○●Step Sister●○●
"SINB !!!! HWANG SINB !!!!."
Teriakan itu sukses membuat Sinb lari terbirit-birit dari kamarnya sambil membenahi bajunya yang belum rapi.
"Iya miiiii, bentar !!!." Sinb balas teriak.
Nafas Sinb tersengal-sengal, ia membuka pintu mobil itu dengan cepat dan duduk menyandarkan tubuhnya.
"Kenapa sih mi buru-buru banget ?."
"Kamu gak lihat jam Sinb ?." Bukan Jessica yang bertanya tapi Minhyun.
"Tumben lo ikut mami ? Biasanya lo udah berangkat pagi-pagi."
"Sama mami juga heran, abang kamu bangunnya telat. Coba kamu lihat wajah abang kamu, kayak orang baru putus."
"Lo putus ?." Ucap Sinb yang langsung menatap Minhyun yang duduk didepan.
"Yes !!!! Bagus, gue juga gak setuju lo pacaran sama ketos sok belagu itu."
Minhyun menatap Sinb sinis membuat Sinb kembali bersandar."Belum juga kamu kenalin ke Mami bang, kenapa putus ?."
"Gak cocok aja mi."
"Kenapa sadar nya sekarang ? Padahal sudah pacaran lama." Gumam Sinb.
Mobil sudah sampai, membuat Sinb dan Minhyun buru-buru keluar yang sebelumnya sudah berpamitan kepada Jessica.
"Gua teraktir lo deh pulang nanti, untuk merayakan hari putusnya lo sama nek lampir."
"Gak minat."
"Payah lo ah."
Tangan Sinb tiba-tiba ditarik Minhyun, mereka berjalan menuju salah satu gazebo yang ada disana.
"Kenapa ?."
"Gue minta sama Lo jangan kasih tau kalo gue pernah pacaran sama Sowon ke Mami."
"Emang kenapa ?."
"Pokoknyo lo harus nurut."
"Kasih tau dulu !."
"Nanti lo juga bakal tau."
"Bang Minhyun yang mutusin Sowon ?."
"Pake kak ! Dia lebih tua dari lo, iya gue yang mutusin."
"Kalo lo yang mutuain kok wajahlo sedih begitu."
"Udah deh, yang penting gua udah putus, dan lo seneng kan ? Jafi turuti kata gue."
"Oke gue turuti, tapi lo terima traktiran gue gimana ??."
Minhyun menghela nafasnya, adiknya ini bener-benar gak mau kalah.
"Oke deal !." Ucap Minhyun lalu meninggalkan Sinb sendirian.
.
.
.
"Tumben lo datang mepet, Sowon mana ?." Tanya nya sambil melihat kebelakang Minhyun mencari sosok Choi Sojung alias Sowon.
Minhyun hanya mengangkat kedua bahunya tidak tau.
Taehyung sedari tadi kepalanya terus bergerak, seperti mencari seseorang. Ia ingin beranjak tapi ia urungkan saat guru sudah memasuki kelas.
"Lo kenapa?."
"Sowon kok gak masuk."
"Lo tetangganya."
"Kalo pergi sekolah gue jarang sama dia kecuali dia yang minta, biasanya juga sama Minhyun walaupun ketemu di simpang jalan, tapi tadi dia sendirian."
.