Bab 6 : Raftoop

16 1 0
                                    

.Happy Reading.

"Semesta terlalu bercanda menghadirkan rasa tanpa aba-aba hingga meninggalkan luka tanpa jeda"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semesta terlalu bercanda menghadirkan rasa tanpa aba-aba hingga meninggalkan luka tanpa jeda"

~Maudya Garistha Rachana~



'Raftoop' Di sinilah sekarang Maudy berada, berdiri sambil memandangi padatnya lalu lintas di bawah sana, dari bahkan dia juga bisa melihat gedung-gedung pencakar langit yang tampak begitu megah ketika terkena sinar mentari.

Ya setelah pergi meninggalkan perpustakaan tadi dia langsung memutar haluan yang awalnya ingin segera ke kelas malah berakhir nangkring di sini.

Maudy tersenyum tipis saat merasakan hembusan angin yang membelai wajah cantiknya 'tenang' itulah yang dia rasakan sekarang rasanya nyaman sekali berada di tempat yang jauh dari keramaian seperti ini. Karna hanya di tempat yang sunyi seperti ini dia bisa mengekspresikan dirinya dengan leluasa tanpa harus memikirkan penilaian orang lain.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu 'raftoop' yang terbuka, tanpa menoleh pun Maudy sudah tahu siapa yang datang.

Tiba-tiba Seorang laki-laki jangkung berdiri tidak jauh darinya sambil ikut memandangi hilir mudiknya semua aktivitas di bawah sana. Tampak sebuah senyuman hangat terpatri di bibirnya.

"Tenang ya," tanyanya tanpa mengalihkan netranya dari padatnya lalu lintas di bawah sana.

"Hmm" Maudy hanya berdehem pelan membalas ucapan laki-laki itu.

Perlahan netra hitam legam milik Aksa menatap wajah Maudy secara intens, Maudy tampak dua kali lipat lebih cantik jika dilihat dari samping seperti ini.

Perlahan tangannya mengusap rambut panjang Maudy
"Kenapa, lagi ada masalah?" Tanyanya masih dengan senyuman hangatnya.

Maudy hanya menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Aksa.

Hal itu sontak membuat Aksa tertawa kecil, oh ayolah Maudy terlihat begitu menggemaskan ketika menganggukkan kepalanya seperti tadi. Rasanya dia seperti bertanya pada seorang anak kecil, ya Maudy memang akan terlihat seperti anak kecil jika berdiri bersebelahan dengan Aksa karna tingginya yang hanya sebatas dagu Aksa saja.

Maudy hanya mengerutkan keningnya bingung mendengar tawa kecil Aksa.

"Kalau ada masalah cerita aja," pinta Aksa sambil tersenyum menatap Maudy.

"Iya," balas Maudy singkat entahlah moodnya hari ini rasanya sedang tidak baik sekali apalagi sejak melihat acara adu bacotan antara Shelin dan Varro tadi di perpustakaan.

The Sky And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang