Part 4 : Tamu yang tak diinginkan

27 2 1
                                    

Vote, Komen and Share ≧∇≦

HAPPY READING!!

____

Secepat itu malam tiba Ana terlihat sedang sibuk mempersiapkan makanan dimeja makan untuk tamu yang akan datang. Ini tamu istimewah untuknya dia sudah berpakaian rapih berbalut gaun berwarna merah muda.

"Bi tolong bawa beberapa piring lagi ya" titah Ana yang sedang menata makanan dimeja makan.

"Baik nyonya" ujar Bi Nami yang merupakan ART disana.

Dari arah tangga terlihat Aryo yang baru saja turun kelantai bawah dia melihat istrinya begitu sibuk mempersiapkan kedatangan tamu.

"Sibuk banget nih" ujar Aryo dia mendudukan dirinya disalah satu kursi dimeja makan.

Ana hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya. Lalu Ana melihat Raga turun kebawah. "Eh Ara mana?" Tanyanya melihat Raga hanya turun sendirian padahal dia tadi sudah menyuruhnya membawa Ara turun.

"Susah mah dia masih tidur" ujar Raga malas.

Ana yang mendengar menghela nafas lelah. "Yaampun liat anak kamu mas" 

"Anak kamu juga" ujar Aryo santai sambil mencomot sedikit makanan yang berada dimeja makan.

.

.

.

ceklek

Ana membuka pintu kamar Ara dan benar terlihat Ara masih tidur dengan masih memakai pakaian sekolah.

"Ara bangun nak" Ana menggoyang goyangkan badan Ara. Tapi Ara sama sekali tak terganggu anaknya ini tidur atau simulasi jadi mayat?

"Ara" Ana semakin kencang menggoyang goyangkan badan Ara dan masih tetap tidak bangun dasar anaknya yang satu ini memang kebo.

Ana kemudian melihat segelas air diatas nakas, dia langsung saja menyiram Ara dengan air tersebut. Ara memang harus sedikit dikerasi.

Ara langsung bangun saat air membasahi wajahnya. "Sialan siapa yang bera-" ucapan Ara terpotong saat melihat dihadapannya ada Ana yang tengah berkacak pinggang sambil memelototkan matanya horor.

"E-eh mamah cantik" ujar Ara watados sambil nyengir.

"Kenapa masih tidur? Liat ini udah jam berapa? Mamah bilangkan jam tujuh harus udah siap. Tapi liat ini udah mau jam delapan kamu belum apa apa!" omel Ana sambil terus kerkacak pinggang. Terlihat seperti ibu tiri.

"Ya maaf Ara ngantuk soalnya" Ara kembali merebahkan badannya diranjang.

"Cepet kamu bangun terus siap siap sebentar lagi tamunya dateng"

"Males ah kalian aja. Lagian tamunya siapa sih? Kenapa Ara harus ada? Biasanyakan kalo ada tamu Ara ga diharusin dateng tuh"

"Ini beda karna tamunya penting Ara anak mamah yang cantik" ujar Ana menahan kesal.

"Menurut Ara ga penti-"

"Ayo ah jangan banyak ngomong keburu tamunya dateng" Dengan sekuat tenaga Ana menarik paksa tangan anaknya ini kekamar mandi. Ara hanya ikut saja tarikan ibunya tanpa memberontak.

°°°°°°

Ara sudah duduk diruang tamu dengan perasaan gondok. Siapa sih tamunya? sebegitu pentingkah? Sampai dia disiram air saat sedang nyaman tidur.

Ting tong

Bel rumah berbunyi. Ana, Aryo dan Raga langsung bangkit pergi untuk menyambut tamu sedangkan Ara tetap duduk dia mager. Ana hanya membiarkannya saja yang penting Ara sudah ada disini, Ana bersyukur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang