Chap 7: G

14 2 0
                                    

halohaa readers?? gimana hari ini? capek ya? lelah ya? kita samaa kokk, sama sama ngerasain capek, lelah dan rasa mau nyerah. but, jangan lupa, masih ada yg lebih capek dan lelah dri kalian demi melihat kesuksesan kalian....
sooo, fighting guys!!!!

anyway, maafin author satu ini ya, karna jarang syekalii up nya..
akhir akhir ini banyak urusan negara yg melanda otak dengan kapasitas minimum ini, jadinya terbengkalai deh sama ini...

gak usah terlalu lama...

HAPPY READING✨

*
*
*
*
*

"kau hadir tanpa perantara dan aba aba sampai aku tak sadar bahwa semua ini nyata adanya,"
-Aretha_artha

_----_

"ASSALAMUALAIKUM CALON PENGHUNI KUBURR" semua anggota zavaro yang sedang berkumpul menoleh dan menatap tajam ke arah pemilik suara.

"BUSYETT, BWAHAHAHAHAHA, ANJIRR GW NGAKAKKK," radit dan ryan tertawa bukan tanpa alasan, melainkan karna melihat semua wajah anggota zavaro dipenuhi banyak luka. tak berperikemanusiaan sekali bukan dua semprul ini?

radit menaruh bokongnya disisi kanan tempat nazil duduk, sedangkan ryan duduk berhadapan dengannya, disamping azka tepatnya.

"jil, blush on lu ketebelann, apus dulu sonooo, bwahahahaha," nazil menatap ryan horor. ia sangat geram ketika ryan memelesetkan namanya, najil? siapa itu, namanya sudah sangat bagus kenapa harus diubah ubah coba?

"lu juga, ka! bibir lu kenapa jadi jontor kek gitu dahh, abis nyium aspal lu?" azka menatap tajam radit. bukan azka namanya jika ia tak mengulti kembali lawan bicaranya.

"heh pantat panci! gua doain biar muka lu juga kek kita. kalo perlu badan badan lu juga dah!"

"MANGEAKKK?" tepat ketika azka ingin membalas lagi zean memotongnya

"mocca dimana?" tanyanya. azka membuang mukanya lalu mendengus kesal ia tau bahwa zean sengaja melakukannya.

"here" mocca datang disusul oleh wakil dan juga bendahara gengnya.

alisnya mengkerut melihat semua pasukan zavaro terluka, ia memandang zean dengan tatapan penuh tanya "siapa?"

"the moge" mereka ber oh ria. bukannya mereka tak peduli, tapi mereka tau bahwa zavaro sudah pasti menang jika melawan geng yang berasal dari SMA 10, yang berhadapan dengan SMA Nusa bangsa, sekolah mereka.

"pantesan si gio heboh banget dikelas,"
celetuk milo, sang bendahara, yang duduk menyempil diantara satria dan andre.

"tumben lo berdua anteng?" tanya milo kepada keduanya yang ia perhatikan bahwa sedari tadi mereka hanya diam, biasanya mereka seperti barongsai jika terdapat radit dan ryan yang satu circle dengan mereka.

"lah iya, baru nyadar gue kalo mereka diem aja dari tadi" timpal azka. satria dan andre hanya tersenyum.

"YA AMP-"

"bacot" nazil menutup mulut radit yang duduk di sisi kanannya dengan tangannya. radit melepas paksa tangan nazil yang bertengger di mulutnya.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang