Hai, gimana kabar mu!
Jangan lupa vote komen yak.
Hepi reading.
.
.
.
.
.
.
"Hiks bukan ini coklatnya mas... Hiks.. Yang silverqueen... "
"Sayangkuu.... Ini silverqueen, kok salah sih ini kan yang kamu mau?" Tunjuk dew ke arah coklat yang ia beli tadi.
"Hiks... Iya.. Tapi bukan ini" Elak Nani.
Dew pusing siang bolong dew tengah di kampus tiba tiba dikejutkan dengan Nani yang meminta coklat.
Setelah dew membelinya ia langsung memberi kepada istrinya tapi entah kenapa malah nangis salah beli katanya.
"Ya terus apa sayang... Coklat mana sayang bentar aku cek dibagasi "
"Ikut"
Dew menggendong istrinya ala bridal style. Dan menuju ke mobilnya, saat membuka bagasi Nani menganga seketika.
Yang ternyata dew membeli semua merek coklat, mata Nani tertuju di bungkusan ungu di tengah merek coklat lainya.
Nani pyn menyukai ke arah coklat tersebut, dan langsung dew mengambilnya.
Haruskah dew bersabar kesekian kalinya. Lihatlah yang Nani minta merek warna ungu sedangkan tapi malah nyebut merek lain.
"Ini namanya diary milk sayang " Lega dew sembari mengelap bekas air mata istrinya
Nani cengengesan,"iya ini yang ku mau, hehe... Lupa namanya"
Dew tersenyum tulus mengamati istrinya yang asik memakan coklat itu tak lupa ia dipangku dew di bagasi mobil tadi.
"Kok jauh banget si nama mereknya padahal kamu mau beli yang itu" Tanya dew.
"orang hamilkan gitu, kamu itu harus peka. Intinya buat kamu nebak sendiri apa yang aku mau itu"
Dew hanya mengangguk paham, ia pun mengelus perut istrinya.
" Adek kalo udah besar jangan terus terusan makan coklat yah nanti kayak nenek lampir giginya"ujarnya sontak membuat istrinya tertawa.
Yang tadinya dew mau berangkat lagi pun tak jadi karena ia menemani istrinya.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, dew malas pergi kemana pun akhirnya tidur kembali menemani istrinya yang tak terganggu sama sekali.
Bahkan dew membuka kancing kemana besar nani, ia masih tertidur. Ia pun menghisap puting istrinya nya dan mulai tertidur.
"Eumh.. Mas"
"Mm?? "
Melihat bibir pink istrinya dengan cepat dew merap bibir istrinya yang membuat meleguh.
"Mmh~ " Leguhan nani yang semakin dew beegairah. Selang beberapa lama nani menepuk dada dew karena ia membutuhkan oksigen.
"Hah... hah.... "
Dew terkekeh tingkah nani saat mengambil oksigen banyak banyak.
"Mas dew rakus banget gila! "
"Gimana gak kegoda istrinya aja montok begini mana tahan" Kekeh dew lagi.
Nani mendengus lalu memikirkan sesuatu.
"Tiba tiba pengen mangga muda"
"Yaudah tinggal bel- "
"Enggak"
"Hah? Terus apa"
"Manjat pohon"
Dew menganga, "emang harus manjat yang? "
"Ha.rus " Nani dengan penekanan.
Dew menghela nafasnya, ia pun segera ke rumah belakangnya yang emang ada pohon mangga disebelah ada pos buat satpam karena mobil bisa lewat belakang rumah.
Ditemani oleh nani yang melipat tangannya dan melihat suaminya yang sudah diatas pohon memetik beberapa mangga dan langsung turun menuruni tangga yang sudah di pegang biar nggak jatuh dengan beberapa satpam.
" Mas aku maunya yang asem loh yah" Ujar nani.
Dew melirik satpam dn menyuruh nya ke dew. Sang satpam pun dengan patuh menghampiri dew.
"Ini yang asem mana yah "
Si satpam menatap kanan kiri mangga ditangan dew, tak lama kemudian si satpam menunjuk ke arah tangan kanan dew.
"Ini manis tuan, sisanya asem saya perhatikan disebelah mangga yang manis itu mungkin sudah agak busuk" Ujar sang satpam.
Dew mengangguk paham, ia pun meminta sang satpam mengambil mangga manis serta yang busuk.
Nani tersenyum membuntuti dew menuju dapur. Dew dengan teliti mencuci mangga tersebut hingga bersih.
Tak lupa dew memotongnya persegi panjang lalu menaruhnya ke piring. Setelah selesai dan terakhir ia mengambil garbu.
Dew pun menaruhnya ke meja makan dan secara nani mencobanya. Dengan wajah penasaran sehingga membuat nani terkekeh.
"Ini enak kok asem dikit, hebat suami aku ini sini aku cium! "
Dengan cepat ia dicium oleh istri bertubi-tubi. Lihatlah sekarang pipi dew menjadi merah karena sangking saltingnya.
"Mas ndak kerja?? "
Dew menggeleng, "aku ambil cuti bentar lagi kan mau lahiran aku takut kenapa napa "
"Kan kurang 3 bulan lagi" Ucap nani.
"Iya sayang tapi kata mommy aku harus jagain kamu, hari sial nggak ada dikalender sayang makanya harus siap siap"
Nani mengangguk paham, dew yang gemas mencubit pipi gembul nani.
"Nanti nen! "
Jujurly semenjak nani hamil nani jarang memberinya susu. Nani tau sebenarnya dew terpuruk tanpa nennya. Nani hanya mengangguk.
"Tapi "
"Apa yang? "
" Cuman 1 menit"
"Huaaaa!... Nda mau hiks... " Ya seperti pikiran kalian dew menangis seketika.
.
Disisi lain...
.
"Ternyata lagi hamil toh.. Pantesan. Cih... Gua bakalan rebut dew dari lo nani gua bakalan bikin lo lenyap dari tangan gw" Ujarnya sembari menusuk pisau tajam ke arah foto nani yang terpajang disana.
"Kalian! Langsung saja."
Dengan segera sekelompok berpakaian hitam pergi meninggalkan wanita itu. Wanita itu tertawa puas.
"Gak sabar gua jadi istri dew, and... Hartanya gua bakalan ambil semua hahahaha"
.
.
.
.
.
Kita kira gimana yah kelanjutannya, tunggu chap selanjutnya yach...
See you chap selanjutnya yach....
Papayyy
Lopyuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Short Storybagaimana seseorang mempunyai dosen yang ternyata suaminya sendiri??? book2