chapter 12.

475 21 0
                                    


Author POV......


Gavin berjalan lunglai di sepanjang koridor sekolah, karena ada ulangan di kelasnya, ia terpaksa masuk sekolah dalam keadaan sedikit demam.

Jarak menuju kelas Gavin cukup jauh, apalagi kelas Gavin berada di lantai 2, baru beberapa langkah berjalan, Gavin bolak balik duduk sambil menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pusing yang menyerang kepalanya.

"Kalo sakit ,ngapain masuk sekolah" ucap seorang laki laki sambil menjulurkan tangannya ke arah Gavin.


Arga POV....



Selesai melakukan rapat OSIS di pagi hari, gue langsung beranjak pergi meninggalkan ruang OSIS dan hendak menuju ke kelas.

Sangat kesal rasanya, bayangin aja, pagi pagi baru menginjakkan kaki di gerbang sekolah aja udah langsung di seret buat ikut rapat OSIS.

Ketika gue lagi berjalan santai di koridor sekolah, gue ngeliat ada seorang laki laki yang gue kenal sedang duduk bersandar di lantai sambil memegangi kepalanya.

Gue langsung berinisiatif menghampiri tu cowok, "  kalo sakit, ngapain masuk sekolah " ucap gue sambil menjulurkan tangan untuk menolong tu Gavin, ya cowo itu adalah Gavin.

Gavin Nerima uluran dari gue, tangan Gavin terasa panas ketika gue pegang.

"Bjir, panas banget anjir, demam ni anak." Batin gue.



Author POV.....



Gavin menerima uluran tangan dari Arga, lalu berdiri dengan tertatih-tatih.

"Thanks." Ucap Gavin dengan singkat, lalu ia hendak melanjutkan langkah menuju kelasnya.

Arga dengan sontak langsung menahan langkah Gavin, dan menarik tangannya, lalu menggendongnya ala bridal style.

"Kita ke UKS sekarang, Lo demam tinggi, nanti biar gue yang izin ke guru kelas Lo." Ucap Arga lalu dengan cepat membawa Gavin menuju UKS di sekolah mereka.

Gavin hanya pasrah di gendongan Arga, tubuhnya terlalu lemas, kepalanya terlalu pusing. Ia sejenak memejamkan matanya.

Hanya butuh beberapa menit untuk sampai di UKS, Arga langsung menaruh Gavin dengan pelan di kasur, ia langsung menaruh telapak tangannya di dahi, leher, dan perut Gavin.

"Panasnya tinggi banget anjir." Ucap Arga dalam hati.


Arga langsung beranjak pergi menuju ke dapur yang dekat dengan ruang kantor guru, ia langsung mengambil air dingin untuk mengompres Gavin.

"Lo kalo lagi demam ngapain masuk sekolah, ngrepotin aja." Ucap Arga sambil mengompres dahi Gavin.

"Gue ada ulangan,- " "dan lagian gue gaada nyuruh Lo buat nolongin gue." Kata Gavin yang masih memejamkan matanya.

Arga hanya menggeleng pelan, ia lalu mengganti kompresannya, dan mengompres perut Gavin dan leher Gavin.

Masih terlihat bekas kissmark di leher Gavin karena ulahnya waktu perayaan ulang tahun Gavin kemarin.

Ia tersenyum geli ketika mengingat saat saat itu, saat dimana ia dan Gavin sibuk bercinta di kamar Gavin.

" Nanti gue izin buat Lo ke guru, biar Lo nanti ikut ulangan susulan."

"Lo istirahat dulu di UKS, jangan kemana mana, atau Lo bakalan Nerima konsekuensinya." Ucap Arga dengan tegas, lalu ia pergi dan membawa baskom yang berisi air bekas mengompres Gavin.

Gavin tentu tau dengan kata konsekuensi yang di maksud Arga, " tcih.... Pria cabul."


Tok..tok...tok

Brakkkk......



Terdengar suara ketukan pintu, setelah itu terdengar suara dobrakan pintu di UKS, Gavin sontak terkejut, ia langsung menatap beberapa lelaki yang barusan mengejutkan dia.

"WEEI ANJING!!! BISA PELAN GA!!!!?? GATAU KEPALA GUE LAGI PUSING APA!!!", Pekik Gavin sambil menunjuk teman temannya yang barusan mendobrak pintu UKS.

Regan, Dion, Alden pun hanya cengengesan, sementara Cakra hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak habis pikir dengan tingkah teman temannya.

"Gimana keadaan Lo? Barusan Arga ke kelas kita, kata dia Lo sakit." Ucap Cakra sambil mengecek dahi Gavin dengan telapak tangannya.

"Anjir panas." Katanya dengan terkejut.

Gavin menepis tangan Cakra dengan pelan, " cuman demam kecil doang."

"DEMAM KECIL DARIMANA ANJIR, PANAS BANGET INI!!!!" Pekik Dion yang barusan ikut ikutan mengecek suhu tubuh Gavin menggunakan tangannya.

Gavin langsung menutup telinganya setelah mendengar suara Dion yang memekakkan telinga.

" Kok bisa demam, Lo ga salah makan? " Kata Regan yang lagi duduk di sofa dekat ranjang Gavin.

Gavin hanya menggeleng, ia tidak makan apapun tiap berangkat ke sekolah.

" Jangan jangan gara gara makanan kemarin." Kata Alden menebak nebak.

Cakra mengetuk dahi Alden dengan pelan, " kita juga makan makanan kemarin tu, buktinya apa? Kita ga kenapa Napa sekarang"

Alden mengangguk angguk menyetujui ucapan Cakra yang ada benarnya.

" Terus Lo kenapa anjir Vin?? Kok bisa demamm?." Tanya Dion sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya Gavin.

Gavin memukul tangan Dion, " pusing gue anjir, mungkin cuman gara gara gue keseringan begadang akhir akhir ini."

"Mending Lo duduk sini Yon, makin sakit nanti Gavin kalo di deketin terus sama Lo." Ucap Regan sambil menepuk nepuk sofa di sampingnya, menyuruh Dion untuk duduk di sampingnya.

"Berarti Lo nanti ikut ulangannya susulan? " Tanya Alden.

Gavin mengangguk, " mau tidak mau." Ucapnya dengan pasrah.

"Santaiii!!! Nanti gue kasih contekan jawaban ulangan kitaa!!" Ucap Dion dengan antusias.

Regan menepuk mulut Dion dengan pelan.

" Ya kalo soalnya sama, kalo engga gimana???" Jawab Cakra sambil terkekeh geli.

Dion mengerucutkan bibirnya, lalu membuang muka ke arah samping, sementara Cakra menggelengkan kepalanya..



•••••





-Hallo cinta cintakuuu(⁠っ⁠˘⁠з⁠(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠ ⁠)

You Are Only Mine (Bxb)  | [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang