Jealous

92 8 3
                                    

Hola
*Bunny*
.----+-----.

Dalam kafe yang penuh gelak tawa, tempat Yuna, Wony, Liz, Ryujin, Chaeryn, Rei, dan Yujin menikmati akhir pekan mereka. Atmosfer riang menggema di antara meja-meja.

Namun, ketenangan tersebut terputus saat pintu kafe terbuka, menarik perhatian pengunjung di dalamnya tak terkecuali yuna dan teman-temannya. Hyunjin melangkah masuk dengan percaya diri, matanya menjelajah sekeliling sebelum berhenti pada yuna. Tanpa ragu, dia mendekati meja yuna.

"Hey, look who's here!" seru Yuna, berdiri untuk menyambut Hyunjin dengan pelukan hangat. Sementara yang lain melemparkan senyum mereka.

Hyunjin, dengan karismanya, smoothly joined the conversation. "Wow, what a coincidence running into you here. Any issue if I join the fun?"

"Of course not! Grab a chair," Yujin mengarahkan, "We were just discussing the secrets of the universe, you know."

Wony: Yujin anjirrrr fuck you ngapain lo nawarin sihhh yaelah

Hyunjin tertawa, "Ah, mysteries of the universe. Count me in"

Saat obrolan berlanjut, pandangan Hyunjin tak bisa lepas dari Yuna. Rei tidak bisa menahan diri untuk tidak menggoda mereka, "Hyun, are you here for the mysteries of the universe or the mysteries of Yuna's charm?"

Hyunjin, ikut dalam permainan, tersenyum, "Why not both? Yuna is the best-kept secret of the universe."

Wony : BACOT!

Yuna menepuk lembut bahu Hyunjin. "Smooth talker, huh?"

Sementara itu, Wony, yang duduk di sebelah Yuna, merasa semakin sulit menyembunyikan perasaannya. Liz, yang melihatnya ingin tertawa rasanya.

"Hyun, have you ever seen Yuna jealous?" tanpa aba-aba ryujin bertanya yang mendapatkan pandangan heran dari semua orang.

"Jealous? Our Yuna? Impossible. She's the embodiment of calmness."

Percakapan pun berlanjut, di sela sela obrolan Yuna bertukar pandang dengan Hyunjin, senyum spontan terukir di wajah keduanya.

Ketika Hyunjin harus pergi, dia diam-diam menyelipkan secarik kertas ke tangan Yuna, "See you around, universe's best-kept secret," bisiknya sambil berkedip.

Yang lain mengucapkan selamat tinggal pada Hyunjin, dan seiring pintu tertutup di belakangnya, chaeryn tidak tahan untuk menggoda yuna. "Well, well, well, seems like the universe has some secrets yet to be revealed."

Yuna tersenyum, berniat membuka kertas itu nanti di rumah.

Wony melihat kejadian itu sangat sulit menyembunyikan perasaan cemburunya. Liz, yang peka terhadap perubahan mood itu, berusaha menenangkannya dengan lembut.

"Won, you've been quieter than usual. Anything on your mind?" tanya chaeryn, pandangannya tertuju pada wony.

Wony, mencoba untuk tetap tenang, "ngak kok, gue lagi nikmatin suasana aja"

Yujin, ikut berkomentar, "Come on, Wony. The secrets of the universe include your feelings too. What's really going on?"

Wony ragu sebelum mengakui, "Maybe... just maybe a tiny bit of jealousy. But it's nothing serious."

Rei, yang mengerti, nyeletuk, "Jealousy, huh? Looks like the universe has more secrets than we thought."

Wony, mencoba mengalihkan topik. "Come on, guys, let's not turn this into a melodrama. I'm good. Gue asal ngomong aja tadi nothing serious"

Meskipun wony try to hide her feeling, yuna yang memperhatikan itu, menyadari ketidaknyamanan wony.

"Wony, is everything alright?" tanya yuna, matanya penuh perhatian.

Wony, memaksa senyumnya. "Yeah, yeah, just got lost in my thoughts for a moment. Continue, don't mind me."

"Wony, if there's anything on your mind, you can talk to me. We're friends, right?"

Wony, feeling a mix of vulnerability and relief, nodded. "Yeah, maybe later. Let's just enjoy the hangout for now."

---------++++---------

---------++++---------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------+-----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------+-----------

*Segitu dulu*
*Please ini di twt gk ada yg update au wonyuna apa?*
*Gue lebih nyaman baca au dari yg lain, daripada bikinan diri sendiri*
*Kayak nya plot nya mau gue cepetin, biar cepet selesai ini ceritanya*
*Maaf ide untuk cerita ini gak banyak, muncul ide lain*
*Kabur*

"Starlit High: A Love Symphony"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang