11.

767 67 12
                                    

Jiahh lama bener kagak nongol ya

masih ada yang minat baca kaga nih??

jangan lupa vote dan komen nya

Happy reading!

--^^

"Ayah kecewa sama kamu dan juga Sunghoon"

"Ayah tahu kamu pengen bersatu dengan Sunghoon tapi gak cara begini Heeseung. cara kamu kotor, tentu kamu bakal finish menang dapatin Sunghoon"

"tidak bisa kah kamu sabar hah? "


Ruang tengah yang biasa digunakan untuk bersantai itu sekarang gak ada santai-santainya karna aura mencekam mengguar mengintimidasi duo sejoli yang menunduk dalam. tidak berani menatap sang lawan bicara yang tengah berdiri melihat keduanya.

Sunghoon merasa takut berada di tengah-tengah ini. tangannya berkeringat dan kepala menunduk melihat jari-jemarinya termainkan akibat merasa ketakutan. gak jauh dari Heeseung, dia yang baru datang itu sudah mendapatkan tamparan keras hingga membuatnya terhuyung telak merasa pusing.

"Maaf, Ayah. Mas khilaf.. " lirih Heeseung. semua yang sudah terjadi itu memang salah dirinya, memaksakan sesuatu tanpa berpikir panjang. jikalau dirinya lebih sabar sedikit semuanya gak kacau seperti apa yang telah terjadi.

Sangyeon rasanya ingin memukul kepala Heeseung saat ini, tetapi lebih baik menahannya sejenak melihat Sunghoon yang bergetar ketakutan. takut membuat 'calon' mantunya beserta bayi yang sedang dibawa Sunghoon kenapa-napa, berabe urusannya nanti.

"mikir gak sih kamu, Mas? Sunghoon itu anak orang, masih muda masih ingin menempuh karirnya, belum lagi kalau semisal dia ingin bergurau kesana kemari bareng teman-temanya. itu gimana? dia tiba-tiba hamil jadi Ibu dan Istri orang... Hee, bukan soal umur nya yang matang tapi kesiapan kalian berumah tangga. kalau kamu datang baik-baik minta restu, dibujuk dari keluarga Sunghoon pasti nya kamu dapetin" wejangan tentu saja keluar dari mulut pria paruh baya yang sialnya masih nampak gagah dan awet muda itu.

"maaf, Om. Sung-"


"Saya gak lagi bicara sama kamu" ketus Sangyeon menanggapi Sunghoon yang hendak angkat bicara dan. menyela.

Sunghoon menunduk kembali dalam, matanya sudah basah air mata sedari tadi.

aduh kasian bayi pinguin kita nangis

"kamu itu pengecut Hee. laki-laki maunya yang instan, kalo kamu mau dapetin Sunghoon kamu harus kejar dia, proses emang gak mudah kamu tempuh"

"tapi itulah jati diri laki-laki"

Sindiran demi sindirian dan kata-kata menohok yang keluar dari mulut Sangyeon tentu saja jelas membuat Heeseung terpojok dan terbantai mentalnya.

"Hee bakal tanggung jawab, Ayah"

"harus. kamu harus tanggung jawab atas Sunghoon" Sangyeon melepaskan ikat pinggang yang sedari tadi terpasang apik melingkari bagian pinggangnya, meregangkan otot yang kaku.

"Mas, siap menempuh hidup dengan Sunghoon, Yah. Hee bakal buktikan ke semua orang kalau Sunghoon cintanya, Mas. Dan Hee bakal tanggung jawab untuk keluarga Hee nanti"

Sunghoon tersanjung dan menghangat sejenak meskipun masih menangis di dekapan Juyeon.

"bawa Sunghoon ke kamar Heeseung" Sangyeon menatap Juyeon memberikan isyarat agar Sunghoon ditempatkan untuk beristirahat.

"Kamu mau apa? "

Sangyeon melirik anaknya yang diketahui bergetar sedikit meskipun dirinya dominant dan enggan takut tapi entah kenapa merasa lembek dihadapan Ayahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIKAH MUDA✓(HEEHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang