Bab 2 : Gara-gara kecoa

22 3 2
                                    

.Happy Reading.

"Kamu adalah kesederhanaan semesta yang sulit diterjemahkan logika"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah kesederhanaan semesta yang sulit diterjemahkan logika"

~Maudya Garistha Rachana~

Maudy berjalan memasuki rumahnya dengan langkah pelan. Sepertinya kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah.

Perlahan langkah kakinya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua. Saat baru membuka pintu kamar Maudy dikejutkan dengan kehadiran seorang gadis yang sedang duduk bersila diatas tempat tidurnya sambil menyengir kuda.

"Gila Na Lo ngagetin aja sih" Maudy mengelus dadanya sambil meletakkan ransel merahnya didalam lemari

Sementara sang tersangka hanya terkekeh kecil melihat keterkejutan Maudy.

Ivana Cyra Alessya dia merupakan sepupu Maudy dari pihak sang bunda. Ivana merupakan Gadis yang periang dan bermulut pedas.

Maudy segera duduk dihadapan Ivana tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu
"Tumben Lo kesini" pasalnya semenjak kelas 3 SMA Ivana sudah sangat jarang main kerumah Maudy.

"Iya tadi Tante Alysya nelpon Gue buat nemenin Lo"

Maudy mengerutkan keningnya mendengar jawaban Ivana
"Emangnya bunda sama ayah kemana kok Lo disuruh nemenin Gue?"

"Emang Tante Alysya gak ngomong ke Lo kalau hari ini ada acara kumpul keluarga di rumah opa?"

Maudy hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Ivana. Lagipula dia tidak sepenting itu jadi tidak diberi tau.

"Terus kalau ada acara keluarga kenapa Lo gak tempat opa aja?" heran Maudy biasanya Ivana sangat antusias jika ada acara kumpul keluarga seperti ini tapi mengapa sekarang dia lebih memilih menemani Maudy dari pada kumpul keluarga.

Ivana hanya menghela nafas panjang mendengar pertanyaan Maudy perlahan netranya menatap kearah langit-langit kamar bernuasa putih itu.
"Gue lagi males aja, lagian mending Gue nemeni Lo disini dari pada harus kumpul sama mereka"

Maudy hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Ivana
Lantas dia segera mengambil handuk dan berlalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara Ivana memandangi pintu kamar mandi yang tertutup itu dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Audy Gue yakin Lo pasti juga pengen kan bisa ikut kumpul keluarga gitu, tapi tante Alysya sama om Daniel gak pernah ngizinin Lo buat ikut" lirihnya.

Ya Maudy itu merupakan cucu pertama dari pihak bundanya.

Sepuluh menit kemudian Maudy keluar dari kamar mandi dengan piyama berwarna merah muda. Dia kemudian segera menjemur handuk yang basah dipagar balkon.

The Sky And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang