Hai! Assalamualaikum! Saya datang dengan membawa cerita baru wkwkwk... Masih bersangkutan dengan cerita Ameena sih, tapi lebih berfokus ke Arsyi sama Willy ya.
Btw, kisah cerita Ameena sama Ariel juga bakalan aku lanjutin di sini... Awalnya mau bikin lapak khusus, tapi aku benaran gak bisa selingkuh naskah🥲.
Happy reading!
.
.
.Angin meniup jilbab gadis yang sedang sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya. Suara kendaraan yang berlalu lalang tak mengganggu fokusnya sama sekali. Gadis itu hanya fokus mencari benda pipihnya yang sedari tadi tidak ia temukan.
"Perasaan tadi aku naronya di dalam tas." helaan napas kecil terdengar. Tangannya kembali menggeledah isi tasnya, berharap menemukan apa yang sedari tadi ia cari.
"Kamu mencari ini?" suara seseorang yang ia kenal membuatnya langsung menatap orang tersebut.
"Ah i-ya, kenapa bisa ada di Anda?" tanya gadis itu dengan kaku.
"Kamu ninggalin di atas meja saya tadi." benarkah? Dirinya benar-benar tidak sadar. Karena setelah menaruh hasil kesehatan pasien tadi, gadis itu langsung pergi keluar dari ruangan dokter yang sekarang sedang berdiri di hadapannya.
"Saya duluan. Terimakasih, dokter." setelah mengambil ponselnya, gadis itu langsung menaiki motornya. Namun, sebelum ia pergi, dokter tersebut kembali menghalangi jalannya.
"Aku boleh bertemu Ameena?" tatapan tajam langsung dilayangkan gadis itu. Dia menggeram kesal.
"Jangan bermimpi! Minggir! Kalau masih menghalangi jalan saya maka saya gak akan segan-segan buat nabrak Anda." pria tersebut malah terkekeh mendengar ancaman tersebut.
"Nona Delvira Arsyi Hafiza, kalau Nona menabrak Tuan tampan yang satu ini, maka spesies manusia tampan akan berkurang. Dan calon suami kamu nanti akan menghilang. Memangnya kamu mau?"
Ekspresi yang ditunjukan oleh gadis bernama Delvira Arsyi Hafiza itu semakin membuat sang pria merasa gemas. Ia terkekeh pelan.
"Jangan mengada-ada! Saya tidak akan mau memiliki suami tukang goda wanita." gadis itu menyalakan mesin motornya. Tapi pria yang mengganggunya itu malah mengambil kunci motor tersebut.
"Dokter!" pria yang dipanggil dokter itu tersenyum penuh kemenangan.
"Aku hanya ingin bertemu Ameena, bagaimanapun juga dia masih istri dari adikku. Ameena harus--"
"Stop berbicara omong kosong! Kalian semua benar-benar para pria yang tidak tau malu!"
Arsyi langsung meninggalkan pria tersebut. Ia tidak peduli dengan kunci motornya yang berada ditangan pria itu. Kakinya langsung berjalan keluar dari area rumah sakit. Lebih baik dia menaiki angkot saja.
"Arsyi!" gadis itu sangat mendengar pria itu memanggil namanya. Tapi dia tetap tidak peduli. Tangannya melambai angkot yang sudah terlihat.
"Arsyi!" pria itu sekarang sudah berada disamping Arsyi, hanya sebentar, karena Arsyi langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam angkot tersebut.
"Arsyi, hanya sebentar. Ariel sedang sakit. Dan dia gak mau ke rumah sakit, aku hanya berharap Ameena bisa membujuknya."
.
.
.Maaf kalau menyinggung perasaan!
Ig: @makmummu1.__
@gsna.__Seeyou next chap!
Assalamualaikum!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Marriage
Spiritual'Celahmu akan dianggap sempurna, oleh hati yang memang ditakdirkan untukmu' kata-kata ini benar-benar sangat cocok untuk Arsyi. Gadis yang selalu merasa bahwa dia tidak cocok dimiliki oleh pria manapun itu akhirnya mengakui qoutes itu memang benar. ...