"Mas, kalian beneran tinggalin gue sendiri di rumah?" ucap Haikal dengan nada menyedihkan

"Kalian jemput adek cimit gue, tanpa gue? Jahat banget kalian sama gue_____" lanjutnya dengan nada dramatis, membuat Revan berdecak kesal

"Drama lu ah. Kalau lu lupa, kita udah gantian bangunin lo, bahkan Daddy turun tangan buat bangunin lo juga. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali, dan lo gak ada pergerakan sedikit pun, kayak simulasi mati" ujar Revan. Haikal yang mendengarnya hanya cengengesan dengan muka tak tahu malu

"Tapi kan ya..."

"Kalo mau jemput, sini nyusul, jangan kebanyakan drama" potong Revan ketus

"Aelah, lu mah Mas. Kan gue males bawa motor. Kalo bawa motor, cewek-cewek langsung terpesona lihat kegantengan gue" canda Haikal, membuat Revan seolah-olah ingin muntah

"Ya udah, kalo gak mau juga gapapa. Jangan salahin gue kalau adek nggak sayang lagi sama lo karena Aa-nya gak mau jemput" sindir Revan yang langsung mengakhiri sambungan teleponnya

"Si Revan mainnya hasut-hasutan, anjir... Adek cimit... ga bakal ya! Gak bakal gue relain dia buat nempel-nempel sama Mas, abang, apa lagi si Maru-Maru itu!" Haikal pun segera mengambil kunci motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata












Kittttt

Saat sampai di kediaman Embrace, Haikal melihat mobil Daddy-nya sudah berada di halaman. Tanpa menunggu lama, ia langsung masuk ke dalam

"Assalamu'alaikum, ya ahli kubur" sapa Haikal saat memasuki ruang tengah tempat mereka berkumpul

"Wa’alaikumsalam, ya ahli neraka" jawab Jevana, mengundang gelak tawa semua orang

"Kalian ini, ada-ada aja kelakuannya" ucap Tiffany sambil geleng-geleng kepala tak habis pikir

"Ini kayaknya kalian berdua udah fix masuk Islam nih" canda Maru

"Emang ngucapin salam bikin kita masuk Islam, ya?" tanya Jevana

"Enggak lah, percaya aja lu sama si Kanada abal-abal" balas Haikal, yang langsung mendapat pelototan dari Maru

RUSUH jaehyun ft 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang