• Chapter Three •

140 17 3
                                    



Sesampainya di Tristan Jaya hospital,Gadis yang membantu ibu itu langsung bergegas memanggil dokter agar ibu yang iya tolong segera di proses ke ruang UGD.

Dokter....Dokterrr.... ( Panggilannya, karena iya baru saja tiba di rumah sakit itu)

(Para perawat yang berada di ruangan pun bergegas menoleh ke sumber,dan segera membantunya membawa sang pasien dengan Brankar menuju UGD)

Perawat : kami tangani pasien dulu ya , silahkan lengkapi data pasiennya(ucap sang perawat lalu berlalu menuju UGD.

Gadi itu pun beranjak untuk pergi melengkapi data tersebut,Tapi langkahnya terhenti.

Duh gimna mau ngisi datanya aku kenal aja nggak,(ucapnya sambil mengerucutkan keningnya)

Apa nunggu si mr glowing aja? Yaudah deh tunggu ajaa(ucapnya kembali ingin duduk di kursi tunggu UGD)

Drett...drettt...

Siapa si inii yang telpon....
(Iya bergegas untuk keluar dari ruang UGD itu, saat ia berjalan ingin keluar dari ruang UGD itu,ia ditabrak oleh tubuh besar )

Brukkk.... (Anggap aja suara tubuh ketemu tubuh tabrakan Yee)

Seorang pria yang menabraknya pun tanpa rasa bersalah berkata .
Jalan tu pake mata mbak,jgn handphone Mulu yang diliat,ini rumah sakit bukan mall.(ucapnya berlalu pergi tanpa membatu sang gadis ,ia segera  meninggalkan sang gadis yang masih dengan posisi duduk di lantai)

Dih ngeselin banget sih tu cowok untung ganteng kalo nggak, dah ku...

(Author : mau di apain ?? Jgn berani ya mau apa apain tu cowok kegores dikit berhadapan sama author 👊🏻)

Gadis itu segera berdiri dan pergi untuk kembali mengangkat panggilan yang dari tadi tak henti hentinya berdering

*
*

Diluar rumah sakit

(Baru saja ia mengangkat panggilan itu suara teriakk dari sang penelepon pun tak dapat ia hindari)

Kakak pergi kemna??? Aku sudah memutari pusat perbelanjaan ini tidak menjumpai kakak???

Gadis yang berada dirumah sakit itu pun spontan menepuk jidatnya, pasalnya dia lupa akan keberadaan adiknya yang sedari tadi tidak ikut bersamanya

Aduhh dekk ceritanya panjang , yaudah kakak tutup dulu telepon kamu bisa langsung pulang,ntar kakak nyusul, bilang mapa(mama,papa) kakak ada urgent.

Tutt... Tuttt...(panggilan pun ia tutup dan bergegas menuju ke ruang UGD lagi)


*

Ruang UGD

Ceklek....(suara pintu terbuka)

Bagaimana dok keadaan ibu sayaa?? (Tanya pria itu dengan nada khawatir)

Ibu anda baik baik saja , untungnya istri anda segera membawanya ke rumah sakit.

PANGGILAN CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang