423 37 3
                                    

"sepertinya kau kesasar saat bermain dari istana Ruby. Felix. Bawa dia. Setidaknya aku harus memberikan jamuan kecil untuk tamu kan. Panggil Rion juga ke ruangan ku"

siang yang terik, mampu membuat siapa pun enggan melihat matahari di langit, pertemuan Claude dengan Athi yang merupakan anak perempuan satu satunya yang claude punya mampu membuat heboh kekaisaran, jamuan yang mendadak tanpa persiapan apapun begitu pula Arion sang pangeran ahli waris

mendengar undangan jamuan dari ayahnya, Arion merapihkan buku bukunya dan pergi keruangan ayahnya itu.

"aku tidak pernah dengar bahwa kau bisu" kata Claude dengan tatapan menyedik pada athi

Arion hanya diam sambil membalik buku halamannya, tidak ada bedanya dengan jamuan atau tidak. Arion selelu membaca buku yang belum pas dengan usianya.

ARION POV

"pendiam sekali, tidak seru" acuh ayah

ya, situasi macam apa ini. Athi juga pasti merasa kebingungan, tapi apa urusanku

"kau memang tidak bisa bicara ya?"
"athi bica bicara"
"akhirnya aku bisa mendengar mu bicara"
"tuan maaf saya lancang bicara, tapi anak seumuran tuan putri pemalu"

"saat Rion seumuran mu ia tidak pemalu?"

"mohon di ralat saja, aku ini tidak pemalu. Dan lagi mengapa aku harus bicara yang tidak di butuhkan" jelas ku masih berfokus ke buku ku

"Rion, kucing di kamar mu. Kau dapat dimana?" tanya ayah mengintimidasi ku

"aku menemukannya, apa kau tidak suka kucing?" kata ku dengen mendelik menunggu jawabannya

"tidak, aku tidak masalah selama kau menyukainya. Buat dirimu nyaman" jawabnya yang langsung ku alihkan perhatianku ke buku lagi

"pangeran, siapa nama kucingnya??" tanya felix penasaran dengan senyum khasnya

"entahlah, apa kau ingin memberinya nama felix??" jawab ku ramah yang langsung di hadiahi tatapan maut claude

"felix, kau keluarlah" suruh claude mutlak

"buku ku tamat, aku akan kembali ke ruanganku yang mulia"

ATHI POV

Arion De Alger Obelia adalah kakak ku, di dalam novel Claude sangat sayang pada Arion hanya saja terjadi kesalahpahaman di antara mereka sehingga tak akrab

Arion pangeran kedua yang mengambil ahli waris karna pangeran pertama meninggal begitu terlahir, banyak rumor mengatakan ratu dan pangeran pertama meninggal karna nya tapi banyak juga ulama yang menyangkal

Ratu yang meninggal karna ramalan kehidupan Arion, serta pangeran pertama yang meninggal karna kekuatan mana Arion

ARION POV

"kekuatan mu masih lah lemah"

"apa yang kau harapkan dari anak sekecil aku"

kucing dengan bulu berwarna keemasan bersinar itu menatap ku malas, terkadang apa benar dia ini hewan suci? tingkahnya menjengkelkan, kalaupun semua hewan suci seperti ini aku lebih baik tak usah punya.

"jadi aku harus memberi nama mu apa, aku jadi bingung memanggil mu" tanya ku setelah mengalihkan perhatian dari buku yang ku baca

"hewan suci tidak punya nama"

"bagaimana dengan Neon? artinya kuat dalam bahasa yunani"

"apa artinya kau mengakui aku kuat?"

"baiklah, tidak usah"

tiba tiba dari luar kamar ku di ketuk beberapa kali, merepotkan padahal aku baru saja terbebas

"tuan muda, maaf mengganggu tapi guru anda dari kelas selanjutnya sudah menunggu" ucap pelayan berkata sopan

"apa kau akan pergi lagi?"

"apa kau kangen aku?" jawab ku menggodanya dan hanya di balas buangan muka

lucu sekali makhluk ini, apa benar dia hewan suci? astaga aku meragukannya

aku berjalan di antara lorong panjang ini untuk ke perpustakaan istana karna guru menunggu di sana, sesampainya di sana aku langsung menyapanya dengan sopan

"selamat pagi, tuan Rivaldo"

"akhirnya kau datang, aku kira kelas akan di batalkan" lanjut tuan Rivaldo mengalihkan pandangannya dari buku yang ia pilih pilih itu

tanpa pikir panjang dan basa basi aku langsung duduk di kursi dan mengambil buku yang sudah ia tumpuk

"kaisar meminta ku mendidik mu untuk mengikuti rapat negara esok hari, apa tuan felix tak mengatakan apapun?" tanya guru itu di belakang ku memperhatikan gerak gerik ku

"tadi kami sempat bertemu tapi ia sama sekali tidak menyinggung hal itu begitupula dengan ayah. memang rapat esok tentang apa?" lanjut ku

"banyak macam tapi yang ramai di perbincangkan pasti dijadikan topik rapat, seperti daerah Tad yang mengalami banyak kasus pembunuhan berantai, penculikan, serta perdagangan anak. Lalu persetujuan perceraian juga pasti di bahas, krisisnya batu sihir yang di perlukan kekaisaran dan banyak lagi" jelas guru ku mengingat apa yang ia ingat

"batu sihir? apa kita tidak bisa membuatnya?"

"kau ini polos apa bodoh, batu sihir hanya dapat di temukan di pertambangan, tapi sekarang batu sihir sangatlah langka dan mahal" lanjut guru seperti geram dengan ku

selesainya bimbingan politik dari tuan Rivaldo aku melewati taman belakang kerajaan yang jarang di kunjungi orang karna langsung berhadapan dengan hutan, aku memanggil tikus mondok atau lebih tepatnya tikus tanah

"tolong cepat carikan aku batu sihir yang berkilau berwarna dominan ungu, beritau aku wilayahnya dan akan ku berikan kau upah setimpal"

Rembulan ObeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang