satu

583 56 0
                                    


Genre: family au

Warn!
bxb
missgendering

Enjoy!!



...





Kim Doyoung menghela napas berat begitu keluar dari kamar putrinya. Hari ini tak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari yang berat, tapi tak lebih berat dari tiga tahun silam. Besok dia akan pergi bersama putrinya dan seorang kerabat, tapi kerabat itu tak kunjung datang sampai sekarang.

Tak lama ponselnya berdering, mungkin kerabat itu kepanasan telinganya karena Doyoung tengah memikirkannya. Dia langsung menjawabnya, karena sudah larut malam.

"Halo."

"Hi, aku akan datang terlambat, masih banyak pekerjaan yang harus diurus."

"Iya, tidak apa-apa." Doyoung mengangguk mengerti, laki-laki itu pasti sibuk.

"Yiseo menanyakanku?" tanyanya, sementara Doyoung berjalan ke dapur mengambil sebotol air di kulkas.

"Ya, sejak minggu lalu dia menanyakan kapan Ayah datang," balasnya, suaranya lama-lama serak. Doyoung meneguk airnya, mengaliri kerongkongannya yang terasa kering sejak tadi.

"Oh, sekarang pasti dia sudah tertidur. Kau baik-baik saja?"

Doyoung berdehem sebentar sebelum membalas, "aku baik. Jadi kapan kau rencana akan kemari?"

"Sepertinya minggu depan bisa, aku akan ambil cuti lama."

"Heh, tidak perlu memakai jatah cutimu untuk itu."

"Tidak apa-apa, aku merindukan Yiseo. Katakan padanya Ayah merindukannya."

Doyoung cuma menghela napas, lalu tersenyum kecil. Sebetulnya dia tidak mau banyak mengganggu laki-laki itu, apalagi jika dia memang sedang sibuk. Tapi mau bagaimana lagi, kepalanya juga keras.

"Iya, besok akan aku kirimkan pesan video. Hari ini toko terlalu ramai, aku tidak sempat."

"Tidak apa-apa Doyoungie. Besok kau akan pergi bersama Yiseo?"

"Iya, seperti tahun-tahun sebelumnya."

"Baiklah, maaf tidak bisa menemani. Nikmati waktu kalian berdua. Kalau ada masalah apapun ceritakan padaku. "

"Terima kasih Haruto."

"Aku tutup ya, sudah larut malam."

"Oke."

"Kau jangan lupa istirahat. Selamat malam."

"Hmm. Selamat malam."





Doyoung melirik panggilan yang sudah mati. Tanpa menunggu lama lagi dia masuk ke kamarnya, beristirahat untuk kembali bangun besok di pagi hari.







....






Sudah hampir satu tahun sejak Doyoung dan putri kecilnya tinggal di Jeju, menempati rumah yang dibeli suaminya sejak mereka belum menikah. Awalnya rumah di Jeju adalah sebuah penginapan yang mereka bangun dengan tujuan sebagai tempat singgah mereka jika berkunjung kemari. Suaminya sangat menyukai pulau kecil ini, sampai-sampai membeli rumah di sini. Tapi sekarang tempat itu didesain sebagai toko roti di lantai bawah, dan rumah di atasnya. Rumah tempat Doyoung menghabiskan waktunya melihat bagaimana putrinya tumbuh semakin cantik. Dia rela meninggalkan hiruk pikuk kota Seoul dan tinggal di daerah yang lebih tenang. Mencoba hidup bersama kenangan yang berusaha dikubur rapat-rapat, meskipun memori yang lalu terkadang membumbung naik.

begin againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang