300 29 0
                                    

"tolong cepat carikan aku batu sihir yang berkilau berwarna dominan ungu, beritau aku wilayahnya dan akan ku berikan kau upah setimpal"

keesokan harinya rapat benar di mulai, semua hal memuakan benar benar di bahas, di mulai dari perceraian, perebutan wilayah, peminjaman pasukan, penculikan dan pembunuhan, dan topik yang paling ku tunggu tiba saatnya di bahas

tuan Achilles bisa berbicara licik sepuasnya karna pertambangan batu sihir mereka terakhir sangat menguntungkan, maka dari itu ia mendapatkan kedudukan tinggi. Tapi untungnya kaisar dapat terus menyangkalnya, walau pertambangan kaisar tidak menguntungkan sebanyak itu dan mempunyai persediaan tipis yang suatu hari dapat kapan saja habis

"kekurangannya pemasokan batu sihir, aku yang akan mengambil alih masalah itu"

setelah mengatakan itu tentu saja ayah langsung memanggil ku keruangannya, ya memang itu yang ku harapkan sih. Setelah berada dalam ruangannya ayah menghela nafas sambil mengalihkan pandangannya dari dokumen masalah topik menyulitkan kekaisaran saat ini

"kau tau kan seharusnya tak asalan bicara seperti itu? aku yang akan menyelesaikannya, kau pergi renungkan diri saja" kata ayah kembali fokus pada dokumennya

"aku tak asal bicara yang mulia" lanjut ku sambil menyerahkan dokumen yang ku siapkan

"pertambangan wilayah selatan? apa yang kau harapkan Rion?" tanya ayah tegas menyelidik ku

"aku pastikan dengan mempertaruhkan nama baptis ku, pertambangan di wilayah itulah kita dapat solusi permasalahan kekaisaran. Saat itu sudah terbukti akan ku jelaskan pada yang mulia" ucap ku menunduk hormat meminta kasihnya

ku dengar suara gerakan dari ayah, ia menyetujui dokumen pembelian tambang wilayah selatan milik ku, dan dengan cepat felix mengurus dokumen itu.

siang harinya ayah meluangkan waktu untuk menaiki perahu bersama athi, ayah dan felix bilang akan menunggu athi di tepian danau dan aku terlebih dahulu menaiki perahu menunggu yang lain, beberapa saat kemudian semua telah tiba, ayah menggendong athi untuk menaiki perahu dan menggerakan perahu menggunakan sihirnya

"apa yang sedang kau pikirkan" tanya ayah tiba tiba

ya pantas saja, bagaimana tidak? sudah beberapa menit tak ada perbincangan

"rambut papa berkilauan! cantik! athi suka yang berkilau!!" jawab athi dengan ekspresi manisnya

"kalau dipikir pikir hari itu kau juga membawa kantung permata ya. harta karunmu masih ada bersamaku, nanti datang saja dan ambil sendiri" lanjut ayah dengan tersenyum tipis mengejek

beberapa saat setelahnya menjadi hening, entah karna ada situasi canggung atau yang lain. Tapi ayah mengajak ku mengobrol

"bagaimana pelajar mu, Rion?" tanya ayah berbasa basi

"yah, guru memuji ku. ku rasa itu sudah menandakan bahwa aku bisa menghadapinya" jawabku tak peduli mengalihkan pandangan ku

"aku menjadikan mu pewaris bukan untuk menyiksamu, kau hanya perlu menguasai yang dasar. belajar lah dengan nyaman" lanjut ayah yang di balas suara gemuruh air

siapa yang mengira bahwa athi akan tenggelam terjerat tanaman, dengan panik aku menatap ayah yang tak ku sangka hanya menatapi datar situasi itu, dia gila ya? aku segera menyusul athi, menggunakan kekuatan ku sehingga tanaman tak mendekat dan menjerat ku, menangkap athi dan mendekapnya.

sesampainya di pinggir danau aku mengeluarkan sihir penghangat ku, ku harap athi tak sakit. ku yakin ini akan menjadi pengalaman buruk baginya

"Tuan putri! tuan putri, sadarlahh!!" teriak pelayan athi khawatir merebut athi dari pelukan ku

"felix, mulai besok ajarkan athanasia berenang di air. bukankah akan memalukan jika anak kaisar mati hanya karna tenggelam di danau?" ucap ayah

aku menghadiahi ucapan ayah dengan tatapan sinis, cukup membuatnya terkejut dengan reaksi ku

"jangan salahkan aku jika aku membenci mu, bagaimana bisa aku dipihak mu dengan kelakuanmu yang seperti itu?" lanjut ku murka

aku berdiri berhadapan dengannya dan berjalan melewatinya, bahkan felix menjadi bingung dengan situasinya, padahal akhirnya aku ingin membuka hati ku karna mungkin ayah akan berubah dengan keberadaan athi, ternyata percuma saja.

Rembulan ObeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang