002

176 25 0
                                    

.・✫・゜・。. PART TWoO
ᴇɴᴛᴇʀᴛᴀɪɴᴍᴇɴᴛ ☆
˚。⋆🎀˚©kiaayang ˚🎀⋆。˚ ⋆

♛┈⛧┈┈•༶ A R E N D E L L E ༶•┈┈⛧┈♛

      Matahari memperlihatkan dirinya malu-malu kedalam kamar Jeno, pemuda itu sedang asik bergelut dengan mimpinya padahal sendari tadi alarmnya sudah berbunyi cukup keras dan ponselnya tidak berhenti berbunyi dengan layar yang menampilkan nama " Eric ".

" Halo, hoam- kenapa? " Dengan mata yang tertutup Jeno menempelkan benda kotak itu ke telinganya sambil sesekali mengusap air yang keluar dari mulutnya itu.

Sungguh menjijikan.

" Masi nanya lo? GOBLOG sekarang udah jam 10 dan LO ada janji sama client bego. " Umpat kesal Eric sambil sesekali menaikan nada bicaranya.

" BRENGSEK, gua lupa. "

Pagi hari Jeno diisi dengan kepanikan karena ulahnya semalam yang kebablasan main games sampai pukul 4 subuh, ada-ada saja memang mau Eric pukuli rasanya.

Sambil memakai pakaiannya Jeno sesekali melirik kearah jam dinding yang terus berputar hingga sudah menunjukkan pukul 10.30, sontak pemuda itu langsung mengambil kunci motornya serta kamera kebanggaannya.

Semoga saja tidak telat.

Melewati jalanan yang sepi Jeno mengendarai motornya seperti kesetanan, 5 menit lagi client nya akan datang dan dia belum sama sekali merapikan kamera serta lighting di studionya, sial sekali hari ini.

" Auch! "

Disisi lain, Giselle sedang bersiap-siap di meja riasnya hari ini ada jadwal sponsor engan salah satu brand kosmetik yang sedang naik daun.

" Tahan sebentar ya jel, tatanan rambutnya memang sedikit rempong hari ini. " Ucap Stylish dengan tangan yang sibuk merapikan rambut hitamnya itu.

" Kenapa tidak di gerai saja sih ka? Aku lebih nyaman di gerai jujur. " Balas Giselle dengan wajah muram nya.

Stylish itu terkekeh pelan, memang aneh sekali anak ini. Artis lain ingin tatanan rambutnya dibuat semenarik mungkin, sedangkan Giselle? Malah sebaliknya.

" Biar makin cantik dongg, nah siap. Kamu mau snack dulu ga? Sambil nunggu yang lain siap juga. " Tawar Stylish yang tersenyum puas dengan hasil karyanya.

" Emm.. Bagaimana kalauu ram-"

" -big noo, yang lain selain ramyeon. " Tolak Seulgi yang tiba-tiba saja datang ke ruangan Giselle sambil membawa beberapa tote bag di tangannya.

" Kamu dipanggil sama mbak Ciara, ka. " Ucap Seulgi kembali ke stylish di sampingnya, perempuan itu pamit undur diri meninggalkan Giselle yang menatap sinis kearah Seulgi.

" Apa? Ngga terima kamu? " Tanya Seulgi.

" Nyebelin, aku belum makan ramyeon dari 5 bulan yang lalu kak. Bayangkan betapa menyedihkannya diriku.. Hikz. " Dramatis Giselle yang dibalas Seulgi dengan gaya pura-pura muntah.

" Gausah lebay, ini kaka bawain gimbab makanan kesukaan kamu selain ramyeonmu itu. "

Seulgi menyerahkan kotak makan dengan isi gimbab yang sudah ia buat tadi pagi, sekalian untuk bekal sang suami dan anaknya. Mau bagaimanapun, Seulgi sudah menganggap Giselle seperti adiknya sendiri.

" Oh iya, kamu tau kan kamu akan comeback beberapa bulan lagi? " Tanya Seulgi.

Dengan mulut yang penuh gimbab itu Giselle hanya mengangguk saja.

Arendelle¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang