004

156 20 3
                                    

.・゜゜・PART FOUR :c
ᴘʜᴏᴛᴏsʜᴏᴏᴛ
⋆ ˚。⋆🎀˚©aeinom˚🎀⋆。˚ ⋆

♛┈⛧┈┈•༶ A R E N D E L L E ༶•┈┈⛧┈

            " TINGGAL DI DORM? " Giselle berteriak terkejut.

" I'm sorry Jel, i know kamu ga suka tinggal bareng-bareng orang lain kan.. Tapi kaka gabisa apa-apa selain iyain kata-kata sajangnim, karna ini perintah mutlak. " Jelas Seulgi yang membuat Giselle mengacak rambutnya frustasi.

Cukup, Giselle tidak sanggup diatur-atur seenaknya, Giselle tau ini hal yang biasa tetapi baginya tidak, ia tidak suka berbagi ruangan apalagi kamar dengan orang yang tidak akrab dengannya.

Giselle akhirnya hanya mengangguk pasrah, dia berjalan kearah sofa ruang tamunya dengan lunglai.

" Sampai kapan kak? " Tanya Giselle membuat Seulgi tersenyum kecil.

" Iduno, kontrak collab ini cuman sementara doang karna bertujuan untuk mengalihkan perhatian knetz sementara sampai kasus ini mereda. " Jelas Seulgi.

" Tapi ya kak, pemerintah ga punya otak atau gimana sih? Ini kasus pelecehan loh, maksud aku tuh kenapa ga diusut lebih lanjut. Ini nih yang aku ga- "

" -Watch your words, Jijel. " Potong Seulgi sambil menatap gadis di depannya dengan tajam.

" I KNOW, aku cuman bilang ini keterlaluan, ga lebih kak! " Kesal Giselle, sudah sering ia secara terus menerus dipakai agensinya untuk menutupi kasus yang katanya supaya menjaga nama baik negara.

Kamu yakin?

" Istirahat yang cukup, besok ada pemotretan. " Peringat Seulgi yang dibalas anggukan malas oleh Giselle.

" Stop, Jen! " Perintah Eric sambil mengambil gelas yang berisi soju di tangan Jeno.

" Gua tau lo panik karna takut ditolak atau apalah itu, tapi jangan mabok juga anjir. Lagian kalaupun di tolak masih banyak kerjaan lain, tuh bokap gua ngajakin lo gabung. " Ucap Eric sambil meminum gelas yang ia rebut dari temannya ini.

" Yang lo masuk kerja jadi apaan? "

" Meres susu sapi. "

" ANJING. " Umpat Jeno kesal, berbeda dengan Eric yang sendari tadi sudah tertawa tidak karuan lagi.

" Do'ain gua rik, harapan terakhir ketemu masa depan ni. " Ujar Jeno, sontak Eric langsung membuat pose muntah yang disertai suara 'hueg' yang menjengkelkan.

Saat sedang asik melanjutkan acara makan mereka, ada satu notifikasi muncul di handphone Jeno, notifikasi yang amat amat amat Jeno tunggu.

GISELLE UPDATE.

" Fuck. " Umpat Jeno terkejut.

" CEK KEADAAN GUA SEKARANG, gua mimisan ga? Duh pala gua sakit banget, BUTUH NAFAS BUATAN ANJIR. " Dengan sekali lemparan, sumpit yang berada di tangan Eric sudah mendarat ke dahi Jeno yang sedang tantrum(?) yang pasti karna kesayangannya itu.

Kesayangan? Dia kenal Jeno aja ngga.

" ERIC ANJING. "

" Maafkan temanku, maafkan temanku. "

Jeno sialan.

Pagi harinya, Giselle sudah siap memakai setelan formalnya untuk pergi ke pemotretan yang berlangsung beberapa jam lagi, pemotretan akan dilaksanakan di gedung SM Ent yang didampingi banyak staff dan juga karyawan.

Hari ini Giselle akan melakukan pemotretan dengan tema tahunan yang disediakan oleh SM Ent setiap tahunnya, dia sih hanya manggut-manggut aja, yang penting cuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arendelle¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang