00.

4.6K 174 6
                                    


"Pah please!"

Sunghoon terus membuntuti Ayahnya kemanapun, kecuali ke kamar mandi tentunya.


Bisa kena sambit Mama nya nanti Sunghoon

"Gak! Masuk kamar Kamu, gak ada malmingan ngapel sana sini apalagi sama si cunguk satu itu"tegas sang Ayah.

"Heeseung, Pah!" Koreksi Sunghoon.

"Yah pokoknya itu aja, Papa males buat nyebutin namanya" balas Younghoon cuek.

Sunghoon masih membujuk Younghoon untuk mengizinkannya pergi bermalam minggu bersama sang kekasihnya. Demi apapun Sunghoon rasanya pengen menghantamkan kepalanya ke tembok memiliki sosok Ayah yang begitu posesif terhadap nya, dia itu sudah besar! Kenapa Papa nya ini terus saja mencampuri urusannya dengan alasan "khawatir".

Ayolah Sunghoon bukan anak kecil lagi, umur dia menginjak 23 tahun.

"Pah, Sunghoon pergi gak lama kok jam sembilan langsung pulang kata Mama boleh!"

"Itu kata Mama bukan kata Papa" dan saat inilah memang Younghoon menyebalkan berkali-kali lipat dimata Sunghoon.

"Udah sih napa, lu ujinin aja tu anak" dari arah tangga Mama Sunghoon menuruni anak tangga satu persatu berniat kedapur mengambil air minum. penampilan Mama nya yang sudah biasa Sunghoon liat setiap malam hari, wajah yang penuh masker serta bandana yang bertengger dan jangan lupakan piyama bermotif karakter kartun lucu senada dengan piyama yang dikenakan Papa nya.

"Mamaaa!! Papa gak ngijinin Sunghoon!" Wajah Sunghoon dibuat semelas mungkin agar Mama juga membantunya membujuk Younghoon.

"Eh asal lo tau ye Mingyu, gua tuh gini karna khawatir sama anak kita. Lo mau emang anak lo diapa-apain ama tuh berang-berang? Bayangin kalo anak lo dijalan terus ditinggalin gitu aja lalu diculik?? Lu gak sayang anak lo?" balas Younghoon panjang lebar tak mau kalah dari istrinya.

"Gua yang lahirin, gua yang bawa dia selama sembilan bulan diperut, jadi gua yang lebih sayang dan lebih tau" Mingyu mendudukan pantatnya disebelah kiri suaminya. Sebelah kanan Younghoon diisi Sunghoon.


"Gak ada benih gua gak akan jadi"

"Gak ada lubang gua gak ada yang nampung!"

STOP!

Sunghoon gedeg banget rasanya orang tuanya malah bahas hal kotor begini sih? Kan dia jadi gimana gitu dengernya ngerasa ternodai telinga Sunghoon yang suci ini.

"Pokoknya Sunghoon gak gua ijinin! Titik!"Younghoon dan pendiriannya yang masih sama.

"Gua juga berhak atas Sunghoon! Sana nak kamu pergi ngapel" Mingyu menyuruh Sunghoon.

Sunghoon yang merasa dapat lampu ijo itu segera bangun dan mencium pipi sang ibunya, menubruk Younghoon yang menghalangi diantara keduanya lalu melesat pergi, kakinya tidak sengaja menginjak kaki Younghoon.

"HEH APA APAAN SIH?!GAK YAH SUNGHOON! apasih lepass Mingg!" Mingyu memeluk dirinya dengan erat agar tak dapat lepas dan mengejar anaknya.

"Udahh kamu sama Aku aja, inikan malam Minggu kamu gak mau bercinta sama aku?!"

"ITU SUNGHOONNYA! SUNGHOON JANGAN SAMPE PAPA TARIK FASILITASHhmmmppp"

Kepalang kualahan terpaksa Mingyu mencium beringas suaminya.

Dasar orang tua

--^^

"Kak Hee maaf yah jadi nunggu lama"

Sunghoon baru saja menghampiri kekasihnya yang menunggunya didepan gerbang dengan nafas terengah.

"Hei kamu ini.. ambil nafas dulu" Heeseung telaten mengusap punggung Sunghoon memberikan perhatian lebih untuk sang pujaan hati agar nafasnya kembali normal.

"Huhh... Udah gapapa Kak, maaf yah biasa Papaku itu bawel banget!"sungut Sunghoon kembali.

Heeseung terkekeh dia mengetahui hal itu karna sudah seperti biasanya. Tak jarang juga Heeseung mendapatkan usiran yang disengaja oleh Younghoon kala Ia ingin menemui Sunghoon.

"Gapapa, lagian Aku gak lama disini"

Sunghoon menganguk patuh " yaudah ayo Kak, nanti takut Papa muncul lagi" membayangkan nya aja Sunghoon sudah bergidig.

Yang lebih tinggi sontak menggelengkan kepalanya dan memasangkan helm ke yang lebih kecil. Kali ini dia gak pakai mobil atas permintaan si manis Sunghoon, meminta dirinya untuk memakai motor saja.

Kata Sunghoon pakai motor itu lebih romantis, tapi Sunghoon paling anti dengan moge, jujur saja BIG NO! banget kalo sampe Mas pacarnya bawa itu motor.

Mendingan dia jalan kaki dari pada kudu naik tuh motor yang bisa bikin pinggangnya sakit, hellooww bukan tanpa sebab ya! Sunghoon itu udah lelah kerja bikin patah pinggangnya dan gak lagi-lagi kalo dia kudu nambahin itu.

"Kamu tuh lucu banget sih jadi pengen cepet dihalalin" Heeseung mencubit pelan hidung bangir Sunghoon.

Ya gimana gak langsung salting Sunghoon nya kalo perlakuan pacarnya semanis ini

Tolong ini Sunghoon rasanya pengen terbang

"Sabar Kak, kita kan lagi nabung buat biaya"

Enteng banget mereka berdua bahas nikah padahal belum tau aja kedua Ayahnya bertemu kaya gimana

Gak perlu tunggu lama lagi, Sunghoon langsung menaiki motor matic yang sudah dimodif oleh kekasihnya ini agar terlihat tampan 'kata' Heeseung.

"Jangan ngebut yaa"

"Iya sayang"

Tetangga yang liat mereka cuman bisa ngedengus kasar "apa banget sih bucin amat, Anak Younghoon juga kebiasaan banget dibonceng sana sini tapi belum dihalalin juga"

--^^

"Kamu mau makan apaa??"

"Hahhh???" Sunghoon ngangngong gak denger apa yang dibilang Mas pacarnya.

Emang betulan atau kebiasaan kalo dijalan naik motor Sunghoon suka budeg mendadak

"Kamu mau makan apaa??" Tanya Heeseung kembali.

Cantik-cantik tapi budek kalo naik motor boncengan

"Bannya kempess??"

Bahkan Sunghoon mendekatkan kepalanya dibahu Heeseung agar lebih jelas dekat mendengar perkataan yang lebih tua.

"Astaga enggakk! Mau makan apa Sunghoonn sayangg???" Heeseung penuh kesabaran meladeni si manis.

"OHHH JAJAN AJA KAKK!"

Orang yang dijalanan itu ngiranya mereka sinting  karena suara Sunghoon dan Heeseung saling bersahutan keras dikira sedang berantem.

Heeseung harus menepikan motornya terlebih dahulu berhenti didepan stand makan yang berderek lumayan panjang dekat alun-alun kota. Karna dirinya juga bingung mau ajak Sunghoon kemana kebetulan melewati alun-alun akhirnya Heeseung mampir.

"Jajan sepuas kamu sana, Aku tunggu disini" Heeseung memberikan dompet miliknya kepada Sunghoon tanpa diminta. Meskipun Sunghoon mampu banget buat jajan sendiri, Heeseung menghargai Sunghoon.

Prinsipnya, Heeseung tidak pantas menafkahi Sunghoon karna dirinya belum sah menjadi suami dari Sunghoon. Namun dengan cara nya yang seperti ini, Heeseung menganggapnya berbagi kepada kekasihnya.

Heeseung bukan tipe orang yang peka, dirinya itu sadar. Membawa Sunghoon berarti bertanggung jawab agar Sunghoon betah saat jalan bersamanya.

"Enak aja! Temenin ih!" Sunghoon jelas gak terima kalo cuman dia yang jalan sendiri.

Heeseung terkekeh kecil merasa gemas karna Sunghoon.

"Apa gw cipok juga ya nih anak?"

Waduh...

---^^

TBC

ini work baru lagi dengan pemeran yang berbeda
Lagi dimabok Heehoon terus jadinya kepikiran dah buat ini

Tolong dukungannya vote and coment guys

NIKAH MUDA✓(HEEHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang