09

1.3K 85 11
                                        

dorr

bujug buset baru muncul lagi gua

warning! terdapat kata-kata kasar dan harap bijak dalam membaca!

happy reading

awas typo!


--^^



"Younghoon! udah! stopp heii dengerin aku pleasee! "

Mingyu berusaha menarik Younghoon yang merangsang saja untuk melawan Sangyeon yang tak jauh beda seperti Younghoon. Bahkan, Juyeon juga sama kuwalahan menarik suami nya begitu beringas menghajar balik Younghoon.

"anak lo tai! anak lo biadab!- lepasin aku! " walaupun dalam keadaan mulut yang mengeluarkan darah dan muka lebam, Younghoon masih kuat bangkit dengan arogan menunjuk wajah Sangyeon.

"maksud lo apa brengsek ngatain anak gue dari tadi! "

BUAGH!!


Lagi, telak pukulan Sangyeon mendarat di  pelipis Younghoon. Rasanya seperti memuncak,  mata Younghoon sampai blur dan kepala yang pening. nyaris tumbang Younghoon dibuat Sangyeon kalau saja tidak ada Mingyu yang memapahnya.

darah mengalir dari ujung bibir keduanya, Younghoon tumbang dengan kepala nya yang dicanggah oleh paha Mingyu serta Sangyeon yang tak sanggup lagi melawan hingga kini ikut tumbangnya.

tak ada yang menang dan tak ada yang kalah, kembali di pertengkaran Sangyeon dan Younghoon kesekian kalianya hasilnya tetap seri.

" Kak Mingyu ini sebenarnya ada apa? " tanya Juyeon. ingin tahu gerangan apa yang membuat Younghoon begitu murka mencari anaknya.

"Juyeon maaf sebelumnya karna kekacauan yang dibuat Younghoon" Mingyu mengusap darah di ujung bibir Younghoon, emang sedikit menyusahkan bagi Mingyu lantaran tengah pingsan dan tubuh Younghoon begitu berat, namun kasihan juga melihat wajah penuh lebam suaminya.

"iya gapapa Kak, ini bisa diberesin"

Mingyu menghela nafas, tak ingin lagi masalah terus berkepanjangan kepada keluarganya dan keluarga yang bersangkutan atas perbuatan anak-anak mereka.


"Anak ku hamil" pernyataan Mingyu membuat Juyeon terkejut.

"Kak, gak mungkin"


"itu mungkin, Juyeon" Mingyu menatap dalam sorot mata Juyeon yang gelisah dan terkejut, di balik itu tatapan Mingyu menampakkan bahwa dirinya kecewa "Heeseung dan Sunghoon berbuat, sekarang perut Sunghoon udah besar karna mengandung anak Heeseung"

Juyeon mengatupkan bibirnya rapat. Merasa itu tidak mungkin terjadi pada anaknya yang selama ini Ia ketahui anak yang dipredikati baik, sopan dan penyayang. tidak menyangka bahwa dipukul oleh kenyataan yang sesungguhnya, sakit Juyeon rasakan mengetahui anaknya menghamili Sunghoon. Selama ini Ia tahu anaknya dan Sunghoon berhubungan sehat meskipun mustahil mereka lewatinya lantaran tak kunjung mendapat restu.

"Kak.. " jatuh air mata Juyeon melewati pipi hingga dagu dan menetes tepat di hidung mancung suaminya.

"aku kecewa, tolong tanggung jawab Heeseung"


"itu gak mungkin terjadi" sargah Younghoon cepat setelah sadar.



"itu pasti anak orang kan? gak mungkin Sunghoon bawa bibit Heeseung, dia yang menggoda kan?" kali ini Sangyeon yang menyahut.


"ANJING! "



SREKK


Younghoon bangkit seakan mendapat dorongan tenaga yang menggebu hingga bisa mencengkram leher Sangyeon.

"GUE TAU KITA SAMA HINANYA DAN BAJINGAN! TAPI MULUT LO KOTOR BRENGSEK KOTOR TOLOL! "

Suasana kembali mencekam, kali ini tak seperti sebelumnya. Younghoon diselimuti aura gelap bahkan Mingyu sendiri tak sanggup begitu juga Juyeon yang terpundur akibat pergerakan keduanya berontak.

"eugh! bang-saathh lepas-eugh!" Sangyeon tercekik susah mengambil oksigen.

"LU GAK TAU ANJING LU GAKAN PERNAH TAU SEBERAPA BESAR DOSA GUE KE SUNGHOON! GUE PENGEN BAHAGIAIN DIA-! DAN ANAK LO-!" Younghoon berteriak marah dengan wajah yang memerah padam disertai tangisannya. Ia tak sanggup harus disituasi ini, Younghoon gak berpikir bahwa Sangyeon mengatakan sesuatu yang membuat hatinya tercubit.

"anak lo ngerusaknya anjing! anak lo babi sialan! gue belum becus jadi bapaknya gue pengen anak gue ngerasain masa mudanya Yon.. " Younghoon menahan sesak di dada, tangisannya meredam dipelukan Mingyu dengan posisi bersimpuh. dirinya marah, dirinya murka mendengar perkataan Sangyeon, kalau saja dirinya hilang kontrol mungkin saat itu juga Younghoon akan merobek mulut Sangyeon.

Sangyeon terdiam membisu melihat Younghoon meredamkan tangisannya bergumam tidak jelas, tapi yang Ia yakini punggung dan bahu Younghoon bergetar. punggung yang puluhan tahun lalu Ia lihat, persis kala itu Ia rasakan punggung kecil yang sekarang telah lebar tengah bergetar dipelukan orang lain.

"hoon, sorry gue gak bermaksud" Sangyeon menyentuh ujung baju Younghoon dan menariknya pelan, begitu lemah nya Sangyeon saat ini.

"lu gakan tau Yon.. lu gakan tau.. sesakit-sakitnya gue di pukulin lu lebih sakit lagi kalau lu nyakitin gue dengan bawa Sunghoon"

Younghoon akan menghadapi badai apapun asal Sunghoon dan Mingyu selamat. Dia sayang sekali kepada Sunghoon, melebihi kasih sayangnya dari siapapun termasuk Mingyu. Dosanya begitu besar di masalalu, akan ada masanya datang rasa bersalah Younghoon saat mengingat Sunghoon masa itu, masa-masa sulit yang mereka alami.

dia mengamuk atas Sunghoon bukan hanya karna Sunghoon yang dihamili, melainkan dia tidak ingin Sunghoon terlebih dahulu menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya, menginginkan Sunghoon bermain di masa muda nya bersama teman-teman, ingin merasa Sunghoon bahagia bersama dirinya, Ayah yang begitu di inginkan dan Younghoon menginginkan hal itu. Dia marah, dia juga kecewa karna lalai, orang lain gak akan pernah mengerti perasaan dirinya seperti apa kepada Sunghoon.

"Sudah Younghoon.. " Mingyu menenangkan Younghoon. Dia tahu bagaimana Suaminya sesayang apa kepada Sunghoon hingga segininya. walaupun Sunghoon sudah memaafkan nya tetap saja Younghoon dihantui rasa berdosanya.

"Hoon, sorry" Ujar Sangyeon lagi.

Sangyeon merasa iba melihat Younghoon menangis hingga tersendat, hatinya tergerak mengetahui sosok yang selama ini sering mengajaknya duel tengah merasakan kesedihannya yang begitu menyubit hati mendengar tangisannya.

Juyeon menunduk mengusap pipi Sangyeon dan beradu tatap dengan suaminya sembari bergumam "sudah tidak apa-apa.. " mulutnya mengisyaratkan agar Sanyeon tetap diam dan memberikan semangat lewat senyumannya bahwa tidak ada yang lebih buruk.

Younghoon mereda, mengusakkan wajahnya menghapus air mata di baju yang Mingyu kenakan, Mingyu sedari tadi setia mengusap dan menenangkan dirinya.

dirasa merasa lega Younghoon bangkit dibantu Mingyu

"Bawa anak lo dihadapan gua kalo emang beneran gak pengcut kaya bapak nya"Younghoon mengucapkannya begitu tajam tanpa melirik sedikitpun ke arah Juyeon dan Sangyeon.


" tanggung jawabin semuanya, kalo emang gak pengen tanggung jawab gue bisa gugurin cucu gue dengan tangan kosong"


"gue juga bisa ratain anak lo, yon" Younghoon mengakiri ucapannya dan segera pergi meninggalkan Sangyeon serta Juyeon yang masih setia terdiam melihat pasangan Youngmin berjalan menuju arah pintu dan segera pergi meninggalkan kediaman mereka.

semuanya terasa runyam dan berantakan. Younghoon nya telah mengancam.


pikiran Sangyeon masih berkecamuk kala mengingat Younghoon menangis, seperti perasaan dejavu yang datang.



TBC

waduhh kacau ini mah gengs..

jangan lupa vote n komennya yo

see u

dadahh

NIKAH MUDA✓(HEEHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang